MENETAPI ISTIGHFAR DAN SEDEKAH
BISA MENOLAK
BENCANA
Oleh : Azwir B. Chaniago
Setiap orang sangat menginginkan agar musibah
ataupun bencana tak mendatangi dirinya, keluarganya dan hartanya dan yang
lainnya. Tapi ketahuilah bahwa segala musibah atau bencana adalah ketetapan
Allah Ta’ala kapan saja Dia berkehendak. Allah Ta’ala berfirman :
قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ
اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Katakanlah (Muhammad) : Tidak akan menimpa kami
melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan
hanya kepada Allah bertawakallah orang orang yang beriman. (Q.S at Taubah 51).
Dengan kasih sayang-Nya Allah Ta’ala
menjelaskan bahwa ada beberapa jalan untuk menghindari musibah atau bencana.
Diantaranya adalah :
Pertama : Menetapi istighfar.
Sungguh orang orang selalu beristighfar
terhambat dari adzab Allah, yaitu sebagaimana firman-Nya :
وَمَا كَانَ
اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
Dan tidaklah (pula) Allah akan mengadzab
mereka sedang mereka (masih) memohon ampunan. (Q.S al Anfaal 33).
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda
:
الْعبدُ آمنٌ من عذابِ الله عزَّ وجلَّ
ما اسٌتغفرَ الله عزَّ وجلَّ
Hamba akan aman dari adzab Allah ‘Azza wa
Jalla selama dia beristighfar, meminta ampun kepada Allah ‘Azza wa Jalla. (H.R
Imam Ahmad).
Kedua : Menetapi sedekah.
Allah Ta’ala murka
karena dosa dan maksiat-maksiat yang kita lakukan. Walaupun selama ini Allah
Ta’ala banyak memaafkan, tapi barangkali
dosa kita terlampau banyak sehingga membuat Allah Ta’ala murka. Salah satu cara untuk memadamkan murka
Allah yang merupakan bencana bagi kita adalah dengan menetapi sedekah.
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
إن صَدَقَةُ السِّرِّ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ
Sesungguhnya sedekah yang dikeluarkan secara diam diam dapat memadamkan
kemarahan Allah subhanahu wa ta’ala. H.R ath Thabrani).
Bahkan
sedekah adalah salah satu tanda orang yang bertakwa sebagaimana dijelaskan Allah Ta’ala dalam firman-Nya :
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ
وَالضَّرَّاءِ
(Orang yang bertakwa yaitu) orang yang
berinfak baik di waktu lapang maupun di waktu sempit. (Q.S Ali Imran 134).
Selanjutnya ketahuilah bahwa diantara jalan untuk menjauhkan diri dari musibah atau
bencana adalah juga dengan memohon dan berdoa kepada Allah Ta’ala. Diantara doa yang diajarkan
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam adalah :
بِسْمِ اللهِ الَّذِىْ لاَيَضُرُّ مَعَ
اسْمِهِ شَيْئٌ فِى اْلاَرِضِ وَلاَ فِى السَّمَآءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ
الْعَلِيْمُ
Dengan menyebut nama Allah yang bersama
nama-Nya sesuatu itu tidak berbahaya di bumi dan di langit. Dan Dia Maha
Mendengar lagi Mengetahui
Barangsiapa membacanya sebanyak tiga kali
ketika pagi dan petang hari, maka tidak ada sesuatupun yang membahayakan
dirinya. (H.R Abu Dawud, at Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad).
Doa atau dzikir ini sangat dianjurkan dibaca
dalam rangkaian dzikir pagi sebanyak tiga kali yaitu setelah membaca dzikir
sesudah shalat shubuh. Dan juga dianjurkan untuk dibaca tiga kali dalam
rangkaian dzikir petang yaitu setelah lebih dahulu membaca dzikir sesudah shalat ashar. (Lihat
Kitab Doa dan Dzikir, Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas).
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (1.815).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar