ORANG BERIMAN PUNYA KEWAJIBAN MENCEGAH
KEMUNGKARAN
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Diantara kewajiban terpenting orang orang beriman adalah amar
ma’ruf nahi munkar yaitu mengajak kepada kebaikan dan mencegah keburukan
sebagaimana firman Allah Ta’ala :
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ
بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ
الْمُنْكَرِ
Dan orang orang yang beriman, lelaki dan
perempuan sebagian mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka
menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar. (Q.S at Taubah
71)
Selanjutnya Allah Ta’ala menjelaskan bahwa menyuruh
kepada yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran adalah diantara sifat sifat orang
beriman. Allah Ta’ala berfirman :
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ
لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan
untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar” (Q.S
Ali Imran 110).
Tentang PERINTAH MENCEGAH KEMUNGKARAN, Rasulullah
Salallahu ‘alaihi Wasallam mengingatkan orang orang beriman untuk melazimkannya
sebagaimana sabda beliau :
مَنْ رَأَى مِنْكُمْ
مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ،
فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ
Barangsiapa diantara kalian melihat suatu
kemungkaran maka hendaklah ia merubah dengan tangannya, jika tidak bisa, maka
dengan lisannya, jika tidak bisa juga, maka dengan hatinya, itulah selemah
lemahnya iman. (H.R Imam Muslim).
Sungguh, Allah Ta’ala telah memperingatkan
para hamba-Nya, dengan berita tentang
kaum kuffar Bani Israil yang telah dilaknat yaitu sebagaimana disebutkan dalam
firman-Nya :
لُعِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ بَنِي
إِسْرَائِيلَ عَلَىٰ لِسَانِ دَاوُودَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ۚ ذَٰلِكَ بِمَا
عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ
كَانُوا لَا يَتَنَاهَوْنَ عَنْ
مُنْكَرٍ فَعَلُوهُ ۚ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ
Telah dilaknat orang orang kafir Bani Israil
dengan lisan Dawud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu disebabkan mereka
durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lainnya selalu tidak
melarang tindakan mungkar yang mereka lakukan. Sesungguhnya amat buruklah apa
yang selalu mereka perbuat itu. (Q.S al Maidah 78-79)
Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan agar
orang orang beriman menjaga dirinya untuk tidak membiarkan kezhaliman. Allah
Ta’ala berfirman :
وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ
الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً ۖ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ
الْعِقَابِ
Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang TIDAK
HANYA MENIMPA ORANG ORANG YANG ZHALIM SAJA DIANTARA KAMU. Ketahuilah bahwa
Allah sangat keras siksaannya. (Q.S al Anfal 25)
Tentang ayat ini, Imam al Baghawi mengutip
perkataan Ibnu Abbas, ahli tafsir paling
utama dan terkemuka dikalangan sahabat.
Beliau berkata : Allah Ta’ala telah
memerintahkan orang-orang beriman untuk tidak membiarkan kemungkaran di hadapan
mereka. Jika tidak, Allah akan meratakan adzab atas mereka, menimpa orang dzalim
maupun yang tidak.
Syaikh as Sa’di berkata : “Dan peliharalah
dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang orang yang zhalim saja
diantara kamu” TETAPI AKAN MENIMPA PELAKU KEZHALIMAN DAN JUGA YANG
SELAINNYA (yaitu orang orang yang membiarkan kemungkaran, peny.)
Ketahuilah saudaraku, sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam telah
mengingatkan bahwa dikhawatirkan ALLAH
TA’ALA AKAN MENURUNKAN SIKSA-NYA KEPADA ORANG ORANG YANG MEMBIARKAN
KEMUNGKARAN.
Beliau bersabda : “Innan naasa idza ra-awul
munkara fa lam yunkiruuhu au syaka an ya’umma humullahu bi ‘iqaabih”.
Sesungguhnya manusia itu bila melihat kemungkaran tapi tidak mengingkarinya,
maka dikhawatirkan Allah akan menimpakan siksa-Nya yang juga menimpa mereka.
(H.R Imam Ahmad, Imam at Tirmidzi, Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Dan juga peringatan Rasulullah Salallahu
‘alaihi Wasallam dalam sabda beliau :
إِنَّ اللهَ لاَ يُعَذِّبُ الْعَامَةَ
بِعَمَلِ الْخَاصَةِ حَتَّى يَرَوْا الْمُنْكَرَ بَيْنَ ظَهْرَانِيْهِمْ وَهُمْ
قَادِرُوْنَ عَلَى أَنْ يُنْكِرُوْهُ فَلاَ يُنْكِرُوْهُ فَإِذَا فَعَلُوْا ذَلِكَ
عَذَّبَ اللهُ الْعَامَةَ وَالْخَاصَةَ
Sesungguhnya Allah tidak akan menyiksa
masyarakat (umum) karena perbuatan orang-orang tertentu hingga masyarakat umum
melihat kemungkaran di hadapan mereka sedang mereka mampu mengingkarinya tetapi
mereka tidak mengingkarinya. Jika mereka berbuat demikian maka Allah akan
menyiksa masyarakat (umum) dan orang-orang tertentu itu. (H.R Imam Ahmad dan
ath Thabrani)
Oleh sebab itu orang orang beriman haruslah
berusaha mencegah setiap perbuatan maksiat ataupun kemungkaran SESUAI DENGAN
KEMAMPUANNYA. Jika tidak maka adzab Allah akan turun secara merata,
na’udzubillahi min dzaalik. Wallahu A’lam. (1845)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar