APA MODAL UNTUK KEMBALI KE NEGERI ASAL
Oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh kita ini aslinya penduduk surga.
Negeri asal kita surga. Nenek moyang kita Adam dan Hawa dulu hidup di surga.
Tersebab melanggar satu perintah lalu Allah turunkan ke bumi, sebagaimana
firman-Nya :
قُلْنَا ٱهْبِطُوا۟ مِنْهَا جَمِيعًا ۖ
فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّى هُدًى فَمَن تَبِعَ هُدَاىَ فَلَا خَوْفٌ
عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Kami berfirman :
Turunlah kamu semua dari surga !. Kemudian jika benar benar datang petunjuk-Ku
kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku idak ada rasa takut pada
mereka dan mereka tidak bersedih hati. (Q.S al Baqarah 38).
Setelah hidup di
dunia sampai waktu yang ditentukan maka orang orang beriman akan kembali ke
negeri asalnya yaitu surga melalui jalur
alam kubur atau alam barzah, mahsyar, hisab dan sirath.
Lalu apa modal untuk
kembali ke negeri asal. Sungguh Allah Ta’ala telah menjelaskan bahwa manusia
yang bisa selamat kembali ke negeri asal atau kampung halamannya yaitu surga
adalah IMAN
DAN AMAL SHALIH.
Pertama : Allah Ta’ala berfirman :
وَبَشِّرِ
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمۡ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي
مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُۖ كُلَّمَا رُزِقُواْ مِنۡهَا مِن ثَمَرَةٖ رِّزۡقٗا
قَالُواْ هَٰذَا ٱلَّذِي رُزِقۡنَا مِن قَبۡلُۖ وَأُتُواْ بِهِۦ مُتَشَٰبِهٗاۖ
وَلَهُمۡ فِيهَآ أَزۡوَٰجٞ مُّطَهَّرَةٞۖ وَهُمۡ فِيهَا خَٰلِدُونَ
Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang
orang yang beriman dan beramal shalih bahwa untuk mereka (disediakan) surga surga
yang mengalir dibawahnya sungai sungai. Setiap kali mereka diberi rizki buah
buahan dari surga mereka berkata, inilah rizki yang diberikan kepada kami
dahulu. Mereka telah diberi (buah buahan) yang serupa. Dan disana mereka
(memperoleh) pasangan pasangan yang suci. Mereka kekal di dalamnya. (Q.S al Baqarah 25).
Kedua : Allah Ta’ala
berfirman :
فَأَمَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ
ٱلصَّٰلِحَٰتِ فَيُدۡخِلُهُمۡ رَبُّهُمۡ فِي رَحۡمَتِهِۦۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلۡفَوۡزُ
ٱلۡمُبِينُ ٠
Adapun
orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal saleh maka Rabb mereka memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya (surga).
Itulah keberuntungan yang nyata. (Q.S al Jaatsiyah 30).
Imam Ibnu Katsir
berkata : Allah memberitahukan tentang keputusan yang Dia berikan kepada semua
makhluk-Nya pada hari Kiamat kelak. “Adapun
orang orang yang beriman dan beramal shalih, yakni hati mereka beriman lalu
seluruh anggota badan mereka mengerjakan amal shalih (yaitu) yang dikerjakan
secara tulus dan sesuai dengan syariat “maka
Rabb mereka memasukkan mereka kedalam rahmat-Nya, yaitu surga. (Tafsir Ibnu
Katsir)
Pertanyaan :
Apakah kita sudah memiliki modal untuk kembali ke negeri asal ?. Sudahkah kita
memiliki iman yang kokoh dan amal shalih yang ikhlas dan sesuai petunjuk
Rasulullah ?. Kalau sudah ada peliharalah iman dan amal shalih itu dengan baik
sampai akhir hayat. Jangan disia siakan. Sungguh
amal manusia dinilai dari keadaan akhir.
Rasulullah salallahu ‘alaihi wasallam telah
mengingatkan kita pentingnya menjaga amalan sampai akhir hayat. Beliau bersabda
:
وَإِنَّمَا
الأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ
Sesungguhnya setiap
amalan tergantung pada akhirnya. (H.R Imam Bukhari)
Yang dimaksud bil khawaatiim adalah
amalan yang dilakukan di akhir umur atau akhir hayat seseorang. Ketahuilah
bahwa seberapapun baiknya amalan seseorang selama berpuluh puluh tahun tetapi
di akhir hayatnya ditutup dengan amal yang buruk misalnya melakukan kesyirikan
ataupun dosa dosa besar lainnya maka itu merupakan malapetaka besar baginya.
Berusahalah, jangan sampai pada saat terakhir
hidup ini, IMAN DAN AMAL SHALIH kita luntur sehingga rugi besar dan menjadi
penyesalan yang berkepanjangan. Untuk itu maka orang orang beriman sangatlah
dianjurkan membaca doa yang diajarkan
Rasulullah agar iman selalu kokoh, yaitu :
يَا مُقَلِّبَ القُلُوبِ ثَبِّت
قَلْبِي عَلَى دِينِكَ
Ya Allah yang membolak balikkan hati (manusia)
kokohkanlah hatiku dalam agama-Mu (H.R Imam Ahmad dan Imam at Tirmidzi dari
Ummu Salamah).
Doa ini sangatlah baik kita baca disetiap
waktu dan keadaan. Sangat dianjurkan pula untuk dibaca pada tasyahud akhir
sebelum salam dan pada saat sujud dalam shalat.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallah A’lam. (1.493).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar