DOSA BISA DIHAPUS DENGAN MELAKUKAN AMAL SHALIH
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Ketika
seorang hamba melakukan amal shalih atau beribadah kepada Allah Ta'ala yang
pertama adalah harus dilakukan dengan ikhlas DAN BERHARAP PAHALA. Memang demikianlah
adanya, setiap orang paham bahwa
PERBUATAN BAIK MENDATANGKAN PAHALA DAN PERBUATAN BURUK MENDATANGKAN DOSA.
Untuk
menghilangkan atau menghapus dosa sangatlah banyak petunjuk syariat yaitu
terutama DENGAN BERTAUBAT DAN MEMOHON
AMPUN kepada Allah Ta'ala.
Sungguh,
Allah Ta'ala Maha Pengasih Maha Penyayang kepada hamba hamba-Nya. Ketika
seorang hamba melakukan kebaikan atau amal shalih maka akan DIBALAS DENGAN
PAHALA YANG LEBIH BAIK. Tetapi selain itu ternyata amal shalih juga MENJADI
PENGHAPUS DOSA DAN KESALAHAN.
Tentang
perkara ini ada penjelasannya baik dari al Qur an maupun dari as
Sunnah, diantaranya :
Pertama
: Dalam surat Hud 114. Allah
Ta’ala berfirman :
وَأَقِمِ الصَّلَاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنَ
اللَّيْلِ ۚ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ
لِلذَّاكِرِينَ
Dan
laksanakanlah shalat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian
permulaan malam. PERBUATAN PERBUATAN BAIK ITU MENGHAPUS KESALAHAN KESALAHAN.
Itulah peringatan bagi orang orang yang selalu mengingat (Allah).
Syaikh
as Sa’di berkata : Maksudnya shalat lima waktu ini dan shalat shalat sunnah
yang mengikutinya adalah TERMASUK KEBAIKAN YANG PALING BESAR. Disamping itu ia
adalah kebaikan yang mendekatkan kepada Allah Ta’ala dan mengundang pahala dari
Allah Ta’ala. Ia JUGA MENGHAPUS KEBURUKAN DAN MENGHILANGKANNYA. Yang dimaksud
adalah dosa dosa kecil. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Kedua
: Dalam hadits Arba’in an Nawawiyah no. 18.
عَنْ
أَبِي ذَرّ جُنْدُبْ بْنِ جُنَادَةَ وَأَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ مُعَاذ بْن جَبَلٍ
رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
: اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ
تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
Dari Abu Dzar, Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman,
Mu’az bin Jabal radhiallahuanhuma dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam
beliau bersabda : Bertakwalah kepada Allah dimana saja kamu berada, IRINGILAH
KEBURUKAN DENGAN KEBAIKAN NISCAYA MENGHAPUSNYA dan pergauilah manusia dengan
akhlak yang baik. (H.R at Tirmidzi).
Ketiga
: Shalat lima waktu juga penghapus dosa. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
ارايتم لو أن نهرا بباب أحدكم يغتسل فيه كل يوم خمسا، ما
تقول ذلك يبقى من درنه ؟ قالوا لا يبقى من درنه شيئا،
قال: فذلك مثل الصلوات الخمس، يمحو الله به الخطايا
Bagaimana
seandainya ada sungai yang mengalir di depan pintu rumah salah seorang diantara
kalian, lalu ia mandi lima kali sehari, apakah masih akan tersisa (daki)
kotoran pada dirinya ?. Shahabat menjawab : Tidak akan tersisa sedikitpun
kotoran. Beliau bersabda : Maka, demikianlah perumpamaan shalat yang lima
waktu, dengannya Allah menghapus dosa. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Syaikh
Muhammad Shalih al Utsaimin rahimahullah, mengingatkan bahwa : Shalat yang bisa
membersihkan (kotoran) dosa adalah shalat yang dikerjakan dengan sempurna,
menghadirkan hati. (Syarah Riyadhus Shalihin).
Dari
Abu Hurairah, Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
الصَّلاَةُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى
الْجُمُعَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ مَا لَمْ تُغْشَ الْكَبَائِرُ
Diantara
shalat lima waktu, di antara Jum’at yang satu dan Jum’at berikutnya adalah
penghapus dosa di antara semua itu selama tidak dilakukan dosa besar. (H.R
Imam Muslim).
Dari
Utsman bin Affan, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda :
مَا مِنِ امْرِئٍ مُسْلِمٍ تَحْضُرُهُ
صَلاَةٌ مَكْتُوبَةٌ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهَا وَخُشُوعَهَا وَرُكُوعَهَا إِلاَّ
كَانَتْ كَفَّارَةً لِمَا قَبْلَهَا مِنَ الذُّنُوبِ مَا لَمْ يُؤْتِ كَبِيرَةً
وَذَلِكَ الدَّهْرَ كُلَّهُ
Tidaklah
seorang muslim ketika waktunya shalat wajib, lalu ia membaguskan wudhunya, ia
khusyu’ dalam shalatnya, dan menyempurnakan ruku’, melainkan itu menjadi
penghapus dosa-dosa sebelumnya selama tidak dilakukannya dosa besar, dan itu
setiap masa semuanya. (H.R Imam Muslim).
Keempat
: Hadits tentang puasa Ramadhan. Rasulullah
Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا
وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa
berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya
yang telah lalu akan diampuni. (H.R Imam Bukhari dan
Imam Muslim dari Abu Hurairah)
Wallahu A'lam. (3.218)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar