BANYAK SEKALI KEBAIKAN TERSEDIA
BAGI PEMIMPIN
YANG ADIL
Oleh : Azwir B. Chaniago
Kata ADIL memiliki makna yang luas. Bahkan
dalam KBBI ada tiga makna tentang adil (1) Sama berat, tidak berat sebelah,
tidak memihak. (2) Berpihak kepada yang benar, berpegang pada kebenaran.
(3) Sepatutnya, tidak sewenang-wenang.
Sungguh berlaku adil BENAR BENAR SANGAT PENTING BAGI
SESEORANG YANG MENDAPAT AMANAH UNTUK MEMIMPIN. Pemimpin bisa jadi ada dalam skala kecil maupun besar dan luas. Ketika
seorang pemimpin tak berlaku adil maka mudharatnya bukan hanya bagi dirinya
sendiri tetapi bisa membahayakan kehidupan orang orang yang dipimpinnya.
Berlaku adil bagi pemimpin terhadap orang
orang yang dipimpinnya tentulah merupakan pekerjaan yang SANGAT BERAT. Kenapa
?, karena manusia memiliki hawa nafsu yang selalu mendorongnya kepada
keburukan. Dan juga syaithan yang selalu berusaha mengelincirkan manusia dari
jalan kebenaran.
Oleh karena itu Allah Ta’ala melalui Rasul-Nya
berjanji memberikan sangat banyak kebaikan
kepada para pemimpin yang mampu berlaku adil bagi diri dan bagi orang orang
yang dipimpinnya. Diantaranya adalah :
Pertama : Allah Ta’ala mengabulkan doanya.
Sungguh setiap orang sangat beharap agar doa
doanya tak ditolak. Ketahuilah bahwa Allah
Ta’ala melalui Rasul-nya telah menjelaskan bahwa doa seorang pemimpin yang adil
tidak ditolak. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
ثَلَاثٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ:
الْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَالصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
يَرْفَعُهَا اللَّهُ فَوْقَ السَّحَابِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak :
PEMIMPIN YANG ADIL, orang yang berpuasa sampai dia berbuka, dan doa orang yang
didzalimi, Allah angkat di atas awan pada hari kiamat. (Hadits Hasan, riwayat
at Tirmidzi).
Kedua : Dapat naungan di akhirat.
Keadaan setelah hari berbangkit sangatlah
berat. Semua orang butuh syafaat dan naungan. Saat itu tak ada naungan kecuali
naungan Allah Ta’ala. Dan ini diberikan kepada tujuh golongan dan salah satunya
kepada pemimpin atau imam yang adil.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ
عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ
يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau bersabda : Tujuh golongan yang
dinaungi Allah dalam naungan-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali
naungan-Nya, satu diantaranya adalah :
اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ….
Pemimpin atau imam yang adil…. (Mutafaq
‘alaihi)
Ketahuilah bahwa pemimpin dimaksud adalah
pemimpin yang adil dalam
hal amanah dan dia benar-benar mengembannya dengan
baik. Tidak melampaui batas dan tidak meremehkan. Keadilannya tidak
beralih pada harta dan tidak pula pada kesenangan dunia. Itulah pemimpin yang
mendapatkan naungan Allah Ta’ala di hari Kiamat kelak.
Ketiga : Ditempatkan di atas mimbar bercahaya
di surga.
termasuk salah satu keutamaan dan kebaikan
yang akan diperoleh seorang pemimpin yang adil pada hari Kiamat kelak ditempatkan diatas mimbar dari cahaya, sebagaimana hadits berikut ini.
وَعَنْ عَبْدِ اللهِ عَمْرُو بْنِ
الْعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. إِنَّ الْمُقْسِطِينَ عِنْدَ اللَّهِ عَلَى مَنَابِرَ
مِنْ نُورٍ: الَّذِينَ يَعْدِلُونَ فِي حُكْمِهِمْ وَأَهْلِيهِمْ وَمَا وَلُوا.
Dari Abdullah bin Amr bin al ‘Ash, ia berkata,
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda : Sungguh orang-orang adil di
sisi Allah ditempatkan di atas mimbar-mimbar dari cahaya. Yaitu orang-orang
yang adil di dalam hukum, di dalam keluarga dan di dalam apa saja yang dikuasakan
kepada dirinya. (H.R Imam Muslim).
Itulah sebagian kebaikan dan keutamaan yang
akan diperoleh pemimpin yang adil. Ketika diberi amanah memimpin maka mereka senantiasa BERPEGANG PADA KEADILAN. Insya
Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallah A’lam. (1.836).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar