ORANG BERIMAN TERHALANG DARI API NERAKA
KARENA
SHAUMNYA
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Shaum atau berpuasa adalah salah satu ibadah
yang sangat tinggi potensi ikhlasnya karena MUDAH DISEMBUNYIKAN sehingga jauh dari sifat riya. Selain itu,
dalam ibadah puasa terkumpul seluruh jenis kesabaran
: (1) Sabar melaksanakan ketaatan kepada Allah Ta’ala. (2) Sabar meninggalkan
kemaksiatan kepada-Nya dan. (3) Sabar dalam menghadapi ketetapan Allah Ta’ala
(yang terasa berat oleh seorang hamba).
Oleh karena pahala dan keutamaan ibadah puasa
sangatlah besar dan sangatlah banyak,
baik untuk dunia dan terutama sekali untuk bekal di akhirat.
Adapun di akhirat maka puasa menjadi
perisai yang akan melindungi dan menghalangi diri seorang hamba dari
api neraka pada hari kiamat (Syarh Arba’in an Nawawiyyah).
Sungguh orang beriman terhalang dari api
neraka karena ibadah shaum atau puasanya. Ada beberapa sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam
yang menjelaskan perkara ini, diantaranya :
Pertama : Beliau bersabda :
ما من عبد يصوم يوما في سبيل الله إلا
باعد الله بذالك وجهه عن النار سبعين خريفا
Tidaklah seorang hamba yang berpuasa (satu
hari) di jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan dia (karena
puasanya) dari neraka sejauh tujuh puluh musim. (H.R Imam Bukhari dan Imam
Muslim).
Kedua : Beliau juga bersabda :
قَالَ رَبُّنَا عَزَّ وَجَلَّ :
الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ، وَهُوَ لِي
وَأَنَا أَجْزِي بِهِ
Rabb kita ‘azza wa jalla berfirman, Puasa
adalah perisai, yang dengannya seorang hamba membentengi diri dari api neraka,
dan puasa itu untuk-Ku, Aku-lah yang akan membalasnya. (H.R Imam Ahmad).
Ketiga : Beliau juga bersabda :
إِنَّمَا الصِّيَامُ جُنَّةٌ
يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ
Puasa adalah perisai yang dapat melindungi
seorang hamba dari siksa neraka (H.R Imam Ahmad).
Ketahuilah bahwa keutamaan puasa sebagai
penghalang dari api neraka adalah mencakup puasa Wajib dan puasa
Sunnah.
Syaikh Shalih Fauzan hafidzahullah menjelaskan
: Maksudnya puasa adalah penghalang antara dirinya dengan api neraka, INI MENCAKUP
PUASA YANG WAJIB SEPERTI PUASA RAMADHAN DAN JUGA PUASA SUNNAH seperti puasa enam hari di bulan Syawal, puasa
Senin-Kamis, puasa tiga hari setiap bulan, puasa Dzulhijjah, puasa Arafah, dan
puasa ‘Asyura. (Lihat al Minhatu ar Rabaniyyah fii Syarhi al Arba’in an
Nawawiyyah).
Oleh karena itu orang orang beriman hendaklah
senantiasa MENJAGA PUASA WAJIB DI BULAN RAMADHAN dan memperbanyak puasa yang
tidak wajib atau puasa sunnah. Dengan demikian akan didapat kebaikan yang
banyak bagi dunianya dan di akhirat terlindung dari api neraka. Insya Allah ada
manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.988)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar