JANGAN
MENYAKITI SAUDARA SESAMA ORANG BERIMAN
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Sungguh, orang beriman
itu bersaudara, yaitu sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah Ta'ala :
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ
Sesungguhnya
orang beriman itu bersaudara (Q.S al Hujurat 10).
Salah satu konsekwensi
persaudaraan adalah TIDAK MENYAKITI SATU SAMA LAIN. Dan sungguh, menyakiti
sesama saudara adalah perbuatan dosa, sebagaimana firman Allah Ta'ala :
وَٱلَّذِينَ
يُؤْذُونَ ٱلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ بِغَيْرِ مَا ٱكْتَسَبُوا۟ فَقَدِ ٱحْتَمَلُوا۟
بُهْتَٰنًا وَإِثْمًا مُّبِينًا
Dan orang-orang yang
menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka
perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.
(Q.S al Ahzab 58).
Tentang ayat ini, Syaikh
as Sa'di berkata : Mereka telah melakukan kebohongan karena menyakiti orang
beriman tanpa sebab. Dan memikul dosa yang nyata, karena telah melakukan
perbuatan zhalim terhadap orang beriman. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Rasulullah Salallahu
'alaihi Wasallam mengingatkan dalam sabda beliau :
الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ المُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
Seorang Muslim itu adalah orang yang tidak menyakiti
kaum Muslimin dengan lisan dan tangannya. (Mutafaqun 'alaih).
Ketahuilah bahwa salah satu bentuk perbuatan
menyakiti kaum Muslimin adalah sebagaimana firman Allah Ta'ala :
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ
يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ
خَيْرًا مِنْهُنَّ
Wahai orang-orang yang beriman !. Janganlah
sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang
ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan
merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. (Q.S al
Hujurat 11).
Oleh karena itu janganlah sekali kali
menyakiti saudara sesama orang beriman. Perlakukanlah mereka dengan segala sesuatu
yang engkau suka diperlakukan. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :
َمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُزَحْزَحَ عَنِ
النَّارِ وَيَدْخُلَ الْجَنَّةَ فَلْتَأْتِهِ مَنِيَّتُهُ وَهُوَ يُؤْمِنُ
بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَلْيَأْتِ إِلَى النَّاسِ الَّذِى يُحِبُّ أَنْ
يُؤْتَى إِلَيْهِ
Barangsiapa ingin dijauhkan dari neraka dan masuk ke dalam surga, hendaknya ketika ia mati dalam keadaan beriman kepada Allah, dan hendaknya ia berperilaku kepada orang lain sebagaimana ia senang diperlakukan oleh orang lain. (H.R Imam Muslim).
Sebagai penutup tulisan ini, dinukil satu
hadits tentang berbuat baik kepada sesama. Nabi Shallallahu
‘Alaihi Wasallam bersabda :
خَيْرُكُمْ مَنْ يُرْجَى خَيْرُهُ وَيُؤْمَنُ شَرُّهُ
Sebaik-baik kalian adalah orang yang diharapkan
kebaikannya dan (orang lain) merasa aman dari (kelakuan) buruknya. (H.R at Tirmizi).
Wallahu A'lam. (3.163)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar