JANGAN KAGUM DENGAN AMALAN YANG TELAH LALU
Oleh : Azwir B. Chaniago
Kewajiban seorang beriman adalah melakukan
amal shalih atau beribadah kepada Allah Ta’ala dengan dilandasi iman. Ibadah
yang ikhlas karena Allah dan ittiba’ yaitu sebagaimana yang diajarkan dan
dicontohkan oleh Rasulullah.
Namun demikian seroang beriman janganlah merasa kagum ataupun bangga dengan amalannya pada
waktu yang lalu ataupun amalnya saat ini. Kita perlu khawatir apakah kita bisa
istiqamah dalam beribadah untuk waktu waktu mendatang sampai ajal menjemput.
Ketahuilah ibadah kita pada saat mendekati
akhir hayat adalah penentunya.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu
‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda :
« لاَ عَلَيْكُمْ أَنْ
لاَ تُعْجَبُوا بِأَحَدٍ حَتَّى تَنْظُرُوا بِمَ يُخْتَمُ لَهُ فَإِنَّ الْعَامِلَ
يَعْمَلُ زَمَاناً مِنْ عُمْرِهِ أَوْ بُرْهَةً مِنْ دَهْرِهِ بِعَمَلٍ صَالِحٍ
لَوْ مَاتَ عَلَيْهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ ثُمَّ يَتَحَوَّلُ فَيَعْمَلُ عَمَلاً
سَيِّئاً وَإِنَّ الْعَبْدَ لِيَعْمَلُ الْبُرْهَةَ مِنْ دَهْرِهِ بِعَمَلٍ
سَيِّئٍ لَوْ مَاتَ عَلَيْهِ دَخَلَ النَّارَ ثُمَّ يَتَحَوَّلُ فَيَعْمَلُ
عَمَلاً صَالِحاً وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْراً اسْتَعْمَلَهُ قَبْلَ
مَوْتِهِ ». قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ قَالَ «
يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ ثُمَّ يَقْبِضُهُ عَلَيْهِ »
Janganlah kalian terkagum dengan amalan
seseorang sampai kalian melihat AMALAN AKHIR HAYATNYA. Karena mungkin saja
seseorang beramal pada suatu waktu dengan amalan yang shalih, yang seandainya
ia mati, maka ia akan masuk surga. Akan tetapi, ia berubah dan mengamalkan
perbuatan buruk.
Mungkin saja seseorang beramal pada suatu
waktu dengan suatu amalan buruk, yang seandainya ia mati, maka akan masuk
neraka. Akan tetapi, ia berubah dan beramal dengan amalan shalih. Oleh
karenanya, apabila Allah menginginkan satu kebaikan kepada seorang hamba, Allah
akan menunjukinya sebelum ia meninggal.
Para sahabat bertanya : Apa maksud menunjuki
sebelum meninggal ?. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : Yaitu memberikan ia taufik untuk beramal
shalih dan mati dalam keadaan seperti itu. (H.R Imam Ahmad)
Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam juga
mengingatkan dalam sabda beliau :
وَإِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ
Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada
akhirnya. (H.R Imam Bukhari)
Oleh karena itu sangatlah penting bagi seorang
hamba untuk MENJAGA AMAL IBADAHNYA SETIAP
SAAT APALAGI KETIKA UMUR SUDAH LANJUT agar selamat dalam kehidupan dunia dan
akhirat.
Sungguh Allah Ta’ala telah memerintahkan agar
kita beramal terus menerus sebagaimana firman-Nya :
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ
الْيَقِينُ
Dan
sembahlah Rabbmu sampai yakin (ajal) datang kepadamu. (Q.S al Hijr 99).
Sayikh as Sa’di berkata : Al yaqin yaitu
sampai ajal tiba. Maksudnya, kontinyulah, engkau (Muhammad) mendekatkan diri kepada Allah dengan segala
macam ibadah disetiap waktu. Maka beliau mentaati perintah Rabb-nya dan
senantiasa beribadah sampai datang al yaqin dari Rabbnya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu
a'lam. (1.384)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar