Sabtu, 03 Desember 2022

ORANG BERIMAN HARUS MENGHADIRKAN HATINYA SAAT SHALAT

 

ORANG BERIMAN HARUS MENGHADIRKAN HATINYA SAAT SHALAT

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Menghadirkan hati adalah salah satu indikasi bahwa shalat seseorang itu khusyuk. Itulah shalat yang berkualitas karena dia bisa menjaga hatinya utuk tidak menerawang kesana kemari ketika shalat. Sungguh Allah Ta'ala mengingatkan bahwa orang yang khusyuk dalam shalatnya adalah orang beriman yang beruntung, sebagaimana firman-Nya :

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ هُمْ فِى صَلَاتِهِمْ خَٰشِعُونَ

Sungguh beruntung orang orang yang beriman. (yaitu) orang yang khusyuk dalam shalatnya. (Q.S al Mu'minun 1-2)

Syaikh as Sa'di berkata : Khusyuk dalam shalat adalah hadirnya hati (seorang hamba) di hadapan Allah Ta’ala, menghayati kedekatan dengan-Nya, hingga tentram hatinya karenanya, tenang jiwa dan gerakannya, tidak banyak mengingat sesuatu di luar urusan shalat, beradab di hadapan Rabb-nya, menghayati seluruh apa yang ia ucapkan dan lakukan dalam shalatnya, dari awal hingga selesai shalatnya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Sungguh sangatlah banyak jalan untuk khusyuk atau selalu menghadirkan hati ketika shalat, diantaranya adalah sebagaimana sabda Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam. Dari Abu Ayub al Anshari radhiyallahu ‘anhu, dia berkata :

جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ عَلِّمْنِي وَأَوْجِزْ قَالَ إِذَا قُمْتَ فِي صَلَاتِكَ فَصَلِّ صَلَاةَ مُوَدِّعٍ وَلَا تَكَلَّمْ بِكَلَامٍ تَعْتَذِرُ مِنْهُ وَأَجْمِعْ الْيَأْسَ عَمَّا فِي أَيْدِي النَّاسِ

Seorang laki-laki datang dan menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu dia berkata : Wahai Rasulullah, berilah aku nasehat yang ringkas. Maka beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Kalau engkau hendak mengerjakan shalat, maka shalatlah seperti shalatnya orang yang berpamitan (yakni hendak bepergian jauh-akan meninggal dunia).

Jangan berbicara dengan satu kalimat yang esok hari kamu akan meminta udzur karena ucapan itu. Dan perbanyaklah rasa putus asa terhadap apa yang ada di tangan orang lain (jangan  berharap banyak terhadap dari orang lain, peny.). H.R Imam Ahmad, Ibnu Majah, dan yang selainnya. Dihasankan oleh Syaikh al Albani rahimahullah.

Bakr al Muzany rahimahullah berkata : Jika engkau ingin agar shalatmu bermanfaat bagi dirimu, maka katakanlah (pada dirimu ketika hendak shalat, peny.) : Barangkali aku tidak bisa shalat lagi setelah ini. (Jami'ul Ulum wal Hikam, Ibnu Rajab al Hambali)

Wallahu A'lam (2.829).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar