SUATU KAUM
BANYAK BERMAKSIAT AKAN MENDAPAT PEMIMPIN ZHALIM
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Suatu kaum senantiasa memiliki pemimpin bagi kaumnya.
Dan setiap kaum menginginkan pemimpin yang baik bagi mereka. Tetapi ketahuilah
terkadang mereka mendapat atau memiliki pemimpin yang sedikitpun tidak mau
memperhatikan urusan kemashalahat
anggota kaumnya.
Pemimpinnya zhalim bahkan sangat zhalim tersebab kezhaliman mereka yang dipimpin. Allah
Ta'ala berfirman :
وَكَذَٰلِكَ نُوَلِّي بَعْضَ الظَّالِمِينَ بَعْضًا بِمَا
كَانُوا يَكْسِبُونَ
Dan demikianlah
Kami jadikan sebagian orang-orang yang zalim itu menjadi pemimpin bagi sebagian
yang lain disebabkan apa yang mereka usahakan. (Q.S al An`am 129).
Syaikh as Sa'di
berkata : Maka termasuk sunnah Kami adalah MENJADIKAN ORANG ZHALIM SEBAGAI WALI
BAGI ORANG ZHALIM YANG LAIN yang mendorong dan menghasutnya kepada keburukan.
Menjauhkan dan menghindarkannya dari kebaikan.
Hal ini termasuk
hukuman Allah yang keras, yang buruk pengaaruhnya yang mendalam bahayanya,
dosanya adalah dosa yang zhalim. Dialah yang mengundang dan memetiK mudharat
bagi dirinya sendiri dan Rabb-mu tidaklah menzhalimi hamba hamba-Nya.
Syaikh menambahkan :
Termasuk dalam hal ini adalah jika kezhaliman manusia, kerusakan dan penolakan manusia
untuk menunaikan hak hak yang wajib telah memuncak maka ALLAH TA'ALA AKAN MEMUNCULKAN ORANG
ZHALIM YANG MENGUSASAI MEREKA.
Orang zhalim ini akan
memerintah mereka dengan KEZHALIMAM DAN KESEWENANGAN WENANGAN yang jauh lebih
besar daripada hak hak Allah dan hamba hamba-Nya yang tidak mereka tunaikan.
Jika manusia baik dan
lurus maka Allah Ta'ala memperaiki pemimpin mereka, menjadikan mereka sebagai
pemimpin pemimpin yang adil. Bukan pemimpin yang zhalim lagi lalim. (Tafsir
Taisir Karimir Rahman, dengan diringkas tanpa mengurangi makna).
Imam Ibnul Qayyim al Jauziyah berkata : Sesungguhnya
di antara hikmah Allah Ta’ala dalam
keputusan-Nya memilih para raja, pemimpin dan pelindung umat manusia adalah
sama dengan amalan rakyatnya bahkan perbuatan rakyat seakan-akan adalah
cerminan dari pemimpin dan penguasa mereka.
Jika rakyat lurus, maka akan lurus juga penguasa
mereka. Jika rakyat adil, maka akan adil pula penguasa mereka. Namun, jika
rakyat berbuat zhalim, maka penguasa mereka akan ikut berbuat zhalim. Jika
tampak tindak penipuan di tengah-tengah rakyat, maka demikian pula hal ini akan
terjadi pada pemimpin mereka. Jika rakyat menolak hak-hak Allah dan enggan
memenuhinya, maka para pemimpin juga enggan melaksanakan hak-hak rakyat dan
enggan menerapkannya.
Jika dalam muamalah rakyat mengambil sesuatu dari
orang-orang lemah, maka pemimpin mereka akan mengambil hak yang bukan haknya
dari rakyatnya serta akan membebani mereka dengan tugas yang berat. (Lihat
Miftah Daaris Sa'adah).
Oleh karena itu maka hamba hamba Allah hendaklah terus
menerus menjaga ketaatannya kepada perintah perintah Allah Ta'ala. Tidak
berlaku zhalim yaitu menjauhi dosa dan maksiat yang dilarang Allah Ta'ala.
Dengan demikian akan memperoleh pemimpin yang adil. Bukan pemimpin zhalim.
Wallahu A'lam. (3.293)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar