BERDZIKIR TIDAK DIBATASI WAKTUNYA
Oleh : Azwir B. Chaniago
Dzikir secara bahasa maknanya ingat, lawan
dari kata lupa atau lalai. Imam Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa dzikir adalah
menghindari diri dari kelalaian dan lupa kepada Allah.
Selanjutnya, beliau berkata : Pada setiap
anggota badan terdapat ibadah yang dibatasi waktu, sedangkan dzikir adalah
ibadah hati dan lisan yang tidak dibatasi waktu. Para hamba diperintah untuk
berdzikir pada setiap keadaan, ketika berdiri, duduk dan berbaring.
Sungguh berdzikir kepada Allah Ta’ala
merupakan salah satu jalan agar kita
diingat Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman :
فَٱذْكُرُونِىٓ أَذْكُرْكُمْ
وَٱشْكُرُوا۟ لِى وَلَا تَكْفُرُونِ
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu kufur terhadap
(nikmat)-Ku.”
(Q.S al Baqarah 152).
Syaikh as Sa’di berkata : Allah Ta’ala
memerintahkan hamba hamba-Nya untuk mengingat-Nya. Dan menjanjikan baginya
sebaik baik balasan yaitu bahwa Allah akan mengingatnya pula yaitu bagi orang
yang ingat kepada-Nya, sebagaimana sabda Rasululah Salallahu ‘alaihi
Wasallam.
فَإِنْ ذَكَرَنِى فِى نَفْسِهِ
ذَكَرْتُهُ فِى نَفْسِى ، وَإِنْ ذَكَرَنِى فِى مَلأٍ ذَكَرْتُهُ فِى مَلأٍ خَيْرٍ
مِنْهُمْ
Barangsiapa yang menyebut (mengingat) Ku pada dirinya niscaya Aku akan mengingatnya pada diri-Ku. Dan barangsiapa yang menyebut (mengingat) Ku pada khalayak ramai niscaya Aku akan mengingatnya pula pada khalayak ramai yang lebih mulia dari mereka. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Barangsiapa yang menyebut (mengingat) Ku pada dirinya niscaya Aku akan mengingatnya pada diri-Ku. Dan barangsiapa yang menyebut (mengingat) Ku pada khalayak ramai niscaya Aku akan mengingatnya pula pada khalayak ramai yang lebih mulia dari mereka. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Syaikh menambahkan : Dzikir kepada Allah Ta’ala yang paling
istimewa adalah DZIKIR DENGAN HATI DAN LISAN yaitu yang menumbuhkan makrifat
kepada Allah, kecintaan kepada-Nya dan menghasilkan ganjaran (kebaikan) yang
banyak (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan
manusia untuk berdzikir dalam semua keadaannya, sebagaimana firman-Nya :
فَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ قِيَٰمًا
وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ
…Ingatlah
Allah ketika kamu berdiri, ketika duduk dan ketika berbaring… (Q.S an Nisaa’
103).
Allah Ta’ala mengingatkan bahwa berdzikir
adalah salah satu tanda orang yang berakal yaitu sebagaimana firman-Nya :
ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًا
وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ
رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
(Orang yang berakal yaitu) orang orang yang
mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi. (Q.S Ali Imran 191)
Tapi ketahuilah bahwa dzikir adalah salah satu ibadah yang mulia dan disyariatkan. Oleh karenanya harus dilakukan sesuai dengan
tuntunan syariat, baik lafazhnya maupun
caranya, meskipun waktunya tidak dibatasi.
seorang hamba tidaklah disuruh untuk membuat lafazh dan cara berdzikir
sesuai kehendaknya tanpa memperhatikan tuntunan dari Rasulullah Salallahu
‘alaihi. Wasallam.
Berdzikir dengan lisan dan hati adalah karunia
Allah kepada hamba hamba yang dipilih-Nya. Sungguh tidaklah semua orang
mendapat karunia ini. Oleh karena itu mari kita berdoa kepada Allah Ta’ala agar
selalu memberi kita kekuatan untuk selalu berdzikir kepada-Nya yaitu dengan doa
yang diajarkan Rasulullah Salallahu ‘alaihi
Wasallam berikut ini :
اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ
وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Ya Allah aku mohon pertolongan AGAR AKU SELALU
INGAT KEPADA ENGKAU, agar aku selalu bersyukur kepada engkau dan agar aku
beribadah kepada engkau dengan baik. (H.R Imam Ahmad dan Abu Dawud).
Sungguh sangatlah baik kalau kita selalu
melazimkan diri untuk membaca doa ini pada setiap keadaan dan kesempatan karena
ini adalah doa yang berasal dari Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (1.491)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar