Rabu, 26 Juni 2024

BERINFAK DAN BERSEDEKAH MENAMBAH RIZKI

 

BERINFAK DAN BERSEDEKAH MENAMBAH RIZKI

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Ketika seorang hamba membutuhkan tambahan rizki maka jalan paling utama adalah berusaha untuk mencari rizki dengan cara yang baik dan halal. Selain itu   adalah berdoa memohon kepada Allah Ta'ala.  Diantara doa memohon rizki yang diajarkan Allah Ta’ala dan Rasul-Nya adalah : 

وَارْزُقْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

(1) Berilah kami rizki dan Engkau sebaik baik pemberi rizki. (Q.S al Ma-idah 114).

(2) Doa yang biasa  dibaca oleh Rasulullah sebagai bagian dari   dzikir pagi beliau setelah shalat shubuh yaitu : 

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْماً نَافِعاً، وَرِزْقاً طَيِّباً، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik dan amal yang diterima. (H.R Imam  Ahmad, Ibnu Majah dan Ibnu Sunni). 

Selain itu, ketika seorang menginginkan tambahan rizki maka SANGAT DIANJURKAN UNTUK BERINFAK DAN BERSEDEKAH. Sungguh Allah Ta'ala berjanji akan memberi ganti berlipat ganda sebagaimana firman-Nya : 

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai. ada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui. (Q.S al Baqarah 261).

Ketika menafsirkan ayat ini, Ibnu Katsir menjelaskan : Ini merupakan perumpamaan yang Allah buat untuk menggambarkan pelipatgandaan (pahala) bagi orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah dan mencari keridhaan-Nya. Setiap amal kebaikan itu dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat hingga 700 kali lipat.”

Syaikh as Sa’di berkata : Nafkah nafkah seperti ini (infak di jalan Allah) akan dilipat gandakan. Kelipatan ini dengan tujuh ratus kali lipat hingga berlipat ganda lagi banyaknya  dari itu. Karena itu Allah berfirman : “Allah melipat gandakan (balasan) bagi siapa yang Dia kehendaki. Itu tentunya sesuai dengan apa yang ada dalam hati orang yang berinfak tersebut dari keimanan dan keikhlasan yang tulus. Juga sesuai dengan kebaikan dan manfaat yang dihasilkan dari infaknya tersebut. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Tentang pelipatgandaan pahala berinfak juga dijelaskan dalam sabda  Rasulullah Salallahu “alaihi wasallam :  “Man anfaqa nafaqatan fii sabiilillahi, kutibat lahu sab’a mi-ati dhi’fin” Barangsiapa yang berinfak di jalan Allah, maka dicatat baginya tujuh ratus kali lipat. (H.R Imam Muslim).  

Dan juga satu hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, Allah Ta'ala berfirman :  

أَنْفِقْ يَا ابْنَ آدَمَ، أُنْفِقْ عَلَيْكَ

Berinfaklah wahai anak Adam, niscaya Aku berinfak kepadamu. (Muttafaq 'alaih).

Maknanya adalah Aku beri ganti yang lebih baik untukmu. Ini selaras dengan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :  

وَمَآ أَنفَقْتُم مِّن شَىْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُۥ ۖ وَهُوَ خَيْرُ ٱلرَّٰزِقِينَ

Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rizki yang sebaik-baiknya  (Q.S Saba' 39).

Tentang pelipat gandaan balasan dari sedekah juga dijelaskan dalam sabda Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam :

 

إِنَّ اللَّهَ يَقْبَلُ الصَّدَقَةَ وَيَأْخُذُهَا بِيَمِينِهِ فَيُرَبِّيهَا لأَحَدِكُمْ كَمَا يُرَبِّى أَحَدُكُمْ مُهْرَهُ حَتَّى إِنَّ اللُّقْمَةَ لَتَصِيرُ مِثْلَ أُحُدٍ

 

Sesungguhnya Allah menerima sedekah dan mengambilnya dengan Tangan Kanan-Nya kemudian Dia menumbuhkannya untuk salah seorang dari kalian sebagaimana salah seorang dari kalian menumbuhkan (merawat) anak kudanya sehingga satu suapan menjadi seperti Uhud. (H.R at Tirmidzi, shahih lighairihi).

 

Al Mubarakfuri berkata : Bahwa sedekah meningkatkan harta dan menjadi salah satu penyebab keberkahan dan pertambahannya dan (menunjukkan pula), kalau orang yang bakhil, tidak bersedekah, (maka) Allah mempersulit dirinya dan menghambat keberkahan pada harta dan pertambahannya. (Tuhfatul Ahwadi).

 

Wallahu A'lam. (3.305)

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar