TAK BOLEH TASYABBUH KEPADA ORANG KAFIR
Oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam
mengingatkan LARANGAN TASYABBUH KEPADA ORANG KAFIR. Dari
Ibnu Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
Barangsiapa yang menyerupai suatu
kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka. (H.R Imam Ahmad dan Abu Daud,
dishahihkan oleh Syaikh al Albani)
Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari
ayahnya, dari kakeknya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda :
لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا
Bukan termasuk golongan kami siapa
saja yang menyerupai selain kami. (H.R at Tirmidzi dhasankan oleh Syaikh al
Albani).
Apa itu tasyabbuh ?. Secara bahasa
tasyabuh atau tasyabbuh berasal dari kata musyabahah yang artinya MENYAMAI,
MENIRU DAN IKUT IKUTAN. (Dr. Nasir Ibnu Abdul Karim). Dr. Khalid as Sabti
mengatakan : Tasyabbuh adalah meniru orang yang engkau jauhi dalam hal yang
menjadi kekhususannya secara mutlak dan dalam perkara yang bukan kekhususannya jika
niat sengaja ingin mengikutinya.
Secara istilah tasyabbuh adalah
menyerupai orang kafir dengan sesuatu yang menjadi kekhususan mereka baik dalam
masalah akidah, ibadah atau adat kebiasaan. Bila sebagian umat Islam ada yang
menyerupai musuhnya dalam berpakaian dan selainnya maka hal itu pertanda
lemahnya akhlak dan komitmen mereka terhadap agamanya sendiri. (Syaikh Mansur
Hasan Salman, al Qaul Mubin).
Syaikh Sulaiman al Ruhaili berkata
: Patokan tasyabbuh kepada orang kafir adalah melakukan perbuatan yang tidak
dilakukan kecuali (oleh) orang kafir bukan karena kebutuhan manusia.
Begitu beratnya ancaman tasyabbuh
maka orang orang beriman hendaklah berhati hati
dalam perkara ini. Orang orang beriman haruslah menyadari bahwa inti pokok dari
kepatuhan kita dalam beragama adalah MENERIMA APA YANG DATANG DARI ALLAH DAN
RASUL-NYA TANPA ADA RASA BERAT SEDIKITPUN.
Perhatikanlah firman Allah berikut
ini :
Pertama : Surat an Nisa’
65.
فَلَا
وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ
لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Maka demi Rabb-mu mereka tidak
beriman sebelum mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara
yang mereka perselisihkan (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan dalam
hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan dan mereka menerima dengan
sepenuhnya.
Kedua : Surat al Hasyr 7.
وَمَا
آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا ۚ وَاتَّقُوا
اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Apa yang diberikan Rasul kepadamu
maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan
bertakwalah kepada Allah. Sungguh Allah sangat keras hukuman-Nya.
Ketahuilah bahwa mengikuti jalan
orang kafir adalah kesesatan yang berujung kepada kesengsaraan. Kesengsaraan di
dunia dan di akhirat kelak.
Allah Ta’ala berfirman :
وَمَنْ
يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ
غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ ۖ
وَسَاءَتْ مَصِيرًا
Dan barangsiapa yang menentang
Rasul (Muhammad) setelah jelas kebenaran baginya dan mengikuti jalan yang bukan
jalan orang beriman, Kami biarkan dia dalam kesesatan yang telah dilakukannya
itu. Dan Kami masukkan dia ke dalam neraka Jahannam dan itu seburuk buruk
tempat kembali. (Q.S an Nisa’ 115).
Oleh karena itu seorang hamba
haruslah senantiasa menjaga dirinya agar tidak jatuh kepada tasyabbuh yaitu
meniru niru dan menyerupai orang orang kafir. Insya Allah ada manfaatnya bagi
kita semua. Wallahu A’lam. (1.395).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar