BANYAK MINTA AMPUN AKAN DIJAUHKAN DARI MUSIBAH
Oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh manusia akan diuji dengan dalam
berbagai bentuk musibah baik terhadap dirinya, keluarganya, hartanya dan yang
lainnya. Allah Ta’ala berfirman :
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ
يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
Apakah manusia mengira bahwa mereka akan
dibiarkan hanya dengan mengatakan : Kami telah beriman, dan mereka tidak diuji
?. (Q.S al Ankabut 2)
Sungguh semua ujian atau cobaan berupa musibah
adalah ketetapan Allah Ta’ala
sebagaimana firman-Nya :
قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ
اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Katakanlah (Muhammad). Tidak akan menimpa kami
melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami dan
hanya kepada Allah bertawakallah orang orang yang beriman. (Q.S at Taubah 51).
Ketahuilah bahwa ALLAH TA’ALA TELAH
MENJELASKAN bahwa penyebab utama datangnya musibah adalah dosa dosa manusia,
Allah Ta’ala berfirman :
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ
وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي
عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada
mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan
yang benar). Q.S. ar Rum 41.
Imam Ibnul
Qayyim menjelaskan : Bahwa yang
dimaksud kerusakan dalam ayat ini adalah kekurangan, keburukan dan
bencana-bencana yang dimunculkan oleh Allah di muka bumi
akibat perbuatan maksiat para hamba-Nya.
Allah Ta’ala
berfirman :
وَمَا
أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
Dan musibah apa saja yang menimpa kamu adalah karena
perbuatan tanganmu sendiri dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan
kesalahanmu). Q.S asy Syuura 30.
Para ulama menjelaskan
bahwa kasabat aidiikum, perbuatan tanganmu dalam ayat ini maknanya adalah
dosa dosa kalian.
Ibnu
Qayyim al Jauziyah rahimahullah mengatakan : Di antara akibat dari berbuat
dosa adalah menghilangkan nikmat dan akibat dosa adalah mendatangkan bencana
(musibah). Oleh karena itu, hilangnya suatu nikmat dari seorang hamba adalah
karena dosa. Begitu pula datangnya berbagai musibah juga disebabkan oleh dosa. (Al
Jawabul Kaafi)
Ibnu Rajab al Hambali rahimahullah
mengatakan : Tidaklah disandarkan suatu kejelekan (kerusakan) melainkan
pada dosa karena semua musibah, itu semua disebabkan karena dosa. (Latha’if
Ma’arif).
Ketika Allah Ta’ala
mengingatkan bahwa MUSIBAH ITU TERSEBAB KESALAHAN DAN DAN DOSA DOSA KITA maka Allah
dan Rasul-Nya telah mengajarkan kepada orang
beriman orang banyak cara agar terhindar
dari musibah. Diantaranya adalah
dengan BANYAK MEMOHON AMPUN DAN BERTAUBAT kepada Allah Ta’ala.
Pertama : Allah Ta’ala berfirman :
وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ
وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
Dan tidaklah (pula) akan mengadzab mereka,
sedang mereka memohon ampun. (Q.S al Anfal 33).
Syaikh as Sa’di berkata tentang ayat ini : Ini
adalah pencegah adzab dari mereka padahal sebab sebab turunnya adzab telah
terpenuhi. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Kedua : Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda
:
“Seorang hamba dalam keadaan aman dari adzab
Allah selagi dia memohon ampun kepada Allah Ta’ala”. (H.R Imam Ahmad, dihasankan oleh Syaikh
Syuaib Arnauth karena ada banyak jalan periwayatannya. Dan sanad hadits ini
lemah karena ada padanya satu perawi yang lemah).
Ketiga : Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam
bersabda :
“Sesungguhnya syaithan berkata : Demi keagungan-Mu
wahai Rabb-ku, aku senantiasa akan menyesatkan para hamba-Mu selagi roh masih
ada di badan mereka.
Maka Allah Ta’ala berfirman : Demi keagungan
dan kemuliaan-Ku, Aku senantiasa memberikan ampun kepada mereka selama mereka
memohon ampun kepada-Ku”. (H.R Imam
Ahmad, lihat Silsilah ash Shahihah).
Keempat : Ali bin Abi Thalib berkata :
مَا نُزِّلَ بَلاَءٌ إِلاَّ
بِذَنْبٍ وَلاَ رُفِعَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِتَوْبَةٍ
Tidaklah musibah tersebut turun
melainkan karena dosa. Oleh karena itu, tidaklah bisa musibah tersebut hilang
melainkan dengan taubat. (Al Jawabul Kaafi)
Oleh karena itu orang orang beriman haruslah
terus menerus memohon ampun kepada Allah Ta’ala semoga Allah akan menjauhkan
dari berbagai musibah dan adzab. Sungguh banyak memohon ampun adalah salah satu
cara agar diajuhkan dari musibah. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (1.488).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar