RASA MALU
TERKAIT ERAT DENGAN IMAN
Disusun oleh : Azwir B.
Chaniago
Rasulullah mengingatkan bahwa terdapat keterkaitan yang kuat antara malu seseorang dengan imannya bahkan malu merupakan salah satu cabangnya. Rasulullah Salallahu alaihi Wasallam bersabda :
لْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ، أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ
شُعْبَةً، فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ : لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَدْنَاهَا
إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الْإِيمَانِ
Iman memiliki lebih dari 70 atau 60 cabang. Cabang yang paling tinggi adalah perkataan Laa ilaaha ilallah dan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri (gangguan) dari jalan. Dan malu adalah salah satu cabang iman. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim, dari Abu Hurairah).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al Hakim, beliau berkata:
اَلْـحَيَاءُ وَ اْلإِيْمَانُ
قُرِنَا جَمِـيْعًا ، فَإِذَا رُفِعَ أَحَدُهُمَا رُفِعَ اْلاَ خَرُ
Iman
dan malu merupakan pasangan dalam segala situasi dan ini kondisi. Apabila rasa
malu sudah tidak ada, maka iman pun sirna. (H.R al Hakim).
Selain itu ketahuilah bahwa sifat malu hakikatnya adalah baik
dan mendatangkan kebaikan. Rasa malu akan senantiasa mengajak
pemiliknya untuk berhias dengannya dan menjauhkan dari sifat sifat rendah dan
hina. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :
الحياَءُ لا يَأْتي
إلاَّ بِخَيْرٍ
Rasa malu itu tidak mendatangkan (sesuatu) kecuali kebaikan (Mutafaq ‘alaihi).
Sungguh, diantara guru guru kita ada yang memberi nasehat tentang tiga keadaan sifat malu yang semestinya melekat pada diri seseorang, yaitu :
Sifat Pertama : Rasa
malu kepada diri sendiri ketika sedikit melakukan amal shalih dihadapan Allah
Ta'ala dan juga sedikit berbuat untuk saudara
sesama orang beriman.
Ketahuilah bahwa rasa
malu mendorong seseorang meningkatkan
kuantitas dan kualitas amal shalih sesuai syariat serta mendorong untuk berbuat baik kepada sesama.
Sifat kedua : Rasa
malu kepada sesama orang beriman.
Melakukan perbuatan
buruk atau tercela sangatlah dilarang dalam syariat Islam. Dan juga ketika
seseorang melakukan perbuatan buruk akan menjatuhkan harga dirinya dalam kehidupan
bermasyarakat.
Sifat ketiga : Malu
kepada Allah. Ini malu yang paling diutamakan dan paling bermanfaat untuk
keselamatan di dunia dan di akhirat. Orang yang malu kepada Allah, tidak akan
berani meninggalkan kewajiban dan tidak akan berani melakukan apa apa yang
dilarang Allah Ta'ala. Dengan demikian dirinya terpelihara untuk selalu melakukan
amal shalih dan terhalang melakukan keburukan.
Wallahu A'lam. (3.167)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar