BAGAIMANA SUPAYA RIZKI BERTAMBAH
JUMLAH DAN BERKAHNYA
Oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh Allah Ta’ala telah menjamin rizki
untuk semua makhluk-Nya. Allah Ta’ala berfirman :
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ
رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِي كِتَابٍ
مُبِينٍ
Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa)
di bumi melainkan semua dijamin Allah rizkinya. Dia mengetahui tempat
kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata. (Q.S Huud 6).
Orang orang beriman tentu menginginkan rizki
yang banyak tetapi dia juga ridha dengan
rizki yang sedikit. Rizki yang banyak ataupun sedikit bukanlah masalah besar
tetapi yang paling penting dan paling utama diharapkan adalah RIZKI YANG BERKAH.
Lalu apa itu berkah atau barakah ?. Imam an
Nawawi berkata : Asal makna keberkahan adalah kebaikan yang banyak dan abadi
(Syarah Shahih Muslim). Jadi rizki yang berkah adalah rizki yang selalu ada dan
bertambah serta membawa kebahagian dunia dan akhirat.
Ketika Allah Ta’ala telah memberikan rizki
kepada hamba hamba-Nya maka haruslah diusahakan agar rizki itu selalu bertambah
berkahnya. Diantara caranya adalah :
Pertama : Bersyukur dengan rizki yang sedikit
atau banyak.
Sungguh Allah Ta’ala telah berjanji akan
menambahkan nikmat kepada hamba hamba-Nya yang
bersyukur. Allah berfirman :
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ
شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah) ketika Rabbmu
memaklumkan sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami
menambah (nikmat) kepadamu. Dan jika kamu mengingkari (nikmatKu) maka
sesungguhnya azabKu amat pedih. (Q.S Ibrahim 7)
Iman Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya
menjelaskan bahwa maksud ayat ini adalah perintah untuk bersyukur
dan diiringi dengan ancaman jika tidak bersyukur. Ancaman Allah adalah kalau
tidak bersyukur maka akan diberi azab yang pedih yaitu : (1) Didunia
bisa berbentuk diambilnya nikmat tersebut atau DIAMBIL
BERKAHNYA. (2) Diakhirat akan diazab karena tidak mau bersyukur.
Lalu apa makna bersyukur itu ?. Syaikh as Sa’di berkata : Adapun makna
bersyukur adalah : (1) Bahwa hati kita mengenal bahwa semua nikmat itu datang
hanya dari Allah Ta’ala. (2) Menyebutnya dengan lisan dengan memuji-Nya dan (3)
Menggunakan nikmat itu untuk mencari ridha-Nya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Ibnu Mas’ud berkata : Adapun manfaat bersyukur
adalah untuk mempertahankan nikmat yang telah ada dan untuk mendapatkan
tambahannya.
Maksudnya adalah jika kita bersyukur maka
nikmat yang telah ada pada kita tidak akan diambil. Kalaupun diambil akan
diberikan ganti yang lebih baik. Dan nikmat yang baru sebagai tambahan akan
diberikan pula, baik jenis dan jumlahnya secara
fisik ataupun BERKAHNYA YANG AKAN DITAMBAH.
Kedua : Menggunakan rizki untuk ketaatan.
Salah satu bentuk syukur terhadap rizki atau
nikmat yang diberikan Allah Ta’ala adalah dengan memanfaatkan atau
membelanjakannya dalam ketaatan di jalan Allah. Inilah salah satu jalan untuk
mendapatkan tambahan rizki baik dalam jumlah ataupun dalam keberkahan. Allah
Ta’ala berfirman :
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ
أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ
فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِئَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ
وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Perumpamaan (nafkah yang
dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah
serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir
seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan
Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Q.S al Baqarah 261).
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam
menjelaskan bahwa orang yang bersedekah atau berinfak akan didoakan tambahan
rizki oleh malaikat, sebagaimana sabda beliau yang diriwayatkan
dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ
الْعِبَادُ فِيْهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُوْلُ أَحَدُهُمَا:
اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا. وَيَقُوْلُ اْلآخَرُ: اَللَّهُمَّ أَعْطِ
مُمْسِكًا تَلَفًا.
Tidak satu hari pun di mana pada
pagi harinya seorang hamba ada padanya melainkan dua Malaikat turun kepadanya,
salah satu di antara keduanya berkata : Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak. Dan yang lainnya
berkata : Ya Allah, hancurkanlah (harta)
orang yang kikir. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Dalam riwayat lain disebutkan pula
bahwa sedekah tak membuat harta berkurang Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam
bersabda :
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ
Sedekah tidaklah mengurangi harta.
(H.R Imam Muslim).
Makna hadits di atas sebagaimana
dijelaskan oleh al Imam Yahya bin Syarf an Nawawi rahimahullah ada dua
penafsiran :
(1) Harta tersebut akan DIBERKAHI
DAN AKAN DIHILANGKAN BERBAGAI DAMPAK BAHAYA PADANYA.
(2) (Ketika harta itu berkurang) maka kekurangan
harta tersebut akan DITUTUP DENGAN KEBERKAHANNYA. Ini bisa dirasakan secara indrawi
dan kebiasaan.
Walaupun secara bentuk harta
tersebut berkurang, namun kekurangan tadi akan ditutup dengan pahala di sisi
Allah dan akan terus ditambah dengan kelipatan yangamat banyak. (Al Minhaj
Syarh Shahih Muslim).
Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin
rahimahullah, dalam Syarah Riyadush Shalihin menerangkan hadits di atas bahwa : Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah mengucapkan sesuatu berdasarkan
hawa nafsunya semata. Beliau bersabda : “Sedekah tidaklah (mungkin)
mengurangi harta”. Kalau dilihat dari sisi jumlah, harta tersebut mungkin
saja berkurang. Namun kalau kita lihat dari HAKIKAT DAN KEBERKAHAHNYA justru
harta itu bertambah. Boleh jadi kita bersedekah dengan 10 riyal, lalu Allah
beri ganti dengan 100 riyal. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman :
وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ
فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan,
maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang sebaik-baiknya. (Q.S
Saba’ 39).
Jadi kesimpulannya adalah : (1)
Bersyukur dengan rizki yang diberikan Allah Ta’ala, dan (2) Menggunakan rizki untuk ketaatan dan mendekatkan diri
kepada-Nya. Inilah diantara jalan untuk menambah rizki dan juga menambah keberkahannya. Namun demikian rizki yang berkah tentu pasti lebih utama daripada rizki yang banyak. Insya Allah ada manfaatnya untuk kita semua.
Wallahu A’lam. (1.734)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar