ORANG BERIMAN JANGAN LUPA MEMUJI ALLAH
SETELAH
MAKAN
Oleh : Azwir B. Chaniago
Diantara kewajiban penting seorang
hamba adalah memuji Allah Ta’ala sebagai salah satu tanda bersyukur atas
nikmat-Nya yang sangat banyak dan tak bisa dihitung jumlah dan jenisnya. Allah
Ta’ala berfirman :
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا
تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
Dan jika kamu menghitung nikmat Allah niscaya
kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh manusia itu sangat zhalim dan
sangat mengingkari (nikmat Allah). Q.S Ibrahim 34.
Diantara kesempatan yang sangat dianjurkan
untuk memuji Allah Ta’ala adalah ketika seorang hamba selesai makan. Ini adalah
sebagai salah satu jalan mensyukuri nikmat makan dan minum. Allah Ta’ala
berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا
مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ
تَعْبُدُونَ
Wahai orang orang beriman !. Makanlah dari
rizki yang baik yang Kami berikan kepadamu dan BERSYUKURLAH KEPADA ALLAH, jika
kamu hanya menyembah kepada-Nya. (Q.S al Baqarah 172)
Selain itu ketahuilah bahwa mengucapkan pujian kepada Allah Ta’ala setelah
makan akan MENDATANGKAN RIDHA-NYA. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam
bersabda :
إِنَّ اللَّهَ لَيَرْضَى
عَنِ الْعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ الأَكْلَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا أَوْ يَشْرَبَ
الشَّرْبَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا
Sesungguhnya ALLAH RIDHA terhadap seorang
hamba yang menyantap makanannya LALU MEMUJI ALLAH ATAS ANUGERAH TERSEBUT atau
ia minum lalu memuji Allah atas anugerah tersebut. (H.R Imam Muslim, dari Anas
bin Malik).
Rasulullah Salllallahu ‘alaihi Wasallam telah
memberi contoh dan mengajarkan kepada kita umatnya bahwa setelah makan dan
minum Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam mengucapkan kalimat kalimat pujian kepada Allah Ta’ala,
diantaranya adalah :
الْحَمْدُ
لِلهِ الَّذِيْ أَطْعَمَ وَ سَقَى وَ سَوَّغَهُ وَ جَعَلَ لَهُ مَخْرَجًا
Segala puji
bagi Allah yang telah memberikan makan, minum dan memudahkannya untuk dicerna
serta memberikannya jalan keluar. (H.R Abu Dawud, an Nasa’i dan Ibnu Hibban,
dari Abu Ayyub).
Selanjutnya satu hadits dari
Mu’adz bin Anas, dari ayahnya dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda :
مَنْ أَكَلَ طَعَامًا
فَقَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَطْعَمَنِى هَذَا وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ
حَوْلٍ مِنِّى وَلاَ
قُوَّةٍ غُفِرَ لَهُ ما تَقَدَّمَ
مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa yang makan makanan
kemudian mengucapkan : “Alhamdulillaahilladzii ath’amanii haadzaa wa
razaqaniihi min ghairi haulin minnii wa laa quwwatin” (Segala puji bagi
Allah yang telah memberiku makanan ini, dan merizkikan kepadaku tanpa daya
serta kekuatan dariku), maka diampuni dosanya yang telah lalu. (H.R at
Tirmidzi, dia berkata, hadits ini hasan gharib. Dihasankan oleh Syaikh Al Albani).
Namun jika mencukupkan dengan ucapan
ALHAMDULILLAH saja setelah makan juga dibolehkan berdasarkan hadits dari Anas
bin Malik yang diriwayatkan Imam Muslim tersebut diatas. Imam Nawawi
rahimahullah mengatakan : Jika seseorang mencukupkan dengan bacaan alhamdulillah
saja, maka itu sudah memulai menjalankan sunnah. (Syarh Shahih Muslim)
Sebagian orang mungkin ada yang merasa bahwa
ini adalah amalan kecil (?). Ketahuilah bahwa sungguh kita tak mengetahui
amalan mana yang akan mengantarkan kita ke surga-Nya. Oleh karena itu
orang orang beriman senantiasa memuji Allah Ta’ala setelah makan sebagai salah satu amalan. Dan juga sangat baik pula untuk diingatkan
dan diajarkan kepada orang orang disekitar kita terutama keluarga. Insya Allah
ada manfaatnya. Wallahu A’lam. (1.835)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar