SUNGGUH SUNGGUH MEMOHON
AGAR ALLAH
MENGANGKAT MUSIBAH
Disusun oleh : Azwir B.
Chaniago
Sungguh SANGAT TERASA BERAT ketika musibah mendatangi orang banyak atau
satu kaum. Apalagi kalau musibah itu berupa wabah penyakit yang meluas dan
tejadi dalam waktu berbulan bulan. Tetapi orang orang beriman haruslah tetap
berbaik sangka kepada Allah Ta’ala Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang dan Maha
Pengampun. Segala sesuatu terjadi karena
Allah Ta’ala telah menetapkan. Allah
Ta’ala berfirman :
قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ
اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Katakanlah (Muhammad) : Tidak akan menimpa
kami melainkan apa yang telah DITETAPKAN ALLAH bagi kami. Dialah pelindung
kami, dan hanya kepada Allah bertawakallah orang orang yang beriman. (Q.S at
Taubah 51).
Oleh karena itu, orang orang beriman haruslah
SELALU BERHARAP AGAR ALLAH MENGANGKAT MUSIBAH YANG SEDANG DIALAMINYA. Diantara
caranya adalah :
Pertama : Memohon ampun dan bertaubat dengan
sebenar benarnya.
Hakikatnya, bagi orang orang beriman musibah
adalah bentuk ujian, sebagaimana firman-Nya :
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ
يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ
قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ
الْكَاذِبِينَ
Tapi bisa jadi pula bahwa musibah yang berat
ini datang tersebab dosa dosa kita dan kita ini belum bersungguh sungguh
memohon ampun dan bertaubat. Ketahuilah
Allah Ta’ala telah memperingatkan bahwa dosa dan maksiat bisa
mendatangkan musibah dan berbagai bencana, sebagaimana firman-Nya.
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ
فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
Dan musibah apa saja yang menimpa kamu adalah
karena perbuatan tanganmu sendiri dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan
kesalahanmu). Q.S asy Syuura 30.
Ibnu Qayyim al Jauziyah rahimahullah
mengatakan : Di antara akibat dari berbuat dosa adalah menghilangkan
nikmat dan AKIBAT DOSA ADALAH MENDATANGKAN BENCANA (MUSIBAH). Oleh karena itu, hilangnya suatu nikmat dari
seorang hamba adalah karena dosa. Begitu pula datangnya berbagai musibah juga
disebabkan oleh dosa. (Al Jawabul Kaafi)
Dalam satu
hadits Qudsi, Allah Ta’ala mengingatkan bahwa manusia berbuat dosa malam dan
siang artinya terus menerus berbuat dosa. Lalu Allah Ta’ala berjanji akan
mengampuni hamba hamba-Nya yang senantiasa memohon ampun.
يا
عبادي إنكم تخطئون في الليل والنهار وأنا أغفر الذنوب جميعاً فاستغفروني أغفر لكم
Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian
berbuat dosa pada malam dan siang, dan Aku mengampuni semua dosa, maka MINTA
AMPUNLAH KEPADA-KU niscaya Aku akan
mengampuni kalian.(H.R Imam Muslim).
Kedua : Perbanyak ibadah
agar semakin dekat kepada Allah Ta’ala.
Diantara
cara untuk berharap agar Allah Ta’ala
mengangkat musibah maka lakukan berbagai ibadah seperti banyak berdoa, banyak
melakukan shalat sunnah, banyak melakukan puasa sunnah, banyak berdzikir,
kesempatan belajar ilmu dari kitab kitab agama serta dari medsos, banyak membaca
dan mempelajari al Qur an dan yang lainnya.
Ibadah yang kita lakukan akan meningkatkan iman. Ketahuilah bahwa iman akan meningkat dengan ketaatan. Sungguh
Allah Ta’ala berjanji akan memberikan kehidupan yang baik kepada orang orang beriman, sebagaimana firman-Nya :
مَنْ عَمِلَ صَٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ
أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً ۖ
وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
Barangsiapa yang beramal saleh, laki laki atau
perempuan sedangkan dia beriman, akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang
baik. Dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan
pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S an Nahal 97).
Imam Ibnu Katsir berkata : Inilah janji dari
Allah Ta’ala bagi orang yang mengerjakan amal shalih, yaitu amal yang mengikuti
al Qur an dan as Sunnah. Dia akan memberinya kehidupan yang baik di dunia dan memberikan balasan di akhirat kelak
dengan balasan yang lebih baik dari pada apa yang telah dikerjakannya. (Tafsir
Ibnu Katsir).
Ketiga : Senantiasa menolong orang yang
kesulitan.
Diantara jalan paling utama untuk mendapatkan
pertolongan Allah agar dijauhkan dari musibah, termasuk wabah penyakit, adalah
dengan senantiasa menolong orang orang yang kesulitan dan kesusahan.
Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda
:
وَاللَّهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا
كَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيهِ
Allah senantiasa menolong hamba selama ia
menolong saudaranya. (H.R Imam Muslim).
وَمَنْ كَانَ فِى حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ
اللَّهُ فِى حَاجَتِهِ
Siapa yang
biasa menolong saudaranya, maka Allah akan senantiasa menolongnya dalam
kebutuhannya. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Dari Abu Hurairah, dia berkata,
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam
bersabda :
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً
مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا ، نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ
الْقِيَامَةِ ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ ، يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي
الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا ، سَتَرَهُ اللَّهُ فِي
الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ.ِ
Barangsiapa melapangkan seorang mukmin dari
salah satu kesusahan dunia, maka Allah akan melapangkannya dari salah satu
kesusahan di hari Kiamat. Dan barangsiapa meringankan penderitan orang lain,
maka Allah akan meringankan MERINGANKAN PENDERITAANNYA di dunia dan akhirat. (H.R Imam Bukhari dan
Imam Muslim).
Keempat : Berdoa dan
sangat berharap kepada Allah.
Sebagaimana hanya Allah yang mampu
menurunkan musibah, maka hanya Allah pula yang mampu mengangkat atau
menghilangkannya. Oleh karena itu kita bermohon kepada Allah Ta’ala melalui doa
doa kita. Ketahuilah bahwa doa bermanfaat
terhadap apa yang belum ataupun sudah terjadi.
عن
عائشة رضي الله عنها قالت : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: لا يغني حذر من قدر
و الدعاء ينفع مما نزل ومما لم ينزل وإن البلاء لينزل فيتلقاه الدعاء فيعتلجان إلى
يوم القيامة.
Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Sikap kehati-hatian
tidak menahan dari takdir, dan doa bermanfaat dari apa yang terjadi (turun)
ataupun yang belum terjadi (turun) dan sesungguhnya bala benar-benar akan turun
lalu dihadang oleh doa, mereka berdua saling dorong mendorong sampai hari
kiamat. (H.R al Hakim, dihasankan oleh Syaikh al Albani).
Imam Ibnul
Qayyim rahimahullah mengatakan : Doa termasuk obat yang paling
mujarab. Ia adalah musuh bagi bala’, yang menolaknya, yang memperbaiki dampak
buruknya, yang mencegah turunnya, yang mengangkat bala’ tersebut, atau
meringankannya jika ia telah turun, dan ia adalah senjata mukmin.” (Jawabul Kaafi).
Nah, ketika kita memahami bahwa
musibah adalah akibat dosa maka sangat dianjurkan
berdoa MEMOHON AMPUN DAN MENGAKUI DOSA agar
kesulitan dan kesusahan tersebab musibah bisa diangkat. Diantara doa
yang dianjurkan adalah :
Pertama : Doa Nabi Adam
‘alaihissalam :
رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ
تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِين
Ya Rabb
kami, kami telah menzhalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni
kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang orang yang
merugi. (Q.S al A’raf 23)
Kedua : Doa Nabi Yunus ‘alaihissalam :
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Tidak ada tuhan selain Engkau,
Maha suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang orang yang zhalim. (Q.S al
Anbiya’ 87).
Kemudian Allah Ta’ala berfirman :
فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ
مِنَ الْغَمِّ ۚ وَكَذَٰلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ
Maka kami kabulkan (doa) nya dan Kami selamatkan dia DARI
KEDUKAAN. Dan demikianlah KAMI MENYELAMATKAN ORANG ORANG YANG BERIMAN. (Q.S al
Anbiya’ 88).
Doa Nabi Yunus ini termasuk salah
satu doa yang agung karena ada ketauhidan pada doanya, juga ada pengakuan
tentang kekurangan dirinya serta permohonan ampun atau istighfar.
Ketiga : Doa yang diajarkan Rasulullah
Salallahu ‘alaihi Wasallam kepada Abubakar ash Shiddiq :
اللَّهُمَّ إِنِّى ظَلَمْتُ نَفْسِى
ظُلْمًا كَثِيرًا وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ فَاغْفِرْ لِى
مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِى إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ.
Ya Allah, sungguh aku telah mendzalimi diriku
dengan kedzaliman yang banyak dan tidak
ada yang dapat mengampuni da-dosa kecuali Engkau. Maka ampunilah aku
dengan pengampunan dari sisi-Mu dan
rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (H.R
Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu
A’lam. (1965)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar