SANGATLAH BANYAK CARA ALLAH MENYAYANGI
HAMBA-NYA
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Tersebab keterbatasan ilmu, terkadang kita merasa sesuatu yang
ditetapkan Allah Ta'ala kepada kita terasa sebagai ujian berupa musibah yang
memberatkan. Ketahuilah bahwa berbagai
keadaan mendatangi kehidupan kita yang mungkin terasa tidak nyaman, dalam hal
ini BISA JADI ALLAH TA'ALA INGIN MENUNJUKKAN KASIH SAYANG-NYA.
Sungguh Allah Ta'ala sangat paham tentang apa yang terbaik buat hamba hamba-Nya. Ketahuilah
bahwa :
Pertama : Ketika seorang hamba
tidak diberi kelebihan dalam hal harta
yang membuatnya ingin diberi harta yang banyak. Padahal dia diberi harta yang
sedikit itu karena kasih sayang Allah
Ta'ala.
Ketahuilah bahwa ketika seseorang memiliki harta yang banyak dirinya bisa jatuh kepada sifat sombong. Padahal orang yang sombong diharamkan masuk surga. Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasalam bersabda :
لَا
يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ
Tidak akan masuk kedalam surga orang yang dihatinya ada kesombongan meskipun seberat biji sawi. (H.R Imam Muslim).
Selain
itu Allah Ta'ala, dengan kasih sayang-Nya menginginkan seorang hamba ringan hisabnya di
akhirat dan disegerakan masuk surga. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam
bersabda :
يَدْخُلُ فُقَرَاءُ الْمُؤْمِنِينَ الْجَنَّةَ قَبْلَ
الأَغْنِيَاءِ بِنِصْفِ يَوْمٍ خَمْسِمِائَةِ عَامٍ
Orang
beriman yang miskin akan masuk surga sebelum orang-orang kaya yaitu lebih dulu
setengah hari yang sama dengan 500 tahun. (H.R Ibnu Majah dan at
Tirmidzi dari Abu Hurairah).
Kedua : Ketika seorang hamba didatangi ujian berupa
musibah, bisa jadi itu adalah bagian dari kasih sayang Allah Ta'ala kepadanya.
Sungguh ujian berupa musibah bagi orang orang beriman bukanlah sebagai siksaan
dan adzab melainkan sebagai penghapus
dosa. Rasululah Salallahu 'alaihi
Wasallam bersabda :
Dari Abu
Sa'id al Khudri, dari Abu Hurairah, Rasulullah Salallahu 'alaihi
Wasallam bersabda :
مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا
هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا
كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
Tidaklah
seorang muslim tertimpa suatu kelelahan, atau penyakit, atau kehawatiran, atau
kesedihan, atau gangguan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan
menghapus kesalahan-kesalahannya karenanya. (H.R Imam
Bukhari dan Imam Muslim).
Rasulullah
Salallahu alahi Wasallam juga bersabda :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
مَا يَزَالُ الْبَلَاءُ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنَةِ فِي نَفْسِهِ وَوَلَدِهِ
وَمَالِهِ حَتَّى يَلْقَى اللَّهَ وَمَا عَلَيْهِ خَطِيئَة
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu berkata: Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Cobaan itu akan senantiasa bersama orang yang beriman baik laki laki ataupun perempuan baik berkaitan dengan dirinya, anaknya ataupun hartanya sampai dia berjumpa dengan Allah tanpa membawa dosa.” (HR. At-Turmudzi no. 2323 dengan sanad yang shahih)
Selain itu,
ketahuilah bahwa sebagai salah satu cara Allah Ta'ala menyayangi hamba-Nya
adalah akan mengangkat derajat seorang
hamba melalui ujian berupa musibah yang mendatanginya. Rasulullah Salallahu
‘alaihi Wasallam bersabda :
إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا سَبَقَتْ لَهُ مِنْ اللَّهِ
مَنْزِلَةٌ لَمْ يَبْلُغْهَا بِعَمَلِهِ ابْتَلَاهُ اللَّهُ فِي جَسَدِهِ أَوْ فِي
مَالِهِ أَوْ فِي وَلَدِهِ .
Sesungguhnya
seorang hamba ketika didahului kedudukan tinggi di sisi Allah sedangkan amalnya
tidak sampai (untuk mendapat kedudukan itu) maka Allah akan mengujinya pada
diri, harta atau anaknya. (H.R Abu Dawud, dishahihkan oleh Syaikh al
Albani).
Oleh
karena itu hamba Allah tidak berkeluh
kesah dengan ujian berupa musibah yang mendatanginya karena merupakan bagian
dari kasih sayang Allah, diantaranya akan menjadi jalan UNTUK MENGHAPUS DOSANYA DAN
MENGANGKAT DERAJATNYA. Wallahu
A'lam. (3.184)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar