AMAL DINAIKKAN
KEPADA ALLAH SETIAP SENIN DAN KAMIS
Disusun oleh
: Azwir B. Chaniago
Sungguh, hamba hamba Allah terus menerus beribadah
kepada-Nya sampai datang yang diyakini. Allah Ta'ala berfirman :
وَاعْبُدْ
رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
Beribadahlah kepada
Rabb-mu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal). Q.S al Hijr 99.
Tentang ayat
ini, Syaikh as Sa’di berkata : (“Beribadahlah kepada Rabb-mu sampai
datang kepadamu al Yaqin”. Yaitu SAMPAI AJAL TIBA, maksudnya,
kontinyulah engkau untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala dengan segala
macam ibadah di setiap waktu. Maka beliau Salallahu ‘alaihi Wasallam mentaati
perintah Rabb-nya dan senantiasa membiasakan beribadah sampai datang al Yaqin
(ajal) dari Rabb-nya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Sungguh, setiap ibadah
atau amal shalih yang dilakukan hamba hamba Allah, sekecil apapun akan dihadapkan kepada Allah Ta'ala untuk
diberi balasan kebaikan. Dan juga akan mendapat balasannya di dunia dan di
akhirat. Allah Ta’ala berfirman :
فَمَنْ
يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ
ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
Maka barangsiapa
mengerjakan kebaikan seberat zarrah niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan
barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat
(balasan) nya. (Q.S al Zalzalah 7-8).
Ketahuilah bahwa amal
shalih setiap hamba akan dihadapkan atau dinaikkan kepada Allah Ta'ala pada
setiap hari Senin dan Kamis. Perkara ini disebutkan dalam sabda beliau :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
عَنْ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تُعْرَضُ أَعْمَالُ النَّاسِ فِي كُلِّ
جُمُعَةٍ مَرَّتَيْنِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ
عَبْدٍ مُؤْمِنٍ إِلَّا عَبْدًا بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ
اتْرُكُوا أَوْ ارْكُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَفِيئَا
Dari Abu Hurairah dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: Seluruh amal manusia
dihadapkan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dua kali dalam sepekan. Yaitu pada
hari Senin dan Kamis. Lalu Allah mengampuni dosa setiap hamba-Nya yang beriman,
kecuali orang yang bermusuhan. Maka dikatakan kepada mereka: tinggalkanlah
dahulu kedua orang ini, sampai mereka berdamai. (H.R Imam Muslim)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تُعْرَضُ الْأَعْمَالُ يَوْمَ
الِاثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Dari Abu Hurairah
bahwasanya Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda : Pada hari Senin
dan Kamis semua amalan dinaikkan kepada Allah Ta'ala, maka aku lebih suka
amalanku dinaikkan kepada-Nya ketika aku sedang berpuasa. (H.R at Tirmidzi,
Hadits Hasan Gharib).
Sungguh, Rasulullah
Salallahu 'alaihi Wasallam senantiasa berpuasa hari Senin dan Kamis juga
disebutkan dalam satu hadits dari A’isyah :
إِنَّ
رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَتَحَرَّى صِيَامَ الاِثْنَيْنِ
وَالْخَمِيسِ.
Sesungguhnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari Senin dan Kamis. (H.R an Nasai dan Ibnu Majah, Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Dalam satu riwayat juga disebutkan tentang Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam berpuasa pada hari Senin dan Kamis :
كَانَ رَسُوْلَ اللهِ
صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّي صَوْمَ اْلِاثْنَيْنِ وَالْخَمِيْسِ
Adalah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memperbanyak puasa pada hari Senin dan Kamis. (H.R at Tirmidzi, an Nasa’i dan Ibnu Majah, dishahihkan Syaikh al Albani).
Nah, ketika hamba hamba Allah melazimkan dirinya pula untuk berpuasa pada hari Senin dan Kamis itu termasuk bagian dari menghidupkan sunnah Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam dan itu adalah salah satu cara mencintai beliau. Beliau bersabda :
من
أحيا سنتي فقد أحبني ومن أحبني كان معي في الجنة .
Barangsiapa yang
menghidupkan sunnahku maka dia telah mencintaiku. Barangsiapa mencintaiku maka
dia akan bersamaku di surga. (H.R at Tirmidzi).
Wallahu A'lam. (3.178)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar