DOA DI
SETIAP MEMBASUH ANGGOTA WUDHU
TIDAK DISYARIATKAN
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh berwudhu adalah salah satu syarat
sahnya ibadah shalat. Dengan kata lain tidak sah shalat seseorang tanpa wudhu.
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam :
لا يَقْبَلُ اللَّهُ صَلاةَ أَحَدِكُمْ
إذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ
Allah tidak akan menerima shalat salah seorang
diantara kalian jika dia berhadats sampai dia wudhu. (H.R Imam Bukhari dan
Imam Muslim).
Ada sebagian orang yang membaca doa doa
tertentu pada setiap membasuh anggota wudhu. Ada doa ketika membasuh kedua tangan, ada doa ketika berkumur; ada doa ketika memasukkan
dan mengeluarkan air dari hidung, ada doa ketika membasuh
kaki dan yang lainnya.
Diantaranya adalah ketika membasuh wajah
mereka membaca doa :
اللهم بيِّض وجهي بنورك يوم تبيض وجوه أوليائك ولا تُسَوِّد وجهي
بظلماتك يوم تَسْودُ وجوه أعدائك
Ya
Allah, putihkanlah wajahku dengan cahaya-Mu, pada hari Engkau memutihkan wajah
para kekasih-Mu. Dan
janganlah Engkau menghitamkan wajahku dengan kegelapanmu, pada hari ketika
Engkau menggelapkan wajah musuh-musuh-Mu.
Atau
ketika membasuh tangan mereka membaca doa :
اللهم أعطني كتابي بيميني
وحاسبني حساباً يسيراً
Ya
Allah berikanlah kitab (catatan amalku) dengan tangan kananku dan hisablah aku
dengan hisab yang mudah.
Ketahuilah bahwa para ahli ilmu
telah menjelaskan tentang kedudukan doa doa tersebut, diantaranya :
Pertama : Imam Ibnul
Qayyim al Jauziyah.
Beliau
berkata : Tidak
terdapat penjelasan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau
mengucapkan sesuatu pun ketika berwudhu kecuali bismillah. Dan semua hadits tentang dzikir-dzikir
yang diklaim diucapkan ketika berwudhu,
maka itu semua adalah dusta dan mengada-ada.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah mengucapkan satu pun dari (dzikir atau
doa) tersebut. Beliau tidak pula mengajarkan kepada umatnya. Tidak terdapat
penjelasan dari Nabi kecuali membaca bismillah di awal berwudhu dan juga berdoa
setelah wudhu. (Zaadul Ma’ad).
Kedua : Imam an Nawawi,
beliau mengatakan:
Adapun
doa yang dibaca di setiap (membasuh) anggota wudhu, maka tidak terdapat satu
pun riwayat dari Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam. (al Adzkar)
Ketiga : Syaikh Abu Usamah Salim bin ‘Ied Al-Hilali,
beliau mengatakan :
Sebagian
kaum muslimin membuat doa khusus setiap anggota wudhu. Ini termasuk bid’ah yang
munkar. Tidak terdapat hadits shahih yang menjelaskannya.
(Bahjatun Nadzirin).
Ketahuilah bahwa doa dan dzikir
yang shahih dari Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam adalah sebelum berwudhu
dan setelah berwudhu :
Pertama : Sebelum
berwudhu.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لاَ وُضُوءَ
لَهُ وَلاَ وُضُوءَ لِمَنْ لَمْ يَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى عَلَيْهِ
Tidak ada shalat bagi yang tidak
ada wudhu. Tidak ada wudhu bagi yang tidak membaca bismillah di dalamnya. (HR.
Abu Daud dan Ibnu Majah, al Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini
hasan).
Syaikh
Abdullah al Fauzan berkata : Pendapat yang menyatakan hukum membaca bismillah
saat wudhu adalah sunnah, itulah yang lebih kuat, insya Allah. Namun sunnahnya
itu begitu ditekankan, jangan sampai ditinggalkan dengan sengaja. (Minhatul
‘Allam).
Kedua : Sesudah berwudhu.
Diriwayatkan dari Umar bin
Khaththab radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
:
مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُسْبِغُ الْوَضُوءَ ثُمَّ
يَقُولُ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ
وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ إِلَّا فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ
الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ
Tidaklah salah seorang di antara
kalian berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, kemudian mengucapkan : Asyhadu
an laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan
‘abduhu wa rasuluhu. (Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak
disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa
Muhammad adalah hamba dan utusan Allah), kecuali Allah akan bukakan untuknya
delapan pintu surga yang bisa dia masuki dari pintu mana saja yang dia suka.
(H.R Imam Muslim dan yang selainnya).
Di dalam riwayat at Tirmidzi ada
tambahan doa setelah berwudhu’ yang juga shahih :
اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ،
وَاجْعَلْنِي مِنَ المُتَطَهِّرِينَ
Ya Allah jadikanlah aku termasuk
hamba-hambaMu yang rajin bertaubat dan mensucikan diri (H.R at Tirmizi dan Abu
Dawud, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
Nah, dengan bersandar kepada dua
hadits diatas maka lengkapnya doa
setelah wudhu adalah :
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ
اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ
التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
Asyhadu an laa ilaaha
illallah wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa
rasuluhu. (Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah
selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah
hamba dan utusan Allah. Ya Allah jadikanlah aku termasuk hamba hamba-Mu yang
rajin bertaubat dan mensucikan diri.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (1.986)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar