KISAH DALAM AL QUR-AN PALING UTAMA
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Allah Subhanahu wa Ta’ala
menurunkan al Qur-anul Karim sebagai petunjuk bagi manusia. Dalam al Qur-an
sangatlah banyak ayat yang menceritakan
kisah, baik tentang perjalanan hidup dan dan dakwah para Nabi dan Rasul. Kisah
tentang bagaimana para Nabi dan Rasul menghadapi kaum yang menolak dakwah dan
yang menerima dakwahnya.
Kisah mengenai orang orang
terdahulu bisa dibagi dalam tiga bagian
:
Pertama : Kisah orang
orang yang mendapatkan kebaikan dan keberuntungan akibat taat kepada Allah
Ta’ala dan Rasul-Nya. Diantaranya adalah kisah tentang Maryam, Lukman dan yang
lainnya.
Kedua : Kisah orang
yang mengalami kebinasaan akibat tidak taat atau ingkar kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya. Diantaranya adalah
kisah tentang Fir’aun, Qarun, kaum Tsamud dan yang lainnya.
Ketiga : Kisah tentang
orang orang berbuat kerusakan dimuka bumi. Diantaranya adalah kisah Raja
Abrahah yang berencana menghancurkan Ka’bah.
Sungguh kisah
kisah tersebut adalah sangat bermanfaat bagi orang orang yang mau
mempelajarinya, merenungi dan mengambil pelajaran dari padanya. Adapun bagi
orang orang yang mendustakan ayat ayat Allah maka kisah kisah tersebut tidaklah
memberikan manfaat sedikitpun kepada mereka melainkan akan menambah kesesatan
mereka.
Sungguh sangatlah
banyak keutamaan dan manfaat dari kisah
kisah tersebut adalah, diantaranya adalah :
Pertama :
Semua kisah dalam al Qur an adalah bukti kebenaran Muhammad sebagai Rasulullah
Salallahu ‘alaihi Wasallam.
Salah satu pelajaran penting yang bisa diambil
dari kisah kisah dalam al Qur an adalah tentang kebenaran dan pembenaran
Muhammad sebagai utusan Allah. Perhatikanlah bahwa jika kita mengikuti dengan
baik dan dengan fikiran yang terbuka bagaimana keadaan dan perjalanan hidup
Rasulullah sebelum diangkat sebagai Rasul maka tahulah kita bahwa beliau tidak
bisa membaca dan menulis. Beliau tidaklah pernah belajar dari siapapun tentang
keadaan manusia dan peristiwa yang terjadi pada
zaman sebelum beliau. Tapi dengan wahyu dari Allah beliau bisa
menceritakan berbagai kisah kisah yang terjadi zaman dahulu maupun keadaan manusia yang durhaka dan yang taat kepada
Allah dan terjadi ratusan bahkan ribuan tahun sebelum beliau diutus sebagai Rasul.
Allah berfirman : “Nahnu naqushshu ‘alaika ahsanal qashashi bimaa au hainaa ilaika
haadzal qur-aan’ wain kunta min qablihii laminal ghaafiliin” Kami
menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang paling baik dengan mewahyukan al
Qur an ini kepadamu. Dan sesungguhnya
engkau sebelum itu termasuk orang orang yang tidak mengetahui. (Q.S Yusuf
2)
Beliau mampu menjelaskan dengan rinci dan
runtut kisah kisah terdahulu adalah semata mata karena mendapat wahyu dari
Allah Subhanahu wa Ta’ala yaitu berupa ayat ayat al Qur an yang beliau terima melalui
Jibril. Selain itu beliau juga banyak menceritakan kisah kisah terdahulu melalui sabda sabda beliau yang juga merupakan
wahyu dari Allah Ta’ala. Ini adalah salah satu bukti nyata dan sangat terang bahwa
beliau adalah betul betul utusan Allah.
Dalam Tafsir Kariimir Rahman, yaitu dibawah
judul “Pelajaran pelajaran dari surat Yusuf”
Syaikh as Sa’di berkata : Adanya bukti bukti pembenaran tentang kenabian
Muhammad, dimana beliau dapat menceritakan kisah yang panjang ini (kisah Nabi
Yusuf) kepada kaumnya. Pada hal beliau tidak membaca kitab kitab umat
terdahulu, juga tidak (tentang kisah kisah ini) belajar kepada seorangpun. Kaum
(Quraisy) menyaksikan keberadaan beliau pagi dan petang dan dalam keadaan buta
huruf, tidak bisa menulis dan tidak bisa membaca.
Kedua : Semua kisah dalam al Qur an pasti paling
benar.
Sungguh kisah
kisah dalam al Qur an adalah kisah yang paling benar karena yang
menceritakannya adalah Yang Mahamengetahui dan ilmuNya meliputi segala sesuatu
yang ada dia langit dan di bumi. Bahkan
Dialah pencipta dan pemilik semuanya.
Allah berfirman :
“Waman ashdaqu minallahi hadiitsaa” Dan
siapakah yang lebih benar perkataannya
dari pada Allah (Q.S an Nisaa’ 87).
Allah berfirman :
“Waman ashdaqu minallahi qiila” Siapakah
yang lebih benar perkataannya dari pada Allah. (Q.S an Nisaa’ 122)
Syaikh as Sa’di
berkata : Maka benarlah Allah yang Mahaagung dimana firmanNya mencapai tingkatan tertinggi dalam kebenaran. Oleh karena itu firmanNya adalah benar, kabarNya adalah
benar maka apapun yang ditunjukkan dari firman dan kabar-Nya itu adalah sesuai,
terkandung dan terarah. (Tafsir Kariimir Rahman)
Oleh karena itu
kisah kisah dalam al Qur an pastilah benar adanya. Semua kisah itu adalah benar benar pernah
terjadi. Jauh dari kisah kisah fiktif yang diada adakan. Sungguh Allah Ta’ala
menceritakan dengan ilmu-Nya yang meliputi segala sesuatu.
Allah berfirman :
“Inna haadzaa lahuwal qashashul haqqu” Sesungguhnya
ini adalah kisah yang benar. (Q.S Ali Imran 62)
Allah berfirman : “Nahnu naqushshu ‘alaika nabaa-ahum bil
haqqi” Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) kisah ini dengan benar (Q.S al
Kahfi 13).
Ketiga : Semua kisah dalam al Qur an adalah
paling bermanfaat bagi manusia.
Sungguh tidaklah
Allah akan mengabarkan kisah kisah dalam al Qur an sekiranya itu tidak
bermanfaat bagi yang mau mempelajari dan merenungkan hikmahnya.
Allah berfirman : “Laqad kaana fii qashashihim ‘ibratun li
ulil albaab” Sungguh pada kisah kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi
orang orang yang mempunyai akal (Q.S Yusuf 111)
Syaikh as Sa’di berkata : Pada kisah kisah
mereka maksudnya adalah kisah para Nabi dan Rasul bersama kaum mereka terdapat
pengajaran bagi orang orang yang baik dan
yang buruk akan memetik pelajaran (yang bermanfaat) darinya. Dan siapa saja
yang melakukan perbuatan seperti yang mereka kerjakan maka dia pasti akan
menuai kemuliaan (bagi orang orang yang baik) atau kehinaan (bagi orang orang yang buruk).Tafsir Karimir Rahman.
Keempat :
Semua kisah dalam al Qur an adalah kisah terbaik.
Sungguh kisah kisah terbaik adalah apa yang
diceritakan dalam al Qur an karena Allah Ta’ala yang menurunkannya. Allah berfirman : “Nahnu naqushshu ‘alaika ahsanal qashashi bimaa auhainaa ilaika haadzal
qur an. Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang paling baik dengan
mewahyukan al Qur an ini. (Q.S Yusuf 3).
Syaikh as Sa’di dalam menafsirkan ayat ini
menjelaskan bahwa disebut sebagai kisah yang paling baik, yakni ditinjau dari
segi keotentikannya, pengungkapannya yang mengalir dengan lembut dan keelokan
makna maknanya. Ketika Allah memuji
kandungan kisah yang ada dalam al Qur an yang merupakan kisah terbaik secara mutlak maka tidak
ada satu kisahpun dalam kitab kitab lain yang sebanding tingkatannya dengan
kisah (dalam) al Qur an ini.
Kelima :
Semua kisah dalam al Qur an adalah sangat penting untuk diketahui.
Semua kisah dalam al Qur an adalah sangat
penting untuk kita ketahui karena mengandung pelajaran dan hikmah yang banyak.
Demikian penting dan bermanfaatnya kisah kisah tersebut, maka Rasulullah
diperintahkan untuk menyampaikannya kepada manusia agar manusia itu menggunakan
fikirannya.
Allah berfirman : “Faqshushil qashasha la’allahum yatafakkaruun” Maka ceritakanlah kisah kisah itu agar mereka berfikir. (Q.S al
A’raaf 176).
Dalam Shahih Qashashul Anbiaya’, Syaikh Salim
bin “Id al Hilali berkata : “Bahwa dihadirkan kisah para Nabi adalah untuk
memberikan pelajaran kepada orang orang yang beriman sepanjang masa dan menjadi
bekal bagi pengikut mereka yang jujur dan ikhlas”.
Oleh karena itu wajiblah bagi kita semua
mempelajari dan mengambil pelajaran serta manfaat dari kisah kisah dalam al Qur
an. Wallahu A’lam. (339)
boleh copy ya
BalasHapus