JAGALAH ADAB TERHADAP GURU GURUMU
Oleh : Azwir B. Chaniago
Semua orang sepakat bahwa guru adalah orang
yang memiliki banyak sekali kebaikan dan jasanya kepada murid muridnya. Apalagi
guru guru yang mengajarkan ilmu syariat dan juga ilmu ilmu lainnya yang bermanfaat
bagi kaum muslimin umumnya.
Begitu pentingnya peran guru maka sampai
berusia lanjutpun orang orang masih rajin hadir di majlis ilmu. Duduk dan
belajar dihadapan guru. Selain itu, kita juga belajar dari guru guru kita
melalui kitab kitab yang mereka tulis,
rekaman audio atau video serta tulisan tulisannya di media sosial.
Sungguh, dengan pelajaran dari guru guru
itulah kita semua bisa memahami AQIDAH YANG LURUS, IBADAH YANG BENAR, AKHLAK
YANG MULIA SERTA BERMUAMALAH SECARA PATUT. Bahkan hakikatnya guru telah
mengajarkan kepada kita sesuatu yang SANGAT PENTING yaitu cara cara untuk
selamat di dunia dan selamat di akhirat kelak.
Oleh karena itu maka seorang murid haruslah selalu
menjaga adab kepada guru gurunya. Ini merupakan suatu kewajiban jika si murid tak mau
disebut sebagai manusia yang tak tahu
berterima kasih.
Ketahuilah bahwa beradab kepada guru adalah
salah satu cara agar dimudahkan mendapat ilmu. Itulah sebabnya ulama ulama
terdahulu selalu mengingatkan agar orang orang belajar adab terlebih dahulu
sebelum belajar ilmu.
Perhatikanlah apa yang dikatakan oleh Yusuf
Ibnu Husain : DENGAN MENJAGA ADAB MAKA ENGKAU AKAN MUDAH MEMAHAMI ILMU.
Syaikh Muhammad Shalih al Utsaimin berkata : Dengan
memperhatikan adab maka akan mudah meraih ilmu. Sedikit perhatian pada adab
maka ilmu akan disia siakan.
Diantara adab kepada guru yang perlu dijaga
adalah :
Pertama : Senantiasa menghormatinya.
Guru adalah adalah orang berilmu dan tinggi
derajatnya disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman :
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا
مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ
Niscaya Allah akan meninggikan
orang orang beriman diantara kamu dan orang orang yang diberi ilmu beberapa
derajat. (Q.S al Mujadilah 11).
ليس منا من لم يجل كبيرنا و يرحم صغيرنا و يعرف لعالمنا حقه
Tidak termasuk golongan kami orang
yang tidak menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda serta yang
tidak mengerti hak ulama (H.R Imam Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
Umar bin Khaththab berkata :
تَوَاضَعُوا لِمَنْ تَعَلَّمُونَ مِنْهُ
Tawadhu’lah kalian terhadap orang yang
mengajari kalian. (Atsar, diriwayatkan oleh al Baihaqi)
Jadi, merupakan salah satu adab yang penting
bagi murid murid adalah senantiasa menghormati gurunya karena telah banyak memberikan
manfaat baginya.
Kedua : Mengingatkan kesalahannya dengan cara
yang santun.
Bagaimanapun guru guru kita adalah manusia
biasa yang pada suatu waktu bisa melakukan kesalahan. Cuma, sebagai orang yang
berilmu kemungkinannya berbuat salah tentu jauh lebih sedikit dibanding
kesalahan kita.
Jika pada suatu waktu dia melakukan kesalahan
karena lupa dan yang lainnya hendaklah disampaikan nasehat kepadanya. Sungguh
agama ini adalah nasehat.
عَنْ أَبِي رُقَيَّةَ تَمِيْمٍ بْنِ أَوْسٍ الدَّارِي رَضِيَ اللهُ تَعَالَى
عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ قَالَ الدِّيْنُ
النَّصِيْحَةُ قُلْنَا : لِمَنْ ؟ قَالَ للهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُوْلِهِ
وَلِأَئِمَّةِ المُسْلِمِيْنَ وَعَامَّتِهِمْ
Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus ad
Daari, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Agama
adalah nasihat.” Kami bertanya, “Untuk siapa?” Beliau menjawab, “Bagi
Allah, bagi kitab-Nya, bagi rasul-Nya, bagi pemimpin-pemimpin kaum muslimin,
serta bagi umat Islam umumnya. (H.R Imam Muslim).
Cara mengingatkan kesalahan guru adalah sesuai
dengan posisinya sebagai orang terhormat. Jadi gunakan kalimat yang santun dan
sebisanya, jika lebih bermanfaat, mengingatkan kesalahannya tidak di depan
orang banyak.
Ketiga : Mendoakan kebaikan untuk guru.
Setiap kebaikan perlu dibalas. Apalagi kepada
orang orang yang telah memberikan ilmu yang nilainya tidak bisa dibanding
dengan materi. Oleh karena itu berterima kasihlah kepada guru guru.
Dari Abu Hurairah, Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
لاَ يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لاَ يَشْكُرُ
النَّاسَ
Tidak dikatakan bersyukur pada
Allah bagi siapa yang tidak (tahu)
berterima kasih pada manusia. (H.R Abu Daud dan at Tirmidzi, dishahihkan
oleh Syaikh al Albani).
Salah satu cara berterima kasih kepada guru kita
adalah dengan mendoakan banyak kebaikan baginya. Perhatikanlah bagaimana orang
orang terdahulu mendoakan guru gurunya. Diantaranya, Abu Bakar al Khalad
berkata : Aku selalu berdoa kepada Allah di akhir shalatku untuk Imam as
Syafi’i. (Siyar an Nubala’).
Sungguh guru guru kita hakikatnya adalah saudara kita
sesama muslim bahkan telah banyak memberi manfaat kepada kita. Rasulullah
sangat menganjurkan untuk mendoakan saudara sesama muslim. Mendoakan saudara
apalagi guru guru maka manfaatnya juga
akan didapat oleh yang mendoakan. Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam
bersabda :
دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ
لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ
كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ
وَلَكَ بِمِثْلٍ
Doa seorang muslim untuk saudaranya (muslim
lainnya) yang tidak berada di hadapannya akan dikabulkan oleh Allah. Di atas
kepala orang muslim yang berdoa tersebut terdapat seorang malaikat yang
ditugasi menjaganya. Setiap kali orang muslim itu mendoakan kebaikan bagi
saudaranya, niscaya malaikat yang menjaganya berkata : Aamiin (semoga Allah
mengabulkan) dan bagimu hal yang serupa. (H.R Imam Muslim).
Dalam riwayat yang lain disebut :
مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو
لأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ إِلاَّ قَالَ الْمَلَكُ وَلَكَ بِمِثْلٍ
Tidak ada seorang hamba pun yang mendoakan
saudaranya tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata kepadanya : Dan
bagimu seperti apa yang kamu mohon. (H.R Imam Muslim)
Itulah
diantara adab seorang murid terhadap guru gurunya yang kiranya bisa membalas sebagian
dari kebaikannya. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam.
(1.393)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar