INGIN DAPAT RUMAH DI SURGA
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Sungguh Rasulullah Salallahu
‘alaihi Wasallam sangat penyayang kepada umatnya. Allah berfirman : Laqad jaa-akum rasuulun min anfusikum
‘aziizun ‘alaihi maa ‘anittum hariishun ‘alaikum bil mu’miniina ra-ufun
rahiim”. Sungguh, telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri.
Berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan
(keimanan dan keselamatan) bagimu, (dia) penyantun dan penyayang kepada orang
orang yang beriman. (Q.S at Taubah 128).
Diantara kasih sayang Rasulullah
kepada umatnya, beliau telah mengajarkan segala sesuatu yang akan mendekatkan
umatnya ke surga dan menjauhkan dari neraka.
Rasulullah bersabda : “Maa baqiya syai-un yuqarribu minal jannati
wa yuba’idu minan naar illa waqad buiyina lakum” Tidak ada yang mendekatkan
(kalian) ke surga dan menjauhkan (kalian) dari neraka melainkan sesungguhnya
telah (aku) jelaskan (kepada kalian petunjuknya) H.R Imam ath Thabrani.
Diantara kasih sayang beliau pula kepada
umatnya adalah beliau menjanjikan rumah bagi umatnya di surga dan menjelaskan
cara mendapatkannya. Sangatlah banyak
hadits yang menjelaskan bagaimana cara mendapatkan rumah di surga. Sungguh
untuk membangun dan mendapatkan rumah di surga bukanlah dengan mempersiapkan
bahan bangunan dan mencari tukang sebagaimana layaknya di dunia. Tetapi untuk
mendapatkan rumah di surga dengan segala fasilitas dan perlengkapannya adalah dengan iman dan amal shalih.
Rasulullah salallahu ‘alaihi wasallam bersabda
: “Ana za’iimun bibaitin fii rabadhil jannati liman tarakal miraa-a wain kaana
muhiqqa, wa bibaitin fii wa sathil jannati liman tarakal kadziba wain kaana
maazihaa, wa bibaitin fii a’lal jannati lima hassana khuluqah.”
Rasulullah bersabda :
Pertama : (Aku) Menjamin
satu rumah di pinggiran surga bagi orang yang meninggalkan
perdebatan walaupun ia benar.
Kedua : Dan (aku)
menjamin satu rumah di tengah surga bagi orang yang tidak berbuat
bohong walaupun dalam bercanda.
Ketiga : Dan (aku)
menjamin satu rumah di surga bagian atas bagi orang yang berakhlak mulia.
(H.R Imam Abu Dawud, Imam Ibnu
Majah dan Imam Tirmidzi, dishaihkan oleh Syaikh al Albani, lihat Shahih at
Targhib wa at Tarhib No. 2648).
Insya Allah bermanfaat. Wallahu
A’lam. (331)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar