INFAK SEDIKIT
DALAM NOMINAL BISA JADI NILAINYA LEBIH BESAR
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Kita mengetahui bahwa
ada banyak saudara saudara kita yang suka berinfak atau bersedekah dalam jumlah
yang sedikit dari segi nominal sesuai kemampuannya. Tetapi banyak pula yang
berinfak dalam jumlah besar sesuai kemampuan.
Ketahuilah bahwa
ketika seseorang hanya mampu berinfak ataupun bersedekah sedikit secara nominal
BISA JADI NILAINYA LEBIH BESAR DI SISI ALLAH TA'ALA, dibanding yang mampu
berinfak lebih banyak. Paling tidak ada dua alasan yang membuat infak sedikit
bernilai lebih dibanding yang berinfak banyak, yaitu :
Pertama : Sungguh dalam
berinfak sangatlah dianjurkan UNTUK TETAP MENJAGA KEIKHLASAN yaitu pada saat
akan berinfak, saatt berinfak dan sesudah
berinfak. Ketahuilah bahwa tingkat keikhlasan seseorang dalam berinfak akan ikut
menentukan nilai infaknya di sisi Allah Ta'ala.
Kedua : Nilai secara
nominal harta yang diinfakkan dibanding harta yang dimiliki juga menjadi
penentu balasan dari sisi Allah Ta'ala. Yang tidak dapat nilai tentulah orang
orang yang tidak mau berinfak. Seolah olah tangannya terbelenggu ketika mau
mengeluarkan harta untuk berinfak sedikit apalagi banyak.
Ketika seseorang
berinfak sedikit karena begitulah kemampuannya maka nilainya di sisi Allah bisa
lebih besar dari infak dalam jumlah banyak karena memiliki harta berlimpah. Keadaan
ini dijelaskan Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam dalam sabda beliau :
سَبَقَ
دِرْهَمٌ مِائَةَ أَلْفِ دِرْهَمٍ قَالُوا وَكَيْفَ قَالَ كَانَ لِرَجُلٍ
دِرْهَمَانِ تَصَدَّقَ بِأَحَدِهِمَا وَانْطَلَقَ رَجُلٌ إِلَى عُرْضِ مَالِهِ
فَأَخَذَ مِنْهُ مِائَةَ أَلْفِ دِرْهَمٍ فَتَصَدَّقَ بِهَا
Satu dirham mengungguli seratus ribu dirham.
Seorang bertanya : Bagaimana itu (terjadi) wahai Rasulullah ?. Beliau menjawab
: Seseorang mempunyai harta yang melimpah lalu dia mengambil dari kantongnya
seratus ribu dirham lalu menyedekahkannya, dan seseorang yang lain hanya
memilik dua dirham, dia mengambil satu dirham lalu mensedekahkannya.
(H.R Imam an Nasa-i, Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam shahihnya).
Dalam perkara ini
ingatlah satu kaidah bahwa : Al
jaza’-u min jinsil amal. Sesungguhnya balasan itu berbanding dengan (beratnya)
amal perbuatan.
Dari zhahir hadits ini
dapatlah kita mengambil pemahaman bahwa seseorang bersedekah satu dirham tentu
terasa lebih berat karena punya harta cuma dua dirham. Sedangkan seseorang yang
memiliki harta berlimpah maka tidaklah menjadi sesuatu yang berat untuk mengeluar
infak atau sedekah seratus dirham.
Ketahuilah bahwa Allah Ta'ala mengingatkan, bahwa berinfak atau bersedekah itu
dianjurkan dalam keadaan sempit dan lapang adalah salah satu tanda ORANG BERTAKWA, sebagaimana
firman-Nya :
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ
وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ
الْمُحْسِنِينَ
(Orang yang bertakwa adalah) orang yang menafkahkan
hartanya dalam KEADAAN LAPANG ATAU DALAM KEADAAN SEMPIT, menahan
amarahnya dan suka memaafkan kesalahan manusia. Dan Allah menyukai orang orang
yang berbuat baik. (Q.S Ali Imran 134).
Wallahu A'lam. (3.303)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar