KETIKA MENGHARAP TIDUR YANG BERPAHALA
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Tidur adalah perkara mubah dalam syariat
Islam. Dengan tidur yang nyaman terutama di malam hari orang orang bisa
beristirahat sehingga mampu untuk melanjutkan kegiatan dunia maupun akhiratnya.
Allah Ta’ala berfirman :
وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا
Dan Kami menjadikan tidurmu untuk istirahat. (Q.S
an Naba’ 9)
Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata
: Oleh sebab itu apabila engkau lelah kemudian segera beristirahat dan tidur maka
tubuh akan kembali segar. Ini termasuk salah satu tanda kebesaran Allah Ta’ala.
(Tafsir Juz ‘Amma)
Ketahuilah bahwa hamba hamba Allah BISA
MENDAPATKAN KEBAIKAN DAN PAHALA dari perbuatan yang mubah seperti tidur yaitu
antara lain dengan :
Pertama : Sebelum tidur berniat untuk mendapat
kebaikan.
Ketika hendak tidur maka hendaklah ada niat
dalam hati untuk bisa beristirahat agar setelahnya ada tenaga untuk
bekerja mencari nafkah. Dan juga
bersemangat pula dalam beribadah, dan bisa bangun lebih awal sebelum fajar.
Dengan begitu maka ada kebaikan dan pahala padanya.
Sungguh niat yang baik memberi nilai pada satu
perbuatan. Dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh ‘Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ
وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى
Sesungguhnya setiap amalan
tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan.
(H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Kedua : Mengamalkan sunnah untuk
bersegera tidur.
Ketika seseorang bersegera tidur
di malam hari, waktunya tak di isi dengan begadang untuk perkara yang tak
bermanfaat maka dia telah mengamalkan sunnah. Dalam satu hadits disebutkan
bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam biasa bersegera tidur. Dari Abu
Barzah radhiallahu ‘anhu, dia berkata :
أنَّ رسولَ الله – صلى الله
عليه وسلم – كان يكرهُ النَّومَ قَبْلَ العِشَاءِ والحَديثَ بَعْدَهَا
Bahwasanya Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menyukai tidur sebelum shalat Isya dan
berbincang-bincang setelahnya. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim)
Nah,
ketika seseorang mengikuti cara Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasalam yaitu mengamalkan sunnah maka jadilah dia orang yang mencintai
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam dan akan bersama beliau di surga. Ini
sebagaimana disebutkan dalam sabda beliau :
من أحيا سنتي فقد أحبني ومن أحبني كان معي في الجنة
.
Barangsiapa yang menghidupkan sunnahku maka
dia telah mencintaiku. Barangsiapa mencintaiku maka dia akan bersamaku di
surga. (H.R at Tirmidzi).
Ketiga : Mengamalkan adab adab
tidur.
Sungguh sangatlah banyak adab adab
tidur yang diajarkan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam.
Syaikh Abdul Aziz asy Syayyid Nada dalam Kitab Ensklopedi Adab Islam menjelaskan 37 macam adab tidur sesuai sunnah. Semuanya pastilah mendatangkan KEBAIKAN DAN PAHALA bagi yang melazimkan diri untuk mengamalkannya.
Syaikh Abdul Aziz asy Syayyid Nada dalam Kitab Ensklopedi Adab Islam menjelaskan 37 macam adab tidur sesuai sunnah. Semuanya pastilah mendatangkan KEBAIKAN DAN PAHALA bagi yang melazimkan diri untuk mengamalkannya.
Diantaranya adalah berwudhu
sebelum tidur , mengibas tempat tidur
tiga kali, memulai tidur dengan miring ke kanan, membaca doa dan dzikir sebelum
tidur, membaca beberapa ayat al Qur an seperti al Ikhlas, al Falaq
dan an Annas. Juga ayat Kursi serta surat surat lain yang diajarkan Rasulullah.
Oleh karena itu hamba hamba Allah
akan berusaha mendapatkan kebaikan dan pahala dari tidurnya. Insya Allah ada manfaatnya bagi
kita semua. Wallahu A’lam. (1.977)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar