BAHAYA BESAR
JIKA IMAN LUNTUR IBADAH FUTUR
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Allah Ta'ala memberi
nikmat yang TAK TERKIRA BESARNYA kepada kita yaitu NIKMAT IMAN. Kemudian Allah
Ta'ala memberi kita taufik untuk beribadah kepada-Nya dengan landasan iman yaitu
iman yang melahirkan amal shalih.
Sungguh, dua hal ini,
iman dan amal shalih akan mendatangkan keselamatan kepada kita untuk bisa
selamat menjalani hidup ini di dunia dan di akhirat kelak. Janji Allah Ta'ala
adalah pasti benar. Allah Ta'ala berfirman :
مَنْ عَمِلَ صَٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ
مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم
بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
Barangsiapa yang beramal shalih, laki laki atau
perempuan sedangkan dia beriman, akan Kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik. Dan sesungguhnya akan Kami beri
balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan. (Q.S an Nahal 97).
Imam Ibnu Katsir berkata : Inilah janji dari Allah
Ta’ala bagi orang yang mengerjakan amal shalih, yaitu amal yang mengikuti al
Qur an dan as Sunnah, baik laki laki maupun wanita yang hatinya beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya.
Amal yang diperintahkan itu telah disyariatkan dari
sisi Allah, yaitu Dia akan memberinya kehidupan yang baik DI
DUNIA dan memberikan balasan DI AKHIRAT kelak dengan balasan yang
lebih baik dari pada apa yang telah dikerjakannya. (Tafsir Ibnu Katsir).
Dan juga Allah Ta'ala berfirman :
وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ
سَنُدْخِلُهُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ
أَبَدًا ۖ وَعْدَ ٱللَّهِ حَقًّا ۚ وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ ٱللَّهِ قِيلًا
Dan orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih kelak akan Kami
masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai sungai. Mereka kekal
di dalamnya selama lamanya. Dan janji Allah itu benar. Siapakah yang lebih
benar perkataannya daripada Allah ?. (Q.S an Nisa' 122).
Dalam kitab Tafsir al Muyassar disebutkan :
Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan shalih, kelak akan Kami
masukkan ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
Allah telah membuat suatu janji yang benar. Dan siapakah yang lebih benar
perkataannya dari pada Allah ?. (Departemen Agama Saudi Arabia).
Oleh karena itu hamba hamba Allah hendaklah dengan
sungguh sungguh menjaga dua hal ini sampai akhir hayatnya, yaitu :
Pertama : Iman jangan sampai luntur.
Syaikh
as Sa’di berkata : Sesungguhnya iman menjadi syarat sahnya amal
shalih. Bahkan tak bisa disebut amal shalih kecuali disertai dengan iman.
(Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Oleh karena itu seorang hamba haruslah sungguh sungguh menjaga iman yang ada dalam dirinya Ketahuilah bahwa iman ada saatnya bertambah dan ada saatnya berkurang. Iman bertambah karena ketaatan dan akan berkurang bahkan bisa hilang karena dosa dan maksiat. Jadi iman seseorang akan bertahan bahkan naik dengan memperbanyak melakukan ketaatan kepada Allah Ta’ala.
Kedua : Beribadah jangan futur.
Apa itu
futur ?. Menurut Ibn Manzur dalam kamusnya, pengertian futur secara bahasa
adalah : (1) Putus setelah bersambung, atau tenang setelah bergerak. (2) Malas,
lamban atau perlahan setelah rajin dan bersungguh-sungguh.
Futur bisa menimpa seseorang yaitu ketika biasanya rajin dalam beramal shalih lalu berkurang dan malas malasan. Bahkan futur yang parah adalah ketika berhenti melakukan amal shalih.
Sungguh Allah Ta’ala telah memerintahkan agar kita beramal terus menerus sampai akhir hayat, sebagaimana firman-Nya :
وَاعْبُدْ
رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
Dan sembahlah Rabbmu sampai yakin (ajal) datang kepadamu. (Q.S al Hijr 99).
Syaikh
as Sa’di berkata : Al yaqin yaitu sampai ajal tiba. Maksudnya, kontinyulah,
engkau (Muhammad) mendekatkan diri kepada Allah dengan segala macam
ibadah disetiap waktu. Maka beliau mentaati perintah Rabb-nya dan
senantiasa beribadah sampai datang al yaqin dari
Rabbnya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Ingatlah bahwa ibadah atau amal shalih itu ditentukan pada saat akhir. Seseorang yang beberapa puluh tahun senantiasa melakukan amal shalih tetapi setelah mendekati akhir hayat lalu didatangi penyakit futur. Akibatnya adalah rugi besar dan penyesalan berkepanjangan. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
وَإِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ
Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada
akhirnya. (H.R Imam Bukhari)
Oleh karena itu hamba hamba Allah hendaklah terus
menerus menjaga imannya agar tetap kokoh dan menjaga ibadah atau amal shalihnya
tetap terpelihara hingga akhir hayat. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita
semua. Wallahu A'lam. (2.834).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar