SEDEKAH MENJAUHKAN SEORANG HAMBA
DARI API
NERAKA
Oleh : Azwir B. Chaniago
Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa sedekah adalah berasal dari bahasa Arab yaitu
shadaqah yang bermakna pemberian seorang Muslim kepada orang lain secara
sukarela dan ikhlas tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu.
Makna sedekah lebih luas dari
zakat maupun infak. Zakat dan infak mesti berbentuk materi atau
harta. Sedekah tidak hanya berbentuk harta tetapi hakikatnya adalah mencakup
semua perbuatan baik.
Sungguh sedekah adalah amal atau perbuatan
baik yang sangat dianjurkan dalam syariat Islam dan memiliki sangat banyak
kebaikan dan keutamaan.
Sesungguhnya sedekah itu walaupun sedikit bisa
menjauhkan seorang hamba dari api neraka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda :
اتَّقوا النَّارَ ولو بشقِّ تمرةٍ ، فمن
لم يجِدْ فبكلمةٍ طيِّبةٍ
Jauhilah api neraka, walau hanya dengan
bersedekah sebiji kurma. Jika kamu tidak punya, maka bisa dengan kalimah thayyibah.
(H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Imam an Nawawi berkata : Dalam hadits ini
terdapat anjuran untuk bersedekah dan jangan seseorang menahan diri untuk
bersedekah karena jumlahnya yang sedikit. Yang di mana jumlah yang sedikit pun
bisa menyelamatkan seseorang dari neraka. (Lihat al Minhaj)
Jika melihat kepada zhahir hadits maka semakin
banyak sedekah, semakin jauhlah seseorang dari api neraka. Oleh karena itu
bersiaplah untuk senantiasa bersedekah pada setiap kesempatan.
Selain itu Rasulullah Salallahu ‘alaihi
Wasallam menjelaskan bahwa sedekah akan menghapus dosa sebagaimana air
memadamkam api.
والصدقة تطفىء الخطيئة كما تطفىء الماء
النار
Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air
memadamkan api. (H.R at Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
Bahkan sedekah adalah salah satu tanda orang
yang bertakwa sebagaimana dijelaskan
Allah Ta’ala dalam firman-Nya :
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ
وَالضَّرَّاءِ
(Orang yang bertakwa yaitu) orang yang
berinfak baik di waktu lapang maupun diwaktu sempit. (Q.S Ali Imran 134).
Syaikh as Sa’di berkata tentang ayat ini : Yaitu
pada saat keadaan mereka sedang sulit atau keadaan mereka sedang lapang. Bila
mereka lapang maka mereka (orang yang takwa ini) akan berinfak lebih banyak.
Apabila mereka sedang kesulitan mereka tidak menganggap remeh suatu kebaikan
walaupun hanya (berinfak) sedikit (Tafsir Taisir Karimur Rahman).
Oleh karena itu seorang hamba haruslah
senantiasa bersedekah, dalam keadaan sempit atau dalam
keadaan lapang sehingga memperoleh kebaikan yang banyak. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.731).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar