MEMBANGUN MASJID BERSAMA SAMA
ADA NILAI
TERSENDIRI
Oleh : Azwir B. Chaniago
Membangun atau mendirikan masjid hakikatnya adalah
kewajiban setiap muslim. Bisa dilakukan sendiri kalau mampu dan ini tentu LEBIH UTAMA dan baik. Tetapi umumnya masjid
didirikan secara bersama sama, patungan dengan dana, material atau tenaga sesuai
kemampuan.
Bagi orang orang yang membangun rumah Allah
atau masjid akan mendapat keutamaan yaitu Allah berjanji membangunkan rumah
bagi mereka di surga. Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ بَنَى
اللَّهُ لَهُ فِى الْجَنَّةِ مِثْلَهُ
Barangsiapa yang membangun masjid
karena Allah, maka Allah akan membangun baginya semisal itu di surga. (H.R Imam
Bukhari dan Imam Muslim).
Dari
Jabir bin ‘Abdullah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ
كَمَفْحَصِ قَطَاةٍ أَوْ أَصْغَرَ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ
Barangsiapa yang membangun masjid
karena Allah walaupun hanya sebesar tempat burung bertelur atau lebih kecil,
maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga. (H.R Ibnu Majah).
Satu
hal yang perlu diperhatikan adalah berapapun dana atau material ataupun tenaga
yang dikeluarkan seseorang untuk mendirikan masjid maka haruslah menjaga keikhlasan sehingga betul betul
bernilai di sisi Allah. Sungguh dua hadits ini menekankan kata LILLAH YAITU
KARENA ALLAH. Ibnu Hajar berkata : Yang dimaksud lillah adalah ikhlas karena
Allah. (Fathul Bari)
Ketahuilah bahwa ketika mendirikan masjid SECARA BERSAMA SAMA dengan patungan dana, material ataupun tenaga TERNYATA MEMILIKI NILAI TERSENDIRI. Perhatikanlah penjelasan Syaikh Utsaimin berikut ini yaitu ketika ditanya tentang sekelompok orang yang mendirikan masjid secara bersama sama atau patungan.
Ketahuilah bahwa ketika mendirikan masjid SECARA BERSAMA SAMA dengan patungan dana, material ataupun tenaga TERNYATA MEMILIKI NILAI TERSENDIRI. Perhatikanlah penjelasan Syaikh Utsaimin berikut ini yaitu ketika ditanya tentang sekelompok orang yang mendirikan masjid secara bersama sama atau patungan.
Syaikh
menjawab : Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah maka dia akan
melihat balasannya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah
niscaya dia akan melihat balasannya. Lalu Syaikh membacakan ayat :
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ
خَيْرًا يَرَهُ
Maka
barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah niscaya dia akan melihat
(balasan) nya. (Q.S al Zalzalah 7).
Beliau
menjelaskan lebih lanjut : (1) Setiap orang yang ikut dalam patungan tersebut
mendapat pahala dari amalnya karena mendirikan masjid. (2) Dan setiap dari
mereka mendapatkan pula (nilai tersendiri, pen.) PAHALA DARI SISI LAIN YAITU PAHALA TOLONG
MENOLONG DALAM KEBAIKAN, karena kalau tidak dengan patungan maka dana untuk
mendirikan masjid tak memadai. Maka kami katakan pahala bagi mereka karena
mendirikan masjid dan pahala tolong menolong dalam kebaikan. (Liqa’ al Bab al
Maftuh).
Ketahuilah
bahwa tolong menolong dalam kebaikan sangatlah dianjurkan dalam syariat Islam,
sebagaimana firman-Nya :
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ
وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا
اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Dan
tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa. Dan jangan
tolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, Sungguh,
Allah sangat berat siksa-Nya. (Q.S al Maidah 2).
Jadi,
ternyata setiap orang beriman mempunyai peluang untuk membangun masjid secara
bersama sama sesuai kemampuan baik berupa dana, material ataupun
tenaga dan pasti bernilai di sisi Allah. Oleh karena itu, ketika ada yang sedang membangun atau merenovasi masjid maka siapkan bantuan banyak ataupun sedikit.
Insya
Allah ada manfaatnya untuk kita semua. Wallahu A’lam. (1.708).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar