MAKANAN HARAM BISA MERUSAK
AMAL SHALIH
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh, Allah Ta'ala telah memberikan nikmat berupa
makanan kepada semua makhluk termasuk manusia. Makanan itu sangat beragam
jenisnya sehingga manusia bisa memilih yang disukai dan bisa didapatkannya.
Tetapi ketahuilah bahwa Allah Ta'ala membatasi dan
membolehkan pada jenis yang halal saja, diantaranya sebagaimana disebut dalam
firman-Nya :
وَكُلُوا۟ مِمَّا
رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ حَلَٰلًا طَيِّبًا ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِىٓ أَنتُم بِهِۦ
مُؤْمِنُونَ
Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa
yang Allah telah rizkikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu
beriman kepada-Nya. (Q.S al Maidah 88).
Syaikh as Sa'di berkata : "Dan makanlah
makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rizkikan kepadamu,”
maksudnya, makanlah rizki yang dikirimkanNya kepadamu dengan berbagai jalan
yang dimudahkan, jika itu halal bukan pencurian, bukan merampas hak orang dan
bukan pula harta-harta yang lain yang diambil dengan cara tidak benar.
Dan makanan itu juga baik, yaitu, yang tidak ada
keburukan padanya, maka tidak termasuk ke dalamnya binatang buas yang keji dan
hewan-hewan yang menjijikkan. (Tafsir Tasir Karimir Rahman)
Allah Ta'ala juga berfirman :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ
ءَامَنُوا۟ كُلُوا۟ مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقْنَٰكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِلَّهِ إِن
كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Wahai orang-orang yang beriman !. Makanlah di antara rizki
yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika
benar-benar kepada-Nya kamu menyembah. (Q.S al Baqarah 172)
Imam Ibnu Rajab al Hanbali berkata : Diantara HARTA
YANG PALING BESAR yang menyebabkan baiknya amal orang orang beriman adalah
BAIKNYA MAKANAN YANG DIKONSUMSI dan hendaklah dari makanan yang halal. Dan
dengan itulah AMALNYA BISA MENJADI SUCI (DAN DITERIMA).
Yang dimaksud dengan ini, bahwasanya para Rasul dan
umat umat mereka diperintahkan untuk makan yang baik lagi halal dan juga
mengerjakan amal shalih. Maka selama makanannya halal maka amal menjadi shalih
dan diterima. Sebaliknya apabilan makanan
tidak halal maka BAGAIMANA AMAL BISA DITERIMA ?. (Jami'ul Ulum wal
Hikam).
Tetapi
di zaman ini ternyata sebagian manusia suka sukanya dalam mencari rizki. Ada
yang tak peduli halal dan haram, yang penting dapat dan banyak. Sungguh keadaan
ini memang telah diingatkan Rasulullah Salallahu Salallahu ‘alaihi
Wasallam dalam sabda beliau :
لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يُبَالِي
الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ أَمِنْ حَلَالٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ
Akan
datang suatu masa pada umat manusia, mereka tidak lagi peduli dengan cara untuk
mendapatkan harta, apakah melalui cara yang halal ataukah dengan cara yang
haram. (H.R Imam Bukhari, dari Abu Hurairah).
Sebagai penutup tulisan
ini dinukil bagaimana takutnya Abu Bakar ash Shiddiq terhadap makanan haram
yang masuk ke perutnya. Abu Bakar ash Shiddiq ketika pada
suatu kali beliau tanpa sengaja memakan sesuatu yang haram yang diberian budak
beliau. Kisah ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Kitab Shahihnya.
Diriwayatkan
dari putri Abu Bakar ash Shiddiq radliallahu ‘anhu yaitu ‘Aisyah
radhiallahu’anha, menceritakan bahwa Abu Bakar ash Shiddiq memiliki seorang
budak yang setiap hari memberi setoran berupa harta atau makanan. Setoran
tersebut beliau gunakan untuk makan sehari-harinya. Suatu hari, budak tersebut
membawa makanan dan Abu Bakar memakannya seperti biasa.
Kemudian
berkatalah si budak : Apakah engkau mengetahui apa yang engkau makan ini ?.
Beliaupun balik bertanya : Makanan ini dari mana ?. Lalu budak itu menceritakan
bahwa makanan itu ia dapatkan sebagai hadiah dari seseorang yang dia tipu saat
melakukan praktik perdukunan di zaman Jahiliyah.
Setelah
mendengar pengakuan budaknya itu Abu Bakar segera memasukkan jari tangan beliau
ke dalam mulut, lalu beliau memuntahkan makanan haram yang telah beliau makan
itu.
Wallahu
A'lam. (3.229)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar