HIDUP DI DUNIA BUKAN
UNTUK DUNIA TETAPI UNTUK BERBEKAL
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Dalam menjalani kehidupan di dunia pastilah beragam
atau banyak ragam keadaan akan kita lalui dan jalani. Intinya adalah susah
senang, sedih gembira.
Tetapi ketahuilah bahwa semua keadaan yang kita lalui
dalam kehidupan ini adalah KETETAPAN ALLAH TA'ALA. Allah Ta'ala berfirman :
قُلْ
لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا ۚ وَعَلَى
اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Katakanlah (Muhammad). Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami dan hanya kepada Allah bertawakallah orang orang yang beriman. (Q.S at Taubah 51).
Ketahuilah bahwa berbagai keadaan yang dijalani seseorang dalam hidup ini, terkadang tanpa disadari, bisa jadi sebagai indikasi bahwa Allah Ta'ala TIDAK MENGHENDAKI KEBAIKAN BAGINYA. Diantaranya, Allah Ta'ala sibukkan seseorang dengan urusan dunia.
(1) Bukankah di zaman ini kita menyaksikan ada banyak saudara saudara kita yang disibukkan dengan urusan keluarga termasuk anak anak.
(2) Bukankah banyak saudara saudara kita yang disibukkan dalam menjalankan perniagaan dan urusan harta.
(3) Bukankah banyak diantara saudara saudara kita yang disibukkan dengan urusan mengejar karir, pangkat dan jabatan.
Sungguh, mengurus keluarga dan anak anak, mengurus perniagaan dan mencari harta serta urusan karir, pangkat dan jabatan, HAKIKATNYA TIDAK DILARANG DALAM SYARIAT ISLAM. Tetapi suatu perkara penting dalam perkara ini adalah JANGAN SAMPAI MELALAIKAN kegiatan mengejar akhirat seperti BERIBADAH DAN BERBUAT BAIK. Dengan kata lain tetap memenuhi hak hak hak Allah Ta'ala.
Sungguh, tujuan penciptaan manusia adalah bukan untuk meraih dunia dan kesenangan dunia sebanyak banyaknya tetapi UNTUK MENGABDI, MENYEMBAH DAN BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA. Allah Ta'ala telah mengingatkan dengan sangat jelas dalam firman-Nya :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا
لِيَعْبُدُونِ
Aku tidak menjadikan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. (Adz Dzariyat 56).
Tentang
ayat ini, Syaikh as Sa'di berkata : Inilah tujuan Allah Ta'ala menciptakan jin
dan manusia. Dan Allah Ta'ala mengutus semua Rasul untuk tujuan tersebut.
Tujuan tersebut MENYEMBAH ALLAH TA'ALA, yang mencakup : (1) Berilmu tentang
Allah Ta'ala. (2) Mencintai-Nya. (3) Kembali kepada-Nya. (4) Menghadap
kepada-Nya dan (5) Berpaling dari selain-Nya.
Semua
tujuan itu tergantung kepada ilmu dan ma'rifatullah (mengenal Allah Ta'ala).
Semakin bertambah pengetahuan seorang hamba terhadap Rabb-nya maka ibadahnya
semakin sempurna. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Selain itu, ketahuilah bahwa sungguh
kita hidup di dunia hakikatnya bukan untuk dunia tetapi untuk mengumpulkan bekal
sebagai modal agar BISA KEMBALI KE
NEGERI AKHIRAT DENGAN SELAMAT. Sungguh Allah Ta'ala telah mengingatkan
dalam firman-Nya :
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ
وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Wahai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan
bertakwalah kepada Allah. Sungguh Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu
kerjakan. (Q.S. al Hasyr 18).
Wallahu
A'lam. (3.222)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar