MUSIBAH PALING BESAR
JIKA SEORANG HAMBA LUPA KEPADA ALLAH
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh, seorang hamba wajib mengingat Allah Ta'ala di
setiap waktu dan dalam semua keadaannya. Allah Ta'ala mengingatkan perkara ini
dalam firman-Nya :
الَّذِينَ
يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ
(Orang
yang berakal yaitu) orang orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau
dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan
bumi. (Q.S Ali Imran 191).
Dan juga Allah Ta'ala mengingatkan bahwa ketika seorang hamba lupa kepada Allah
maka itu termasuk bahaya besar bagi keselamatan dirinya. Allah
Ta’ala berfirman :
وَلَا
تَكُونُوا۟ كَٱلَّذِينَ نَسُوا۟ ٱللَّهَ فَأَنسَىٰهُمْ أَنفُسَهُمْ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ
هُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ
Dan janganlah kamu seperti orang orang yang lupa kepada Allah, sehingga Allah MENJADIKAN MEREKA LUPA KEPADA DIRI MEREKA SENDIRI. Mereka itulah orang orang yang fasik (Q.S al Hasyr 19).
Imam Ibnu Katsir berkata : Janganlah kalian lupa untuk (mengingat) berdzikir kepada Allah sehingga Allah pun akan menjadikan kalian lupa berbuat untuk kepentingan kalian sendiri yang bermanfaat bagi kalian di akhirat kelak, karena sesungguhnya balasan itu sesuai dengan amal perbuatan. (Tafsir Ibnu Katsir).
Tentang surat al Hasyr ayat 19 ini, Syaikh as Sa’di berkata : Adalah benar benar terhalang dari rahmat Allah jika ada orang yang melalaikan hal ini dan menyerupai orang yang melalaikan Allah. Mereka lalai untuk mengingat Allah, tidak menunaikan hak hak Allah. Mereka hanya menuruti bagian serta kemauan sendiri. Mereka tidak akan berhasil dan tidak akan mendapatkannya selama lamanya
Sebaliknya, Allah Ta’ala membuat mereka lalai pada kepentingan diri sendiri serta membuat mereka lalai dari manfaat manfaatnya sehingga urusan mereka menjadi sia sia dan merugi di dua alam yaitu dunia dan akhirat. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Ketahuilah bahwa ketika seorang hamba lupa kepada
Allah Ta'ala berarti paling tidak ada
dalam diriya ada SIFAT SOMBONG DAN TAK TAHU DIRI BAHKAN BISA DISEBUT
DURHAKA TIDAK TAHU BERSYUKUR. Kenapa ?, karena Allah Ta'ala telah
menciptakannya, memberi rizki dan segala kebutuhannya.
Selain itu, sungguh ketika seorang hamba lupa atau lalai mengingat Allah Ta'ala berarti dia sedang menunggu hukuman dari
Allah Ta'ala. Imam Ibnul Qayyim al Jauziyah berkata : Allah Ta'ala menghukum
orang yang melupakan-Nya dengan dua perkara :
(1) Allah melupakannya. Lupa Allah Ta'ala terhadap
mereka adalah dengan mengabaikan, meninggalkan, membiarkan serta menyia
nyiakannya. Akibatnya, kebinasaan pun lebih dekat dengannya dibandingkan
kedekatan tangan dan mulut.
(2) Yang dimaksud dengan Allah Ta'ala membuatnya lupa
terhadap dirinya adalah Allah Ta'ala membuatnya lupa terhadap kedudukannya yang
tinggi, lupa dengan sebab sebab kebahagiannya, keberuntungannya, kebaikannya
serta (lupa terhadap) perkara perkara yang menyempurnakan (diri) pribadinya.
Ia lupa terhadap semua itu dan tidak dihadirkan pula
dalam pikirannya. Ia pun dibuat lupa terhadap aib, kekurangan dan keburukan
(sikap) dirinya hingga tidak terlintas dalam pikirannya untuk menghilangkan dan
memperbaiki keburukan tadi.
Ia juga dibuat lupa dengan penyakit penyakit hati dan
jiwanya hingga tidak (berusaha) berobat untuk menghilangkan penyakit yang
menyebabkan kebinasaan tersebut. (Ad Daa' wad Dawaa' dinukil secara ringkas).
Wallahu A'lam. (3.165).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar