KEWAJIBAN BERSABAR MENERIMA
APA YANG ALLAH
TAKDIRKAN
Oleh : Azwir B. Chaniago
Dalam menjalani hidup ini seorang hamba selalu
butuh kesabaran pada setiap kondisi. Sebab ia selalu berada dalam perintah yang
wajib dilaksanakan dan larangan yang wajib ditinggalkan. Berada di atas takdir
Allah serta kenikmatan yang wajib dia syukuri. Apabila semua perkara ini tidak
bisa lepas dari dirinya maka kesabaran harus senantiasa ada (dalam diri
seseorang) sampai matinya. (Tazkiyatun Nufus, Syaikh Ahmad Farid, Kairo - Mesir).
Lalu apa makna sabar ?. Syaikh Muhammad bin
Shalih berkata : Sabar adalah menahan jiwa agar taat kepada Allah.
Menahannya dari berbuat maksiat dan menahan jiwa dari rasa tidak ridha terhadap
takdir-Nya, sehingga seseorang bisa menahan jiwanya dari menampakkan rasa
marah, jemu dan bosan.
Seorang beriman haruslah paham bahwa Allah Ta’ala mentakdirkan bagi hamba
hamba-Nya berbagai ketetapan. Semuanya
membutuhkan kesabaran untuk menjalaninya. Diantaranya adalah :
Pertama : Ketetapan Allah yang sesuai dengan
keinginan manusia. Diantaranya
adalah berupa keselamatan, harta yang banyak, jabatan dan pangkat serta
berbagai kelezatan dunia. Seorang hamba
jangan sampai tertipu dengan keadaan ini
bersabarlah menghadapinya. Jangan lalai dan haruslah senantiasa bersabar
memenuhi hak-hak Allah terhadap harta dan dirinya.
Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda
:
عَنْ اَبِى
سَعِيْدِ اْلخُدْرِيِّ رض قَالَ: جَلَسَ رَسُوْلُ اللهِ ص عَلَى اْلمِنْبَرِ وَ
جَلَسْنَا حَوْلَهُ فَقَالَ: اِنَّ مِمَّا اَخَافُ عَلَيْكُمْ مَا يَفْتَحُ اللهُ
عَلَيْكُمْ مِنْ زَهْرَةِ الدُّنْيَا وَ زِيْنَتِهَا.
Dari
Abu Sa’id al Khudri ia berkata, Rasulullah
Salallahu ‘alaihi wasallam duduk di mimbar, dan kami juga duduk di sekeliling beliau.
Kemudian beliau bersabda : Sesungguhnya diantara apa-apa yang aku khawatirkan
atas kalian adalah apa-apa yang telah Allah bukakan terhadap kalian berupa keindahan
dunia dan perhiasannya. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim)
Oleh karena itu seorang hamba hendaklah bersabar dengan ketetapan Allah berupa
kenikmatan yaitu sabar yang diikuti rasa syukur.
Kedua : Ketetapan Allah berupa cobaan, musibah atau sesuatu yang
tidak dikehendaki. Ini adalah
sunatullah yang akan selalu ada pada
kehidupan seorang hamba dan membutuhkan kesabaran untuk menerimanya.
Sungguh musibah dan cobaan yang menimpa
manusia adalah ketetapan Allah yang tidak bisa ditolak. Bersabar dan terimalah
ketetapan ini dengan hati lapang agar
derita musibah tidak terasa bertambah berat.
Allah Ta’ala dalam banyak ayat al Qur’an telah
mengingatkan kita tentang ujian dan cobaan yang pasti akan menimpa setiap
manusia.
Allah Ta’ala berfirman :
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ
لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
Yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih
baik amalnya. Dan Dia Maha perkasa, Maha Pengampun. (Q.S al Mulk 2).
Allah Ta’ala berfirman :
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ
يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
Apakah manusia mengira bahwa mereka akan
dibiarkan hanya dengan mengatakan : Kami telah beriman, dan mereka tidak diuji.
(Q.S al Ankabut 2)
Oleh karena itu teruslah menjaga kesabaran
terhadap apa apa yang telah Allah takdirkan
bagi kita. Ketahuilah bahwa semua
ketetapan Allah bagi diri kita itulah sesuatu yang terbaik dan telah Allah
pilihkan buat kita.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (1.385)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar