PERBUATAN
JANGAN MENYELISIHI PERKATAAN
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Diantara
perbuatan tercela dan sangat dilarang
dalam syariat Islam adalah ketika seseorang mengatakan sesuatu tetapi perkataannya itu menyelisihi apa yang dilakukannya. Dia
mengajak orang orang melakukan kebaikan tetapi dia sendiri melalaikan dirinya
untuk melakukan kebaikan. Bahkan dia mengajak orang lain untuk menghindar dari
keburukan tapi dia sendiri berlaku buruk.
Allah
Ta’ala telah mengingatkan dalam firman-Nya :
أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ أَنْفُسَكُمْ وَأَنْتُمْ
تَتْلُونَ الْكِتَابَ أَفَلا تَعْقِلُونَ
Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan)
kebajikan, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca Kitab
(Taurat). Tidakkah kamu mengerti ?. (Q.S
al Baqarah 44).
Syaikh as
Sa’di menjelaskan : Ayat dalam
surat al Baqarah 44 ini turun, walaupun (ditujukan)
kepada bani Israil, namun
bersifat umum kepada setiap orang, karena ini adalah firman Allah. Selanjutnya
Syaikh berkata : Barangsiapa yang menyuruh orang lain kepada kebaikan lalu dia
tidak melakukannya atau melarang dari
kemungkaran namun dia tidak meninggalkannya maka hal itu menunjukkan tidak ada
akal padanya. Dan ini suatu kebodohan. Khususnya bila dia telah mengetahui hal
itu dan hujjah benar-benar telah
ditegakkan atasnya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Allah
Ta’ala berfirman :
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ
كَبُرَ مَقْتًا عِندَ ٱللَّهِ أَن تَقُولُوا۟ مَا لَا تَفْعَلُونَ
Wahai orang orang yang beriman !. Mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat. Amat
besar kebencian disisi Allah, bahwa kamu
mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan. Q.S ash Shaaf 2-3).
Syaikh as Sa’di berkata : Maksudnya (ayat ini) mengapa
kalian mengatakan kebaikan dan mendorongnya (untuk melakukannya) dan boleh jadi
kalian memuji muji kebaikan itu namun tidak kalian lakukan ?. Mengapa
kalian melarang keburukan, boleh jadi kalian sucikan diri kalian dari keburukan
tersebut namun kalian lakukan. Bahkan menjadi sifat kalian ?.
Lantas
apakah kondisi tercela seperti itu pantas bagi orang orang yang beriman ?.
Bukankah amat besar murka Allah Ta’ala pada orang yang mengatakan sesuatu namun
tidak dilakukan ?. Karena itu, orang yang memerintahkan berbuat baik seharusnya
menjadi orang pertama yang melakukannya. Dan orang yang melarang keburukan
seharusnya menjadi orang yang paling jauh dari keburukan. (Tafsir Taisir
Karimir Rahman).
Rasulullah
Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : Perumpamaan
orang berilmu yang mengajarkan kebaikan kepada manusia namun ia melupakan
dirinya sendiri, laksana sebuah lilin yang menerangi orang sambil membakar
dirinya”. (H.R ath Thabrani dalam al Mu’jamul Kabir).
Dari Usamah bin Zaid, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
:
يُجَاءُ بِالرَّجُلِ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ فَيُلْقَى فِى النَّارِ ، فَتَنْدَلِقُ أَقْتَابُهُ فِى النَّارِ ،
فَيَدُورُ كَمَا يَدُورُ الْحِمَارُ بِرَحَاهُ ، فَيَجْتَمِعُ أَهْلُ النَّارِ
عَلَيْهِ ، فَيَقُولُونَ أَىْ فُلاَنُ ، مَا شَأْنُكَ أَلَيْسَ كُنْتَ تَأْمُرُنَا
بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَى عَنِ الْمُنْكَرِ قَالَ كُنْتُ آمُرُكُمْ بِالْمَعْرُوفِ
وَلاَ آتِيهِ ، وَأَنْهَاكُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَآتِيهِ
Ada seseorang yang didatangkan pada hari kiamat lantas ia dilemparkan
dalam neraka. Usus-ususnya pun terburai di dalam neraka. Lalu dia
berputar-putar seperti keledai memutari penggilingannya.
Lantas penghuni neraka berkumpul di sekitarnya lalu mereka
bertanya : Wahai fulan, ada apa denganmu ?. Bukankah kamu dahulu yang
memerintahkan kami kepada yang kebaikan dan yang melarang kami dari kemungkaran
?. Dia menjawab : Memang betul, aku dulu memerintahkan kalian kepada kebaikan
tetapi aku sendiri tidak mengerjakannya. Dan aku dulu melarang kalian dari
kemungkaran tapi aku sendiri yang mengerjakannya. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim)
Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Pada malam di isra’kan oleh Allah aku
melihat orang orang yang mulutnya digunting dengan gunting gunting dari neraka,
maka aku berkata : Siapa mereka wahai Jibril ?. Maka ia menjawab : Mereka
adalah para penceramah dari ummatmu yang menyuruh orang melakukan kebaikan
namun mereka melupakan dirinya sendiri, sedangkan mereka membaca al Kitab,
tidakkah mereka berakal ?. (H.R Imam
Ahmad, Ibnu Hibban dan yang selainnya, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
Asy Sya’bi rahimahullah berkata : Penghuni surga di surga
melihat satu kaum di neraka, maka penghuni surga berkata kepada mereka : Kenapa
gerangan kalian beraa di neraka ?. Pada hal kami dahulu beramal
shalih dengan apa yang kalian ajarkan kepada kami.
Maka
kaum penghuni neraka berkata : Kami dahulu mengajari kalian akan tetapi kami
tidak mengamalkan apa yang kami ajarkan. (Kitab a Zuhud, Imam Ahmad).
Syaikh Utsaimin mengingatkan : Adapun orang yang
menyerukan sesuatu (kebaikan) dan ia (si penyeru
ini) mampu melaksanakannya tapi tidak mau melakukannya, berarti itu kebodohan
akalnya dan kesesatannya dalam beragama. (Dari Kitabud Da’wah).
Oleh
karena itu seorang hamba harus menjadi orang pertama yang mengamalkan apa yang
dia katakan selagi dia mampu. Sungguh sangat tercela jika perkataan seseorang menyelisihi perbuatannya.
Insya
Allah ada manfaatnya untuk kita semua. Wallahu A’lam. (1.474)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar