ENGKAU SEDANG BERJALAN MENUJU RABBMU
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Pada hakikatnya setiap orang
bukanlah sedang mukim atau menetap tetapi semua sedang berjalan menuju Rabbnya.
Tidak ada yang bisa mundur atau keluar dari rute perjalanan ini.
Allah berfirman : “Yaa aiyuhal insaanu innaka kaadihun ilaa
kad-han fa mulaaqiih” Wahai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja sunguh
sungguh menuju Rabbmu maka pasti kamu akan menemuinya. (Q.S al Insyiqaaq 6)
Syaikh as Sa’di berkata : Yakni,
sesungguhnya engkau telah berjalan menuju Allah, mengerjakan perintah-Nya,
menjauhi larangan-Nya dan mendekat kepada-Nya dengan kebaikan atau berbuat
keburukan. Kemudian engkau akan bertemu dengan Allah pada hari Kiamat.
Meskipun kebanyakan manusia
menyebut umurnya bertambah. Memang bisa disebut bertambah, tapi yang bertambah adalah jumlah umur yang
sudah dihabiskan dan berkurang sisanya. Jadi hakikatnya setiap detik umur itu
berkurang.
Ibnu Rajab al Hambali berkata :
Salah seorang Ulama Salaf menulis surat kepada saudaranya. Di surat itu ia
menulis : Saudaraku, bayanganmu adalah engkau bermukim (menetap) padahla engkau
terus menerus berjalan. Engkau dituntun dengan penuntunan yang cepat, kematian
diarahkan kepadamu. Dunia dilipat dari belakangmu. Usiamu yang telah berlalu
tidak akan kembali lagi kepadamu hingga hari ditampakkannya seluruh kesalahan
(pada hari Kiamat) dikembalikan kepadamu.
Imam Fudhail bin ‘Iyadh berkata
kepada seseorang : Berapa usiamu ?. Orang itu menjawab enam puluh tahun. Kalau
begitu sejak 60 tahun yang lalu engkau berjalan menuju Rabbmu dan tidak lama
lagi engkau akan sampai kepada-Nya. Orang itu berkata : Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Al Fudhail berkata,
Tahukah engkau makna ucapanmu tadi ? Maknanya adalah aku hamba Allah dan aku akan
kembali kepada-Nya. (1) Barangsiapa mengetahui bahwa ia hamba Allah dan ia akan
kembali kepada-Nya hendaklah ia mengetahui
bahwa dirinya akan dihisab (pada hari Kiamat). (2) Barangsiapa
mengetahui dirinya akan dihisab hendaklah dia mengetahui bahwa dirinya akan
ditanya. (3) Barangsiapa mengetahui dirinya akan ditanya hendaklah ia
menyiapkan jawaban pertanyaannya. Orang itu berkata : Bagaimana caranya ?. Al
Fudhail berkata : Sederhana sekali. Orang itu berkata : Apa itu ?.
Al Fudhail berkata : Engkau
memperbaiki (diri dengan) umur yang masih ada niscaya dosa dosamu yang telah
lalu diampuni. Karena jika engkau berbuat salah di sisa usia maka engkau
disiksa karena dosa dosa yang lalu dan dosa yang sekarang. (Hilyatul Auliya’).
Ya Allah sungguh kami semua akan
kembali kepada Engkau dan kami mohon agar ditunjuki jalan yang lurus agar kami
selamat.
Wallahu A’lam. (340)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar