TAK ADA YANG MENGETAHUI APAKAH AMALNYA
DITERIMA
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh amal shalih yang dilandasi iman adalah
modal untuk kembali ke negeri akhirat. Oleh karena itu setiap hamba ingin
selamat kembali ke negeri akhirat lalu berusaha dengan sungguh sungguh
melakukan ibadah dengan sebaik baiknya sebagaimana tuntunan syariat. Allah
Ta’ala berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ جَنَّاتٌ
تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْكَبِيرُ
Sungguh orang orang yang beriman dan
mengerjakan amal shalih mereka akan mendapat surga yang mengalir di bawahnya
sungai sungai. Itulah kemenangan yang agung. (Q.S al Buruj 11).
Cuma saja kita tak mengetahui apakah ibadah
atau amal shalih yang telah dilakukan diterima dan bernilai di sisi Allah
Ta’ala. Semua tentu kita serahkan kepada Alah Ta’ala. Kewajiban utama kita
adalah beramal dengan ikhlas dan ttiba’. Dan juga selalu berharap agar amal ibadah kita diberi nilai yang baik dari
sisi Allah Ta’ala.
Kapankah kita bisa mengetahui bahwa amal
ibadah kita diterima ?. Sungguh kita
baru mengetahui amal ibadah kita diterima atau tidak adalah di akhirat kelak
saat menerima buku catatan amal. Ini dijelaskan Allah Ta’ala dalam firman-Nya :
وَتَرَىٰ كُلَّ أُمَّةٍ جَاثِيَةً ۚ
كُلُّ أُمَّةٍ تُدْعَىٰ إِلَىٰ كِتَابِهَا الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ
تَعْمَلُونَ
Dan (pada hari itu) engkau akan melihat setiap
umat berlutut. Setiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada
hari itu kamu diberi balasan atas apa yang telah kamu kerjakan. (Q.S al
Jatsiyah 28)
Di akhirat kelak kitab catatan amal setiap
orang akan dihadirkan di hadapannya dan setiap orang akan membaca kitabnya
masing masing. Allah Ta’ala berfirman :
اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَىٰ بِنَفْسِكَ
الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا وَكُلَّ إِنْسَانٍ
أَلْزَمْنَاهُ طَائِرَهُ فِي عُنُقِهِ ۖ وَنُخْرِجُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
كِتَابًا يَلْقَاهُ مَنْشُورًا
Dan setiap manusia telah Kami kalungkan
(catatan) amal perbuatannya di lehernya. Dan pada hari Kiamat Kami keluarkan
baginya sebuah kitab dalam keadaan terbuka. Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu
sendiri pada hari ini, sebagai penghitung atas dirimu. (Q.S al Isra’ 13-14).
Oleh karena itu sangatlah baik jika hamba
hamba Allah banyak berdoa. Memohon kepada Allah Ta’ala agar semua amal ibadah
diterima. Diantara doa yang dianjurkan adalah :
(1) Doa Nabi Ibrahim :
رَبَّنَا
تَقَبَّلْ مِنَّآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ
Ya Allah, terimalah amal kami.
Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S al Baqarah 127).
(2) Doa yang diajarkan Rasulullah Salallahu
‘alaihi Wasallam :
اللهُّمَّ
إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْماً نَافِعًا وَ رِزْقاً طَيِّباً وَ عَمَلاً مُتَقَبَّلاً
Ya Allah sungguh aku memohon kepada Engkau
ilmu yang bermanfaat, dan rizki yang baik, dan amalan yang diterima. (H.R Ibnu
Majah dan Ibnu Abdil Bar, dari Ummul Mu’minin, Ummu Salamah, dishahihkan oleh
Syaikh al Albani).
Satu hal yang
baik untuk kita ketahuilah adalah
bahwa ada ulama yang memberi penjelasan
tentang adanya beberapa TANDA AMALAN SESEORANG DITERIMA. Imam
Ibnu Rajab al Hambali berkata : Sesungguhnya
jika Allah Ta’ala MENERIMA AMAL
IBADAH SEORANG HAMBA maka Dia akan
memberi taufik kepada hamba-Nya tersebut untuk beramal shalih setelahnya.
Sebagaimana
ucapan salah seorang dari mereka, yaitu ulama salaf : Ganjaran perbuatan baik
adalah (taufik dari Allah Ta’ala untuk
melakukan) perbuatan baik setelahnya. Maka barangsiapa yang mengerjakan amal
kebaikan, lalu dia mengerjakan amal kebaikan lagi setelahnya, maka itu
merupakan pertanda diterimanya amal kebaikannya yang pertama.
Sebagaimana,
barangsiapa yang mengerjakan amal kebaikan, lalu dia mengerjakan perbuatan buruk setelahnya, maka
itu merupakan pertanda tertolak dan tidak diterimanya amal kebaikan tersebut.
(Latha’if Ma’aarif).
Insya
Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.992)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar