Sabtu, 22 Juni 2024

YANG PALING DEKAT ADALAH KEMATIAN

 

YANG PALING DEKAT ADALAH KEMATIAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Al Imam Abu Hamid Muhammad at Tusi al Ghazali yang dikenal dengan Imam Ghazali, lahir di Ghazalah Khurasan  Irak tahun 450 H dan wafat tahun 505 H. Dalam salah satu kitab beliau yaitu Khuluq al Muslim beliau mengatakan bahwa sesuatu yang paling dekat adalah KEMATIAN.

Memang demikianlah keadaannnya. Saat untuk mati memang   SUDAH DEKAT BAHKAN SUDAH SANGAT DEKAT. Mati itu bisa datang dalam sekejap meskipun ada yang masih menunggu jadwal.

Ketahuilah bahwa sebagian besar manusia takut untuk mati, meskipun mereka tahu persis bahwa mati itu sudah pasti akan mendatangi setiap orang pada waktu yang Allah telah  tetapkan baginya. Allah Ta'ala berfirman :

قُلْ إِنَّ ٱلْمَوْتَ ٱلَّذِى تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُۥ مُلَٰقِيكُمْ ۖ

Katakanlah, sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu. (Q.S al Jumu’ah 8).

Allah Ta’ala berfirman :

أَيۡنَمَا تَكُونُواْ يُدۡرِككُّمُ ٱلۡمَوۡتُ وَلَوۡ كُنتُمۡ فِي بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍۗ

Di mana saja kalian berada, kematian pasti akan mendapati kalian, walaupun kalian berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. (Q.S an Nisa’ 78).

Ketahuilah bahwa  masalah besar kita bukan mati, karena semua orang  pasti akan mati. Masalah besar kita bukan mati tetapi bagaimana  keadaan hidup kita setelah mati. Oleh karena itu, sering seringlah merenung memikirkan apa bekal kita menghadapi hidup setelah mati. Ketahuilah bahwa Allah Ta'ala telah mengingatkan :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Wahai orang orang yang beriman. Bertakwalah kepada Allah dan hendaknya setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok, dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (Q.S  al Hasyr 18).

Sungguh  SEMESTINYA ORANG ORANG BERIMAN SELALU BERSEDIH BAHKAN MENANGIS karena bekal untuk menghadapi kehidupan setelah mati  terasa masih sangat sedikit. 

Ketahuilah bahwa Abu Hurairah menjelang wafatnya  menangis. Lalu orang orang  bertanya kenapa beliau menangis. Beliau menjawab : Perjalanan menuju akhirat itu sangatlah panjang dan beratperbekalanku hanya sedikit. Jadi beliau takut kalau bekalnya tidak cukup. Bukankah jika seseorang akan melakukan perjalanan yang panjang dan berat memerlukan bekal yang banyak.

Sugguh, rute perjalanan yang akan kita tempuh menuju negeri akhirat adalah persis sama seperti yang akan dilalui Abu Hurairah, dan sebagaimana manusia umumnya, yaitu dimulai dengan sakaratul maut, kematian, alam kubur dan fitnahnya, padang Mahsyar yang berat, timbangan amal, melalui shiraat dan seterusnya sebelum sampai di  surga atau neraka. (Kitab Rihlah ilad Darus Akhirah, Syaikh Mahmud al Mishri).

Nah kalau sahabat sekelas Abu Hurairah menangis ketika akan wafat karena merasa kekurangan bekal lalu bagaimana dengan saya dan saudara saudara yang saat ini masih hidup. Masih pantaskah kita banyak bersenda gurau, tertawa ria dan menghabiskan umur untuk urusan dunia sehingga lalai dalam mempersiapkan bekal menuju akhirat ?.

Oleh karena itu SUNGGUH BENAR APA YANG DIKATAKAN RASULULLAH TENTANG ORANG YANG BERAKAL. Beliau bersabda : 

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رضي الله عنهما أَنَّهُ قَالَ: كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَجَاءَهُ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- ثُمَّ قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ قَالَ: «أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا» قَالَ فَأَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ: «أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ»

Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, dia bercerita : Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu datang seorang lelaki dari kaum Anshar mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam lalu bertanya :  Wahai Rasulullah, orang beriman manakah yang paling baik ?.  Beliau menjawab : Yang paling baik akhlaknya.

Orang ini bertanya lagi :  Lalu orang beriman manakah yang PALING BERAKAL (PALING CERDAS) ?. Beliau menjawab : Yang paling banyak mengingat kematian dan paling baik persiapannya (untuk hidup)  setelah kematian, merekalah yang berakal. (H.R Ibnu Majah)

Wallahu A'lam. (3.301). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar