Sabtu, 22 Juni 2024

AL QUR AN OBAT PALING MUJARAB UNTUK PENYAKIT HATI

 

AL QUR AN OBAT PALING MUJARAB UNTUK PENYAKIT HATI

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Manusia, hakikatnya memiliki dua penyakit yaitu PENYAKIT HATI DAN PENYAKIT FISIK. Kedua jenis penyakit ini  memiliki karakteristik yang sangat berbeda, baik dalam bahayanya maupun keadaannya, diantaranya adalah :

(1) Penyakit fisik biasanya sangat dirasakan oleh penderitanya. Tapi orang lain sering tidak mengetahui apalagi merasakannya. Seseorang yang menderita penyakit maag misalnya maka sipenderita sangat merasakannya. Tapi orang lain bisa jadi tidak mengetahui apalagi merasakannya.

(2) Penyakit hati biasanya tidak dirasakan oleh penderitanya. Tapi sering diketahui dan dirasakan oleh orang lain. Seseorang yang memilki penyakit hati  seperti cepat marah dan emosi maka orang tersebut tidak merasakannya. Tetapi  orang lain sangat merasakannya terutama orang yang menjadi obyek emosinya. Orang yang punya penyakit hati seperti sombong sering tidak mengetahui ada penyakit sombong pada dirinya, tetapi orang lain bisa melihat dan mengetahui  tentang penyakit sombongnya

Tentang hati yang sakit dijelaskan oleh Imam Ibnul Qayyim, beliau berkata : Hati yang sakit. Yaitu hati yang masih ada kehidupan padanya,  tetapi berpenyakit. Kadang-kadang sadar untuk berbuat ketaatan terkadang lalai. Kalau banyak lalainya berarti sakitnya parah. Jiika sedikit lalainya berarti sakitnya tidak berat. (al Fawa'id).

Tetapi ketahuilah bahwa seberapa parah dan buruknya tingkat penyakit hati yang ada pada diri seseorang ADA OBATNYA YANG PALING MUJARAB, yaitu kembali kepada petunjuk al Qur an, sebagaimana Allah Ta'ala berfirman :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدْ جَآءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَآءٌ لِّمَا فِى ٱلصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ

Wahai manusia !. Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (al Qur an) dari Rabb-mu, PENYEMBUH DARI PENYAKIT YANG ADA DALAM DADA dan petunjuk dan rahmat bagi orang orang beriman. (Q.S Yunus 57).

Oleh karena itu berpegang teguhlah kepada al Qur an. Ambillah manfaat yang banyak darinya termasuk sebagai obat paling utama untuk  penyakit hati, yaitu dengan : SENANTIASA MEMBACA AL QUR AN, MENGHAYATI MAKNA MAKNANYA DAN MENGAMALKAN APA APA YANG ADA DI DALAMNYA.

Tentang ayat ini, Syaikh as Sa’di berkata : Al Qur’an merupakan obat penyembuh dari segala macam penyakit yang bersarang di hati, baik itu penyakit syahwat yang menghalangi seseorang dari ketundukan, maupun penyakit syubhat yang merusak keyakinan terdalam seseorang.

 

Apa yang terdapat di dalamnya dari nasihat-nasihat, motivasi-motivasi, ancaman-ancaman, janji-janji, serta ancaman-ancaman, kesemuanya itu akan mempengaruhi rasa semangat seorang hamba dan rasa takutnya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

 

Dan juga dalam surat al Isra' 82. Allah Ta'ala berfirman :

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا

Dan Kami turunkan dari al Qur an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat BAGI ORANG YANG BERIMAN, sedangkan bagi orang yang zhalim (al Qur an itu) hanya akan menambah kerugian.

Syaikh Muhammad Amin asy Synqith  berkata : Penawar atau obat bagi penyakit hati atau jiwa seperti keraguan, kemunafikan dan perkara lainnya. Bisa pula menjadi obat penyakit jasmani jika dilakukan ruqyah kepada orang yang sakit. (Tafsir Adhwaul Bayan).

Tentang surat al Isra’ 82 ini, Syaikh as Sa’di berkata : Al Qur an itu mengandung PENYEMBUH DAN RAHMAT. Akan tetapi itu BUKAN UNTUK SETIAP ORANG. Itu hanya DIPERUNTUKKAN BAGI ORANG ORANG YANG BERIMAN dan membenarkan ayat ayat-Nya lagi mengetahuinya. Adapun orang orang yang zhalim yang tidak membenarkan atau tidak mau mengamalkannya maka ayat al Qur an tidak menambah kepadanya kecuali kerugian belaka.

PENYEMBUHAN yang dimaksud adalah bersifat umum untuk menyembuhkan PENYAKIT HATI dari syubhat dan kebodohan, pemikiran rusak dan penyimpangan yang buruk serta niat yang buruk. (Selain itu) juga untuk MENYEMBUHKAN TUBUH DARI RASA SAKIT DAN GANGGUANNYA. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

 

Wallahu A'lam. (3.302)

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar