MAYATNYA DITOLAK BUMI KARENA MENGHINA
RASULULLAH
Oleh : Azwir B. Chaniago
Orang orang beriman wajib mencintai Rasulullah
Salallahu ‘alaihi wasallam. Ketahuilah bahwa cinta kepada beliau haruslah melebihi cinta
kita kepada diri kita sendiri, melebihi
cinta kita terhadap keluarga, saudara dan anak anak serta harta ataupun cinta
kita kepada manusia umumnya.
Seorang sahabat yaitu Abdullah bin Hisyam
berkata : Kami mengiringi Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, dan beliau
menggandeng tangan Umar bin Khaththab radhiyallahu anhu. Kemudian Umar berkata
kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam : Wahai Rasulullah, sungguh engkau
sangat aku cintai melebihi apa pun selain diriku.
Maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam
menjawab: “Tidak, demi yang jiwaku berada
di tangan-Nya, hingga aku sangat engkau cintai melebihi dirimu. Lalu Umar
berkata kepada beliau: ‘Sungguh sekaranglah saatnya, demi Allah, engkau sangat
aku cintai melebihi diriku. Maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
Sekarang (engkau benar), wahai Umar”. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Oleh karena itu sangatlah tercela, celaka dan
durhaka bahkan terkutuk orang orang yang berani menghina Rasulullah Salallahu
‘alaihi Wasallam. Dari dahulu hingga saat ini memang ada saja diantara manusia
yang berani menghina, melecehkan dan mencela Rasulullah. Mereka yang lancang
ini akan mendapatkan adzab di dunia dalam berbagai bentuk dan adzab di akhirat
pastilah lebih berat.
Dalam shahih Bukhari diriwayatkan dari Anas bin Malik, tentang seorang Nasrani. Dia membaca surat al Baqarah
dan Ali Imran dan dia juga menulis untuk Nabi Salallahu ‘alaihi Wasallam. Lalu
dia murtad dan kembali ke agama Nasrani. Dia menghina Nabi dengan mengatakan :
Muhammad itu tidak tahu kecuali apa yang dituliskan untuknya saja.
Allah lalu mematikannya dan orang orang
menguburkannya. Namun keesokan harinya ternyata jasadnya tergelatak di atas
bumi. Orang orang mengatakan : Ini pasti perbuatan Muhammad dan para
sahabatnya. Mereka menggali kuburan teman kita ini lalu membuangnya begitu
saja.
Akhirnya mereka menggali lagi kuburan sedalam
mungkin yang mereka mampu. Namun esok harinya ternyata jasadnya tergeletak lagi
diatas bumi. Maka mereka pun menyadari bahwa ini bukan perbuatan manusia,
sehingga akhirnya mereka membuang mayat itu.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkomentar :
Lihatlah orang terlaknat ini. Ketika dia berdusta tentang Nabi Salallahu
‘alaihi wasallam dengan ucapannya bahwa beliau tidak mengerti kecuali apa yang dituliskan untuknya, maka Allah
Ta’ala membinasakannya dan membongkar kedoknya dengan memuntahkan mayatnya dari
kuburannya setelah beberapa kali dikubur.
Sungguh ini di luar kebiasaan !. Hal
ini menunjukkan bagi setiap orang bahwa ini adalah hukuman dari kedustaannya,
sebab kebanyakan mayat tertimpa kejadian seperti ini. Dan dosa ini lebih keji
daripada kemurtadan sebab kebanyakan orang murtad juga tidak tertimpa hal
serupa. (Syarimul Maslul ‘ala Syatimir Rasul).
Oleh sebab itu maka orang orang beriman akan
senantiasa mencintai Rasulullah dan mencintai apa apa yang beliau cintai. Para
ulama telah memberikan jalan dan petunjuk bagi kita bagaimana cara mencintai
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam.
Diantara cara mencintai Rasulullah Salallahu 'alaihi wasallam adalah sebagaimana dijelaskan oleh
Syaikh Muhammad at Tamimi dalam Kitab al Ushul Tsalatsah : (1) Tha’atuhu
fima ‘amar. Mentaati apa yang
diperintahkannya. (2) Watashdiqu fima akhbar. Mempercayai apa
yang diberitakannya. (3) Wajtinaabu maa anhu naha wa zajar. Menjauhi apa
yang dilarang olehnya. (4) Wa an laa yu’badallahu illa bimaa syara’a. Beribadah
dgn cara yang diajarkan olehnya.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (1.480)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar