Minggu, 23 Juni 2024

INFAK SEDIKIT DALAM NOMINAL BISA JADI NILAINYA LEBIH BESAR

 

INFAK SEDIKIT DALAM NOMINAL BISA JADI NILAINYA LEBIH BESAR

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Kita mengetahui bahwa ada banyak saudara saudara kita yang suka berinfak atau bersedekah dalam jumlah yang sedikit dari segi nominal sesuai kemampuannya. Tetapi banyak pula yang berinfak dalam jumlah besar sesuai kemampuan.

Ketahuilah bahwa ketika seseorang hanya mampu berinfak ataupun bersedekah sedikit secara nominal BISA JADI NILAINYA LEBIH BESAR DI SISI ALLAH TA'ALA, dibanding yang mampu berinfak lebih banyak. Paling tidak ada dua alasan yang membuat infak sedikit bernilai lebih dibanding yang berinfak banyak, yaitu :

Pertama : Sungguh dalam berinfak sangatlah dianjurkan UNTUK TETAP MENJAGA KEIKHLASAN yaitu pada saat akan berinfak, saatt  berinfak dan sesudah berinfak. Ketahuilah bahwa tingkat keikhlasan seseorang dalam berinfak akan ikut menentukan nilai infaknya di sisi Allah Ta'ala.

Kedua : Nilai secara nominal harta yang diinfakkan dibanding harta yang dimiliki juga menjadi penentu balasan dari sisi Allah Ta'ala. Yang tidak dapat nilai tentulah orang orang yang tidak mau berinfak. Seolah olah tangannya terbelenggu ketika mau mengeluarkan harta untuk berinfak sedikit apalagi banyak.

Ketika seseorang berinfak sedikit karena begitulah kemampuannya maka nilainya di sisi Allah bisa lebih besar dari infak dalam jumlah banyak karena memiliki harta berlimpah. Keadaan ini dijelaskan Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam dalam sabda beliau :

سَبَقَ دِرْهَمٌ مِائَةَ أَلْفِ دِرْهَمٍ قَالُوا وَكَيْفَ قَالَ كَانَ لِرَجُلٍ دِرْهَمَانِ تَصَدَّقَ بِأَحَدِهِمَا وَانْطَلَقَ رَجُلٌ إِلَى عُرْضِ مَالِهِ فَأَخَذَ مِنْهُ مِائَةَ أَلْفِ دِرْهَمٍ فَتَصَدَّقَ بِهَا

Satu dirham mengungguli seratus ribu dirham. Seorang bertanya : Bagaimana itu (terjadi) wahai Rasulullah ?. Beliau menjawab : Seseorang mempunyai harta yang melimpah lalu dia mengambil dari kantongnya seratus ribu dirham lalu menyedekahkannya, dan seseorang yang lain hanya memilik dua dirham, dia mengambil satu dirham lalu  mensedekahkannya. (H.R Imam an Nasa-i, Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam shahihnya).

Dalam perkara ini ingatlah  satu kaidah bahwa : Al jaza’-u min jinsil amal. Sesungguhnya balasan itu berbanding dengan (beratnya) amal perbuatan.

Dari zhahir hadits ini dapatlah kita mengambil pemahaman bahwa seseorang bersedekah satu dirham tentu terasa lebih berat karena punya harta cuma dua dirham. Sedangkan seseorang yang memiliki harta berlimpah maka tidaklah menjadi sesuatu yang berat untuk mengeluar infak atau sedekah seratus dirham.

Ketahuilah bahwa Allah Ta'ala mengingatkan, bahwa berinfak atau bersedekah itu dianjurkan dalam  keadaan sempit dan lapang adalah  salah satu tanda ORANG BERTAKWA, sebagaimana firman-Nya :

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

(Orang yang bertakwa adalah) orang yang menafkahkan hartanya dalam  KEADAAN LAPANG ATAU DALAM KEADAAN SEMPIT, menahan amarahnya dan suka memaafkan kesalahan manusia. Dan Allah menyukai orang orang yang berbuat baik. (Q.S Ali Imran 134).

Wallahu A'lam. (3.303)

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar