HAMBA ALLAH TIDAK
LALAI DAN TIDAK MALAS BERIBADAH
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Sungguh Allah Ta’ala mengingatkan agar
kita berbekal, sebagaimana firman-Nya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ
وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ
خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Wahai orang orang yang beriman. Bertakwalah kepada
Allah dan hendaknya setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk
hari esok, dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap
apa yang kamu kerjakan. (Q.S al Hasyr 18).
Lalu apa yang membuat sebagian saudara saudara kita lalai atau malas beribadah. Diantaranya adalah :
(1) Tak berilmu tentang keutamaan dan manfaat beribadah bagi dirinya. (2)
Termakan bisikan syaithan yang selalu ingin menjerumuskan manusia kepada
kesesatan dan kelalaian. (3) Lalai mengendalikan nafsu yang ada dalam diri dan
nafsu itu cenderung kepada yang buruk. (3) Tergoda dengan rayuan dunia dengan
berbagai perhiasannya. (4) Salah dalam memilih teman akrab.
Ketahuilah bahwa kalau seseorang beribadah dengan ilmu
yang shahih, iman yang kuat dan keikhlasan yang tinggi maka tak ada ibadah yang
terasa berat. Sungguh, Islam adalah agama yang mudah. Allah Ta’ala
yang mengabarkan bahwa agama Islam mudah tidak mendatangkan kesulitan.
Allah Ta’ala berfirman :
يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ
الْعُسْرَ
Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak
menghendaki kesulitan bagimu. (Q.S. Al Baqarah 185).
Syaikh as Sa’di berkata : Maksud ayat ini adalah Allah
Ta’ala menghendaki hal yang memudahkan bagi kalian jalan yang menyampaikan
kalian kepada ridha-Nya dengan kemudahan yang paling mudah dan meringankannya
dengan keringanan yang paling ringan.
Segala yang diperintahkan Allah atas hamba-Nya pada
dasarnya adalah sangat mudah sekali. Bila terjadi rintangan yang menimbulkan
kesulitan maka Allah akan memudahkannya dengan kemudahan lain yaitu dengan
menggugurkannya atau menguranginya dengan segala bentuk pengurangan. (Tafsir
Taisir Karimir Rahman).
Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi
wassalam juga menjelaskan bahwa Islam itu mudah. Beliau
bersabda :
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَ ،عَنِ
النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : (إِنَّ الدِّيْن يُسْرٌ،
وَلَن يُشَادَّ الدِّيْنَ أَحَدٌ إِلَّا غَلَبَهُ ، فَسَدِّدُوْا وَقَارِبُوْا ،
وَأَبْشِرُوْا، وَاسْتَعِيْنُوْا بِالْغَدْوَةِ وَالرَّوْحَةِ وَشَيْءٌ مِنَ
الدُّلْجَةِ ). وَفِيْ لَفْظٍ: (…وَالْقَصْدَ الْقَصْدَ تَبْلُغُوْا).
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam , beliau bersabda : Sesungguhnya agama ini mudah. Tidak ada
seorang pun yang mempersulit agama melainkan dia akan dikalahkannya. Maka
luruslah dalam beramal, dekatilah (tingkat kesempurnaan), dan bergembiralah,
dan mintalah pertolongan kepada Allah Azza wa Jalla pada pagi, sore, dan akhir
malam.
Pada lafazh lain disebutkan, “…Berlaku sederhanalah
(tidak berlebihan), berlaku sederhanalah, niscaya kalian akan sampai (pada
tujuan). H.R Imam Bukhari, an Nasa’i dan al Baihaqi)
Wallahu A'lam. (3.223)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar