KHADIJAH BINTI KHUWAILID DAN AISYAH
BINTI ABU BAKAR
Oleh : Azwir B. Chaniago
Dua nama yang disebut dalam judul
tulisan ini adalah nama yang betul betul sangat dikenal oleh orang orang
beriman. Khadijah binti Khuwailid dan Aisyah binti Abu Bakar ash Shiddiq adalah
dua diantara istri Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam, Ummul Mukminin,
ibundanya orang orang beriman.
Ketahuilah bahwa semua istri Nabi adalah
wanita wanita istimewa dan memiliki keutamaannya masing masing, karena semua
istri Nabi adalah wanita terbaik yang dipilih Allah Ta’ala untuk mendampingi
Rasul-Nya dalam menyebarkan dan membela agama Islam yang mulia ini.
Ketika berbicara tentang keutamaan
para istri Nabi, sebagian ulama menyebutkan dua orang yang memiliki keutamaan
tersendiri yaitu Khadijah binti Khuwailid dan Aisyah binti Abu Bakar.
Namun demikian para ulama berbeda
pendapat tentang siapa diantara keduanya yang lebih utama. Diantara ulama ada
yang menyebut Khadijah lebih utama, ada pula yang menyebut Aisyah lebih utama
dan ada pula ulama yang memilih diam, tidak memberikan pendapatnya.
Imam Ibnul Qayyim al Jauziyah (w. 751
H) mengatakan, saya pernah bertanya kepada guru kami Ibnu Taimiyah,
beliau menjawab : Masing masing dari mereka berdua memiliki keistimewaan.
Pertama : Khadijah memiliki
pengaruh kuat diawal awal Islam.
Beliaulah yang menghibur, menguatkan
dan menenangkan Rasulullah pada saat wahyu pertma turun. Beliau menginfakkan
hartanya dalam rangka membantu dakwah Rasulullah sehingga beliau menduduki
kedudukan tinggi dalam Islam. Beliau bersabar menanggung derita demi membela agama
Allah dan Rasul-Nya. Pertolongan beliau untuk Rasulullah datang pada waktu yang
sangat dibutuhkan. Bantuan dan pertolongan yang beliau berikan tidak dimiliki
oleh selainnya.
Kedua : Aisyah, pengaruh beliau
ada pada saat akhir yaitu setelah Islam semakin kokoh.
Diantara keutamaannya at tafaqquh
fiddin (memahami ilmu agama), menyampaikan ilmu tersebut kepada umat ini.
(Aisyah peringkat ke tiga dalam meriwayatkan hadits yakni 2.210 hadits, pen.) Orang orang mukmin (saat itu) banyak mendapatkan
manfaat dari ilmu yang telah beliau sampaikan dan ini tidak dimiliki oleh
selainnya.
(Imam Ibnul Qayyim berkata) : Inilah
ucapan beliau (Ibnu Taimiyah) yang saya nukilkan secara makna. (Jalaa’ul
Afhaam).
Syaikh Muhammad bin Shalih al
Utsaimin berkata : Sebagian ahlul ilmi memberikan perincian, masing-masing
memiliki kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki satu sama lain.
Pada awal-awal risalah kenabian,
Khadijah tanpa diragukan lagi memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki Aisyah
dan bahkan tidak mungkin baginya untuk menyamainya. Setelah itu, yakni setelah
wafat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Aisyah berjuang
menyebarkan ilmu dan sunnah serta mengantarkan umat ini kepada petunjuk yang
benar, hal ini belum didapati oleh Khadijah.
Oleh karena itu tidak benar jika kita
mengutamakan salah satu dari mereka dari yang lain secara mutlak, akan tetapi
kita katakan yang satu memiliki kelebihan dalam satu hal dan yang lain memiliki
kelebihan dalam satu hal yang lain pula.
Dengan begitu kita telah berlaku
adil, sehingga tidak menyia-nyiakan kelebihan masing-masing dari keduanya. Dan
demikian perincian akan membuahkan hasil yang memuaskan. Keduanya dan
istri-istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lainnya bersama
beliau di dalam jannah. (100 Pelajaran Dari Kitab Aqidah Wasithiyah)
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita
semua. Wallahu A’lam. (1.377).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar