BERI UDZUR
SAUDARA YANG TIDAK MEMENUHI HARAPANMU
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Dalam menjalani
kehidupan ini terkadang kita ingin agar saudara kita sesama orang beriman bisa
memenuhi sesuatu yang kita harapkan darinya. Diantaranya adalah :
(1) Kita mengharap dia
berbicara dengan baik, lemah lembut. Tetapi terkadang, bahkan sering berkata kasar.
(2) Kita mengharap
agar dia membalas pesan kita kepadanya melalui WhatsApp atau media lainnya.
Tetapi tak ada balasan.
(3) Kita mengharap
agar dia mau hadir di majlis ilmu, ngaji sama sama. Tetapi dia tidak bisa bahkan tidak mau. Dan
banyak lagi yang lainnya
Nah, jika perasaan
tidak enak atau buruk sangka yang muncul maka keadaan ini bisa merusak hubungan
persaudaraan. Tetapi ketahuilah bahwa jika demikian keadaannya maka yang sangat
dianjurkan untuk dikedepankan adalah PRASANGKA BAIK DENGAN MEMBERINYA UDZUR.
Lalu apa makna udzur
?. Salah satu makna udzur adalah memberi keringanan atau memahami bahwa
seseorang berhalangan atau terhalang melakukan sesuatu yang diharapkan.
Ketahuilah bahwa
sangatlah banyak nasehat para ulama terdahulu tentang memberi udzur kepada saudara seiman,
diantaranya adalah :
(1) Abu Qilabah
‘Abdullah bin Zaid al Jarmi berkata : Jika sampai kepadamu kabar tentang saudaramu
yang tidak engkau sukai maka berusahalah mencari udzur bagi saudaramu itu
semampumu. Jika engkau tidak mampu mendapatkan udzur bagi sudaramu maka
katakanlah dalam dirimu : Mungkin saudaraku punya udzur yang tidak aku ketahui.
(Abu Nu'aim dala al Hilyah).
(2) Al Baihaqi
meriwayatkan tentang Ja’far bin Muhammad rahimahullah yang memberi nasehat :
Apabila sampai kepadamu dari saudaramu sesuatu yang kamu ingkari, maka berilah
ia satu udzur sampai 70 udzur. Bila kamu tidak mendapatkan udzur, maka katakanlah
: Barangkali ia mempunyai udzur yang aku tidak ketahui. (Syu’abul Iman).
(3) Diriwayatkan pula
oleh Abu Abrirrahman as Sulami bahwa
Abdullah bin Muhammad bin Munazil berkata : Mukmin adalah yang selalu
memberi udzur kepada saudaranya, sedangkan munafiq adalah yang selalu mencari
kesalahan saudaranya. (Adab ash Shuhbah).
Ketahuilah bahwa inti pokok dalam memberi udzur adalah
SIKAP TIDAK BURUK SANGKA. Dan sungguh
sikap buruk sangka dilarang Allah Ta'ala
dan Rasul-Nya. Sungguh
Allah Ta'ala berfirman :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟
كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ
Wahai orang-orang yang beriman !. Jauhilah kebanyakan prasangka
(kecurigaan) karena sebagian prasangka itu adalah dosa. (Q.S al Hujurat 12)
Al Imam Ibnu Katsir berkata : Allah melarang para
hamba-hambaNya yang beriman, dari perbuatan curiga, prasangka, dan dugaan, baik
kepada keluarganya, kerabat atau manusia pada umumnya jika tidak pada
tempatnya. Sebab pada sebagian prasangka dan curiga itu terdapat dosa, maka
jauhilah perbuatan banyak curiga sebagai pencegah dari dosa. (Tafsir Ibnu Katsir).
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang umatnya berprasangka buruk
karena hal itu termasuk perkataan paling dusta :
إِيَّا كُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ
الْحَدِيْثِ وَلاَ تَحَسَّسُوا وَلاَ تَجَسَّسُوا وَلاَ تَحَاسَدُوا
وَلاَتَدَابَرُوا وَلاَتَبَاغَضُوا وَكُوْنُواعِبَادَاللَّهِ إحْوَانًا
Berhati-hatilah
kalian dari (perbuatan) berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah
sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang
lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling
membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. (H.R Imam Bukhari
dan Imam Muslim)
Wallahu A'lam. (2.840).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar