ANCAMAN BERAT DARI
ALLAH BAGI PEMIMPIN TIDAK ADIL DAN BOHONG
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Kewajiban berlaku adil hakikatnya berlaku untuk semua hamba hamba Allah, yaitu sebagaimana firman-Nya :
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ
وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ
أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا
تَعْمَلُونَ
Wahai orang orang yang beriman !. Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena
Allah (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap
suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena
(adil) itu lebih dekat kepada takwa.Dan bertakwaah kepada Allah, sungguh, Allah
Mahateliti apa yang kamu kerjakan. (Q.S al Maidah 8).
Ketahuilah bahwa sungguh, sikap BERLAKU ADIL BENAR BENAR SANGAT PENTING BAGI SESEORANG YANG MENDAPAT AMANAH UNTUK MEMIMPIN ORANG BANYAK. Ketika seorang pemimpin tak berlaku adil maka mudharatnya bukan hanya bagi dirinya sendiri tetapi bisa membahayakan kehidupan bermasyarakat yaitu orang orang yang dipimpinnya.
Syaikh Utsaimin memberikan nasehat
: Sudah menjadi kewajiban bagi para pemimpin untuk bersikap adil
terhadap yang dipimpinnya dalam hal penegakkan hukum. Jangan pilih
kasih kepada seseorang karena garis keturunannya, kekayaannya,
kedudukannya di kaumnya atau sebab yang lain. Hukum adalah miliki Allah dan
wajib ditegakkan karena Allah Ta’ala. (Syarah al Kaba'ir).
Ketahuilah bahwa
sungguh, pemimpin yang zhalim, tidak adil dan
suka bohong mendapat ancaman dan
hukuman yang berat dari Allah Ta’ala, diantaranya adalah :
Pertama : Menjadi manusia yang paling dibenci oleh Allah Ta’ala
Dari Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhu ia berkata, Rasulullah salallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ أَحَبَّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ وَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَجْلِسًا إِمَامٌ عَادِلٌ وَأَبْغَضَ النَّاسِ
إِلَى اللَّهِ وَأَبْعَدَهُمْ مِنْهُ مَجْلِسًا إِمَامٌ جَائِرٌ
Sesungguhnya manusia yang paling
dicintai oleh Allah pada hari kiamat dan paling dekat kedudukannya di sisi
Allah adalah seorang pemimpin yang adil. Sedangkan orang yang paling
dibenci oleh Allah dan paling jauh kedudukannya dari Allah adalah seorang
pemimpin yang zhalim. (H.R at Tirmidzi).
Kedua : Diterlantarkan Allah dan dosanya tak diampuni.
Satu riwayat dari Abu Hurairah radiyallahu anhu menyebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
ثَلاَثَةٌ لاَ يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ وَلاَ يُزَكِّيهِمْ وَلاَ يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ
أَلِيمٌ شَيْخٌ زَانٍ وَمَلِكٌ كَذَّابٌ وَعَائِلٌ مُسْتَكْبِرٌ
Tiga orang yang Allah enggan berbicara
dengan mereka pada hari kiamat kelak. (Dia) tidak sudi memandang muka mereka,
(Dia) tidak akan membersihkan mereka daripada dosa (dan noda). Dan bagi mereka
disiapkan siksa yang sangat pedih. (Mereka ialah ): Orang tua yang
berzina, penguasa yang suka berdusta dan fakir miskin yang
takabur. (H.R Imam Muslim).
Ketiga : Dimasukkan ke neraka dan surga diharamkan baginya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
أَيُّمَا رَاعٍ غَشَّ رَعِيَّتَهُ فَهُوَ فِي النَّارِ
Siapapun pemimpin yang menipu rakyatnya, maka tempatnya di neraka. (H.R Imam Ahmad)
Dalam riwayat lain, Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنِ اسْتَرْعَاهُ اللهُ رَعِيَّةً ثُمَّ لَمْ يُحِطْهَا
بِنُصْحٍ إِلَّا حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ الجَنَّةَ. متفق عليه. وفي لفظ : يَمُوتُ
حِينَ يَمُوتُ وَهُوَ غَاسِ لِرَعِيَّتِهِ إِلَّا حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ
الْجَنَّةَ.
Barangsiapa yang diangkat oleh Allah untuk memimpin rakyatnya, kemudian ia tidak mencurahkan kesetiaannya, maka Allah haramkan baginya surga. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim)
Dalam lafaz yang lain disebutkan :
”Ialu ia mati dimana ketika matinya itu dalam keadaan menipu rakyatnya, maka
Allah haramkan surga baginya".
Wallahu A'lam. (3.230)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar