BAHAYA BESAR BAGI YANG BERLAKU ZHALIM
KEPADA
SESAMA
Oleh : Azwir B. Chaniago
Ada diantara manusia di zaman ini yang merasa
ringan untuk melakukan kezhaliman terhadap orang lain bahkan kepada saudara
sendiri. Apalagi kalau mereka memiliki pangkat, jabatan, kekuasaan serta harta
benda yang banyak.
Pada hal semua kelebihan yang dimilikinya itu adalah nikmat yang diberikan Allah Ta’ala
yang seharusnya dijadikan sebagai jalan atau sarana untuk mendekatkan diri
kepada-Nya. Ketika nikmat Allah digunakan untuk berlaku zhalim maka mereka akan
semakin jauh dari Allah dan akhirnya semakin bertambah tambah pula
kezhalimannya.
Lalu
apa yang dimaksud dengan zhalim. Imam Al Jurjani berkata : Kezhaliman adalah
meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya. Dan dalam istilah syar’i adalah suatu
ungkapan yang menunjukkan berpaling dari kebenaran menuju kebatilan atau
mengambil hak milik orang lain dan
melampaui batas.
Imam al Hafizh Ibnu Hajar berkata :
Sesungguhnya kezhaliman adalah sifat tercela yang muncul dari kegelapan hati.
Seandainya hati seseorang bersinar niscaya dia akan mengambil pelajaran (untuk
tidak berlaku zhalim).
Imam adz Dzahabi menjelaskan tiga contoh
kezhaliman yang dilakukan sesama manusia yaitu :
Pertama
: Memakan harta dengan cara yang bathil.
Kedua
: Menzhalimi manusia dengan cara membunuh, melukai, memukul dan yang lainnya.
Ketiga
: Menzhalimi manusia dengan celaan, laknat dan tuduhan dusta.
Ketahuilah bahwa Allah Ta’ala mengharamkan kezhaliman atas
diri-Nya dan mengharamkan pula kepada manusia. Dari Abu Dzar dari Nabi
salallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau meriwayatkan dari Rabbnya bahwa Allah
Tabaraka wa Ta’ala berfirman :
يَا عِبَادِيْ إِنِّي حَرَّمْتُ
الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِيْ وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا فَلاَ تَظَالَمُوْا
Wahai
sekalian hamba-Ku, Sesungguhnya Aku mengharamkan kezhaliman pada diri-Ku dan
mengharamkannya pada kalian, maka janganlah kalian saling menzhalimi … (H.R
Imam Muslim).
Allah Ta’ala berfirman :
وَلَا تَرْكَنُوا إِلَى الَّذِينَ
ظَلَمُوا فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ
أَوْلِيَاءَ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ
Dan janganlah kamu cenderung kepada orang
orang yang zhalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, sedangkan kamu
tidak mempunyai seorang penolong pun selain Allah, sehingga kamu tidak diberi
pertolongan. (Q.S Hud 113).
Imam al Baghawi menerangkan bahwa : Ayat ini
bisa dikatakan sebagai ayat yang paling keras tentang larangan dan ancaman terhadap perbuatan zhalim.
Rasulullah memberi peringatan yang tegas
kepada umatnya agar tidak berlaku zhalim terhadap sesama sebab akan memberi
mudharat bagi dirinya. Beliau bersabda :
2. عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللّهِ أَنّ رَسُولَ اللّهَ صلى الله
عليه وسلم قَالَ: «اتَّقُوا الظُّلْمَ. فَإِنّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ. وَاتَّقُوا الشُّحَّ. فَإِنّ الشُّحَّ أَهْلَكَ مَنْ كَانَ
قَبْلَكُمْ ». رواه مسلم
Dari Jabir bin Abdillah bahwasanya
Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam bersabda: Berhati-hatilah terhadap
kezhaliman, sebab kezhaliman adalah kegelapan (yang berlipat) di hari Kiamat.
Dan jauhilah kebakhilan, kekikiran karena kekikiran itu telah mencelakakan umat
sebelum kamu. (H.R Imam Muslim)
Ketahuilah WAHAI ORANG ORANG YANG SUKA BERLAKU
ZHALIM bahwa Allah Ta’ala tak pernah
lengah terhadap apa yang dilakukan orang orang zhalim.
Allah Ta’ala berfirman :
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا
عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ ۚ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ
الْأَبْصَارُ
Dan janganlah engkau mengira bahwa Allah
lengah dari APA YANG DIPERBUAT OLEH ORANG ORANG ZHALIM. Sesungguhnya Allah menangguhkan
mereka sampai hari yang pada waktu mata (mereka) terbelalak. (Q.S Ibrahim 42)
Sungguh sangatlah banyak bahaya, kerugian dan
keburukan yang akan mendatangi orang orang yang suka berlaku zhalim kepada
saudaranya, diantaranya adalah :
Pertama : Penyebab datangnya murka Allah.
Allah mengazab penduduk satu negeri yang
berbuat zhalim sebagaimana firman-Nya :
وَكَذَٰلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا
أَخَذَ الْقُرَىٰ وَهِيَ ظَالِمَةٌ ۚ إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ
Dan adzab
Rabbmu, apabila dia mengadzab penduduk negeri yang berbuat zhalim.
Sesungguhnya adzabNya pedih lagi keras.
(Q.S Hud 102).
Seorang hamba tentulah berusaha mencari ridha
Allah dan berusaha menjauh dari murka-Nya. Andaikata Allah murka kepada kita
lalu bumi mana yang akan kita pijak dan kemana
kita akan menggantungkan nasib kita baik di dunia maupun di akhirat
kelak.
Kedua :
Allah tidak suka kepada orang zhalim.
Sungguh Allah Ta’ala tidak suka atau membenci
orang orang yang berbuat zhalim, sebagaimana firman-Nya :
وَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ فَيُوَفِّيهِمْ أُجُورَهُمْ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ
Dan adapun orang yang beriman dan melakukan
kebajikan maka Dia akan memberikan pahala kepada mereka dengan sempurna. Dan
ALLAH TIDAK MENYUKAI ORANG ZHALIM. (Q.S Ali Imran 57)
Alah Ta’ala berfirman :
وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ
مِثْلُهَا ۖ فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّهُ لَا
يُحِبُّ الظَّالِمِينَ
Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan
yang setimpal tetapi barangsiapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang
berbuat jahat) maka pahalanya dai Allah. Sungguh Dia (Allah) tidak menyukai
orang orang yang zhalim. (Q.S asy Syura 40)
Nah ketika Alah tidak suka kepada kita lalu
kemana dan kepada siapa kita memohon petunjuk dan pertolongan dalam menjalani
kehidupan ini. Dan siapa pula yang akan memberi kita keselamatan di akhirat
kelak.
Ketiga : Sulit ketika sakratul maut.
Sungguh orang orang setiap saat bermohon keada Allah agar diwafatkan dalam
husnul khatimah dan dimudahkan ketika menjalani sakratul maut. Tapi ketahuilah
sakratul maut sangatlah sakit dan sulit kecuali bagi orang orang yang
diridhai-Nya.
Allah Ta’ala berfirman :
وَلَوْ تَرَىٰ إِذِ الظَّالِمُونَ فِي
غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلَائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا
أَنْفُسَكُمُ ۖ
(Alangkah ngerinya) sekiranya engkau melihat
pada waktu orang orang zhalim (berada) DALAM KESAKITAN SAKRATULMAUT, sedangkan
malaikat memukul dengan tangannya (sambil berkata), Keluarkanlah nyawamu. (Q.S al An’am 93)
Keempat : Tidak memiliki teman dan penolong.
Allah Ta’ala berfirman :
مَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ حَمِيمٍ وَلَا
شَفِيعٍ يُطَاعُ
Tidak ada seorang pun teman setia bagi orang
orang zhalim dan tidak ada baginya seorang penolong yang diterima
(pertolongannya). Q.S al Mu’min 18.
Kelima : Penyebab datangnya adzab Allah
Allah Ta’ala telah mengingatkan bahwa
perbuatan zhalim adalah termasuk dosa besar. Oleh karena itu mereka akan ditimpa
adzab yang pedih. Allah berfirman :
إِنَّمَا السَّبِيلُ عَلَى الَّذِينَ يَظْلِمُونَ النَّاسَ وَيَبْغُونَ
فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ ۚ أُولَٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Sesungguhnya dosa besar itu atas orang-orang yang telah berbuat zhalim
kepada manusia dan telah melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka akan
mendapat azab yang pedih. (Q.S asy Syura 42)
Selain itu ketahuilah bahwa Allah Ta’ala akan
mengabulkan DOA ORANG YANG DIZHALIMI dan akan mendatangkan keburukan bagi orang
YANG MENZHALIMINYA. Rasulullah bersabda : “Berhati-hatilah kamu, jangan
menganiaya (menzhalimi) orang lain. Karena doa orang yang teraniaya tidak ada
yang bisa menghalanginya di sisi Allah”. (H.R Imam Muslim)
Oleh karena itu maka orang orang beriman akan
selalu berusaha menjauhi perbuatan zhalim sekecil apapun karena pasti akan
membahayakan kehidupannya di dunia dan juga di akhirat kelak. Wallahu A’lam.
(1.469)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar