SANGAT
DIANJURKAN BERTEMAN DENGAN ORANG SHALIH
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Salah satu sifat asali
manusia adalah bergaul dengan orang lain
sebagai teman. Dalam hal ini, Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam telah
mengingatkan. Beliau bersabda :
الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ
أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
Seseorang
itu tergantung pada agama temannya. Oleh karena itu, salah satu di antara
kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman akrab. (H.R Abu
Dawud dan at Tirmidzi).
Dalam satu riwayat disebutkan bahwa Khalifah Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu berkata : Tidaklah seorang hamba diberi kenikmatan yang lebih besar setelah keislaman, selain sahabat yang shalih. Maka apabila kalian mendapati teman yang shalih, peganglah ia erat-erat.
Sungguh benar apa yang dikatakan Khalifah Umar bin Khaththab tentang berteman dengan orang shalih karena akan mendatangkan banyak manfaat, diantaranya adalah :
(1) Pertemanan dengan orang shalih adalah suatu nikmat yang besar dan sangat dianjurkan dalam syariat Islam
(2) Pertemanan dengan orang shalih itu karena Allah bukan karena yang lain.
(3) Pertemanan dengan orang shalih insya Allah akan langgeng dari dunia sampai akhirat
(4) Pertemanan dengan orang shalih akan selalu saling mendoakan untuk kebaikan.
(5) Pertemanan dengan orang shalih akan selalu dalam keadaan saling ingat mengingatkan tentang kebaikan.
(6) Pertemanan dengan orang shalih akan saling memberi udzur dan memaafkan jika ada kesalahan dan kekurangan.
(7) Pertemanan dengan orang shalih maka pembicaraan akan selalu berada seputar kebaikan terutama tentang ilmu dan amal shalih.
Cuma
saja, ternyata banyak orang yang sulit mendapatkan teman yang shalih karena
memiliki kesombongan dan keangkuhan. Ketika diberi nasehat atau diingatkan dia
sulit atau tak mau menerima.
Kebenaran
yang disampaikan oleh teman yang shalih dibantah dengan akalnya yang pendek,
dibantah dengan fakta perbuatan orang banyak. Bisa jadi juga dengan alasan
kebiasaan nenek moyang. Adapula yang ketika diingatkan oleh teman yang shalih,
dianggap sebagai kritik yang membuat rasa panas, tak nyaman. Padahal yang
mengingatkan berharap kebaikan pada diri orang yang diingatkan.
Ibnu
Qudamah berkata : Dahulu para salafush shalih sangat mencintai teman teman yang
suka mengingatkan kelalaiannya. Sementara di zaman ini teman yang paling tidak disukai adalah yang
suka mengingatkan kelalaiannya. (Dinukil dari Dakwah Vidgram).
Oleh
karena itu jika memiliki teman yang shalih bersiaplah dengan hati lapang dan
gembira untuk menerima peringatan, nasehat atau kritik sekalipun terhadap
kekurangan kekurangan kita. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu
A'lam. (2.835)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar