YANG PALING DEKAT
ADALAH KEMATIAN
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Al Imam Abu Hamid Muhammad at Tusi al Ghazali yang
dikenal dengan Imam Ghazali, lahir di Ghazalah Khurasan Irak tahun 450 H dan wafat tahun 505 H.
Dalam salah satu kitab beliau yaitu Khuluq
al Muslim beliau mengatakan bahwa sesuatu yang paling dekat adalah KEMATIAN.
Memang demikianlah keadaannnya. Saat untuk mati
memang SUDAH DEKAT BAHKAN SUDAH SANGAT
DEKAT. Mati itu bisa datang dalam sekejap meskipun ada yang masih menunggu
jadwal.
Ketahuilah bahwa sebagian besar manusia takut untuk
mati, meskipun mereka tahu persis bahwa mati itu sudah pasti akan
mendatangi setiap orang pada waktu yang Allah telah tetapkan
baginya. Allah Ta'ala
berfirman :
قُلْ إِنَّ ٱلْمَوْتَ
ٱلَّذِى تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُۥ مُلَٰقِيكُمْ ۖ
Katakanlah,
sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu. (Q.S
al Jumu’ah 8).
Allah Ta’ala berfirman :
أَيۡنَمَا تَكُونُواْ يُدۡرِككُّمُ ٱلۡمَوۡتُ وَلَوۡ
كُنتُمۡ فِي بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍۗ
Di mana saja kalian berada, kematian pasti akan
mendapati kalian, walaupun kalian berada di dalam benteng yang tinggi lagi
kokoh. (Q.S an Nisa’ 78).
Ketahuilah
bahwa masalah besar kita bukan mati,
karena semua orang pasti akan mati.
Masalah besar kita bukan mati tetapi bagaimana
keadaan hidup kita setelah mati. Oleh karena itu, sering seringlah
merenung memikirkan apa bekal kita menghadapi hidup setelah mati. Ketahuilah
bahwa Allah Ta'ala telah mengingatkan :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا
اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Wahai orang orang yang beriman. Bertakwalah kepada
Allah dan hendaknya setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk
hari esok, dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap
apa yang kamu kerjakan. (Q.S al Hasyr 18).
Sungguh SEMESTINYA ORANG ORANG BERIMAN SELALU
BERSEDIH BAHKAN MENANGIS karena bekal untuk menghadapi kehidupan setelah
mati terasa masih sangat sedikit.
Ketahuilah bahwa Abu Hurairah menjelang
wafatnya menangis. Lalu orang orang
bertanya kenapa beliau menangis. Beliau menjawab : Perjalanan menuju akhirat itu sangatlah panjang dan berat, perbekalanku hanya sedikit.
Jadi beliau takut kalau bekalnya tidak cukup. Bukankah jika seseorang akan
melakukan perjalanan yang panjang dan berat memerlukan bekal yang banyak.
Sugguh, rute perjalanan yang akan kita tempuh menuju
negeri akhirat adalah persis sama seperti yang akan dilalui Abu Hurairah, dan
sebagaimana manusia umumnya, yaitu dimulai dengan sakaratul maut, kematian,
alam kubur dan fitnahnya, padang Mahsyar yang berat, timbangan amal, melalui
shiraat dan seterusnya sebelum sampai di surga atau neraka. (Kitab
Rihlah ilad Darus Akhirah, Syaikh Mahmud al Mishri).
Nah kalau sahabat sekelas Abu Hurairah menangis ketika
akan wafat karena merasa kekurangan bekal lalu bagaimana dengan saya dan
saudara saudara yang saat ini masih hidup. Masih pantaskah kita banyak bersenda
gurau, tertawa ria dan menghabiskan umur untuk urusan dunia sehingga lalai
dalam mempersiapkan bekal menuju akhirat ?.
Oleh karena itu SUNGGUH BENAR APA YANG DIKATAKAN
RASULULLAH TENTANG ORANG YANG BERAKAL. Beliau bersabda :
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رضي الله
عنهما أَنَّهُ قَالَ: كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَجَاءَهُ
رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- ثُمَّ
قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ قَالَ: «أَحْسَنُهُمْ
خُلُقًا» قَالَ فَأَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ: «أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ
ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ»
Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, dia
bercerita : Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu
datang seorang lelaki dari kaum Anshar mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam lalu bertanya : Wahai Rasulullah, orang
beriman manakah yang paling baik ?. Beliau menjawab : Yang paling
baik akhlaknya.
Orang ini bertanya lagi : Lalu orang
beriman manakah yang PALING BERAKAL (PALING CERDAS) ?. Beliau menjawab : Yang
paling banyak mengingat kematian dan paling baik persiapannya (untuk
hidup) setelah kematian, merekalah yang berakal. (H.R Ibnu Majah)
Wallahu A'lam. (3.301).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar