PERBUATAN ZHALIM MENGURANGI PAHALA DAN MENAMBAH DOSA
Oleh : Azwir B. Chaniago
Di zaman ini, banyak orang yang
bermudah mudah melakukan kezhaliman kepada orang lain. Apalagi jika dia
berharta, berpangkat, memiliki jabatan dan kekuasaan.
Ketahuilah bahwa Allah Ta’ala
mengharamkan kezhaliman bagi diri-Nya atau dengan kata lain, Allah Ta’ala tak akan pernah menzhalimi
makhluk-Nya. Dan Allah Ta’ala juga MELARANG MANUSIA UNTUK BERBUAT ZHALIM. Dalam satu hadits Qudsi disebutkan :
عَنْ أَبِي ذَرٍّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فِيمَا رَوَى عَنْ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَنَّهُ قَالَ يَا
عِبَادِي إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ
مُحَرَّمًا فَلَا تَظَالَمُوا
Dari Abu Dzar radhiallahu ‘anhu, dari
Nabi Salallahu ‘alaihi Wasallam, beliau bersabda tentang apa yang beliau
riwayatkan dari Allah Ta’ala bahwa
Dia berfirman : Wahai hamba-Ku, Aku haramkan kedzaliman atas diri-Ku. Dan
kujadikan ia larangan bagimu, maka janganlah saling mendzalimi. (H.R Imam
Muslim dan Imam Bukhari
dalam Adabul Mufrad)
Sungguh sangatlah banyak keburukan
yang akan menimpa seseorang yang menzhalimi orang lain. Diantaranya adalah bahwa kezhaliman yang diperbuat seseorang di
dunia akan mengurangi pahalanya atau menambah dosanya di akhirat
sehingga dia menjadi bangkrut. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam
bersabda :
مَنْ كَانَتْ عِنْدَهُ
مَظْلَمَةٌ ِلأَخِيْهِ ؛ فَلْيَتَحَلَّلْ مِنْهَا ؛ فَإِنَّهُ لَيْسَ ثَمَّ
دِيْنَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ مِنْ قَبْلِ أَنْ يُأْخَذَ ِلأَخِيْهِ مِنْ حَسَنَاتِهِ
، فَإِنْ لَـمْ يَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ أَخِيْهِ ،
فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ
Barang siapa yang memiliki kezhaliman terhadap
saudaranya maka hendaklah dia meminta kehalalan (maaf) kepadanya, karena kelak
di akhirat tidak ada lagi dinar dan dirham,
sebelum kebaikannya diambil untuk saudaranya (yang dia zhalimi),
bila tidak memiliki kebaikan maka keburukan saudaranya (yang dia
zhalimi) akan diberikan kepadanya (H.R Imam Bukhari, Imam Ahmad
dan Ibnu Hibban).
Hal ini juga sejalan dengan makna hadits
tentang orang yang muflis yaitu tentang orang yang bangkrut di
akhirat kelak. Pada hari akhirat kelak akan ada manusia yang datang dengan
membawa pahala amalnya. Tetapi akhirnya habis karena harus
dipindahkan kepada orang orang yang menuntutnya yaitu orang orang
yang pernah dizhaliminya di dunia. Bahkan setelah pahala amalnya habis
maka dosa orang yang dizhalimi dipindahkan kepadanya. Na’udzubillahi min
dzalik.
Dari Abu Hurairah, bahwasanya
Rasulullah Salallahu ‘alaihi wa Sallam pernah bertanya kepada para sahabat : "Tahukah
kalian, siapakah orang yang bangkrut itu ?." Para sahabat
menjawab : Menurut kami, orang yang bangkut diantara kami adalah orang yang
tidak memiliki uang dan harta kekayaan.
Rasulullah bersabda : "Sesungguhnya
umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat,
puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang
lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil
untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis,
sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian
dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang
tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka." (H.R Imam
Muslim).
Oleh karena itu seorang hamba haruslah
senantiasa menjaga diri dari perbuatan menzhalimi orang lain karena akan
didatangi oleh berbagai keburukan dan kesengsaraan. Insya Allah ada manfaatnya
bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.741).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar