ORANG MUNAFIK MENYURUH
YANG MUNGKAR MELARANG YANG MAKRUF
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Siapa yang disebut orang munafik adalah sebagaimana
dijelaskan oleh Ibnu
Juraij yang mengatakan bahwa : Orang munafik ialah orang yang omongannya
menyelisihi tindak-tanduknya, bathinnya menyelisihi lahiriahnya, tempat
masuknya menyelisihi tempat keluarnya, dan kehadirannya menyelisihi
ketidak-adaannya. (‘Umdah at-Tafsir I/78).
Sungguh, di zaman ini sangatlah banyak berkeliaran
orang orang munafik di masyarakat kita bahkan sebagiannya ada yang memiliki pangkat,
jabatan dan kedudukan tinggi serta harta yang banyak. Padahal hakikatnya mereka
memiliki sifat dan kelakuan yang sangat buruk.
Salah satu sifat sangat buruk orang munafik adalah
menyuruh kepada yang mungkar dan melarang berbuat yang makruf. Perkara ini
dijelaskan Allah Ta'ala dalam firman-Nya :
ٱلْمُنَٰفِقُونَ وَٱلْمُنَٰفِقَٰتُ
بَعْضُهُم مِّنۢ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِٱلْمُنكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمَعْرُوفِ
وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ ۚ نَسُوا۟ ٱللَّهَ فَنَسِيَهُمْ ۗ إِنَّ ٱلْمُنَٰفِقِينَ
هُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ
Orang munafik laki laki dan perempuan, satu dengan
yang lain adalah (sama). Mereka menyuruh (berbuat) mungkar dan mencegah
(perbuatan) yang makruf dan mereka mengenggam tangannya (karena kikir).
Mereka telah melupakan kepada Allah maka Allah
melupakan mereka (pula). Sesungguhnya
orang orang munafik itulah orang yang fasik. (Q.S at Taubah 67).
Dalam Kitab tafsir al Muyassar disebutkan bahwa :
Orang-orang munafik laki-laki dan orang-orang munafik perempuan adalah sama
dalam hal memperlihatkan keimanan dan menyembunyikan kekafiran. Mereka
memerintahkan kekafiran kepada Allah dan mendurhakai Rasul-Nya. Melarang dari
keimanan dan ketaatan, menahan tangan mereka untuk berinfak di jalan Allah.
Mereka lupa kepada Allah, tidak mengingat ingat-Nya,
maka Dia pun melupakan mereka dari rahmat-Nya, Dia tidak memberikan taufik
kepada mereka menuju kebaikan. Sesungguhnya orang-orang munafik adalah
orang-orang yang telah keluar dari keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya. (Kementerian
Agama Saudi Arabia).
Selain itu, ketahuilah bahwa tersebab kelakuan buruk mereka maka orang orang munafik akan ditempatkan di neraka pada lapisan paling bawah, dan tentulah paling dahsyat panasnya. Allah Ta'ala berfirman :
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ
الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا
Sungguh, orang orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka. (Q.S an Nisaa’ 145)
Syaikh as Sa'di berkata : Allah Ta’ala melalui ayat ini memberitakan tentang kondisi akhir dari orang orang munafik yaitu bahwa mereka berada pada derajat yang paling rendah dari siksaan dan paling buruk keadaan hukumannya. Orang munafik berada dibawah seluruh kaum kafir.
Karena mereka ini bersekutu dengan kaum kafir dalam kekufuran kepada Allah dan memerangi Rasul-Nya. Orang orang munafik itu melebihi kaum kafir dalam konspirasi yaitu membuat makar, tipu muslihat dan kemampuan untuk mempergunakan berbagai macam cara dalam memerangi kaum muslimin dalam bentuk yang tidak disadari dan tidak terlihat jelas. (Tafsir Taisir Kariimir Rahman).
Wallahu A'lam. (3.292)
: Allah berfirman : "Kabarkanlah kepada
orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih. (yaitu)
orang-orang yang menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin dengan
meninggalkan orang-orang mu’min. Apakah mereka mencari kekuatan di
sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah". (Q.S
an Nisa: 138-139).
Syaikh as Sa’di berkata : “Kabarkanlah
kepada orang orang munafik” yaitu orang orang yang menampakkan Islam
dan menyembunyikan kekufuran dengan kabar yang paling buruk yaitu adzab yang
pedih. YANG DEMIKIAN ITU KARENA MEREKA MENCINTAI ORANG ORANG KAFIR DAN MENOLONG
ORANG ORANG KAFIR, MEMBELA MEREKA SERTA MENINGGALKAN CINTA DAN KASIH SAYANG
KEPADA ORANG ORANG BERIMAN. Apakah yang mendorong mereka melakukan hal itu ?.
Seperti inilah kenyataan dari orang orang munafik : (1) Prasangka mereka buruk
terhadap Allah. (2) Keyakinan mereka lemah terhadap (adanya) pertolongan Allah
kepada orang orang beriman. (Tafsir Taisir Karimir Rahman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar