MAKANAN HARAM MENGHAMBAT DOA DAN AMAL SHALIH
Oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh Allah Ta’ala dengan sangat tegas dan
jelas memerintahkan manusia untuk memakan makanan halal dan baik. Allah Ta’ala
berfirman :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي
الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ
لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah langkah syaithan, karena sesungguhnya syaithan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (Q.S al Baqarah 168).
Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah langkah syaithan, karena sesungguhnya syaithan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (Q.S al Baqarah 168).
Syaikh as Sa’di
berkata : Ayat ini dihadapkan kepada seluruh manusia baik yang mukmin maupun
yang kafir. Allah telah memberi karunia kepada mereka dengan memerintahkan
kepada mereka untuk makan dari seluruh yang ada di bumi seperti biji bijian,
hasil tanaman, buah buahan dan hewan dalam keadaan yang halal yaitu yang telah
dihalalkan buat kalian untuk dikonsumsi yang bukan dari rampasan atau curian.
Bukan pula diperoleh dari hasil muamalah yang diharamkan atau dalam hal yang
membawa kepada yang diharamkan. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Sungguh sangatlah
banyak keburukan yang akan mendatangi orang orang yang memakan makan haram,
Diantaranya adalah :
Pertama : Doanya
tak dikabulkan.
Salah satu keburukan
memakan makan haram adalah doa tak dikabulkan. Hal ini dijelaskan Rasulullah
Salallahu’alaihi Wasallam dalam sabda beliau :
ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ
السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ، يَا رَبِّ يَا
رَبِّ، وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ
بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ
Kemudian beliau menyebutkan seorang laki-laki
yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya acak-acakkan, pakaiannya berdebu, ia
mengangkat kedua tangannya ke langit (seraya berseru) : Ya Rabb, ya Rabb, namun
makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya juga haram, ia tumbuh dengan
yang haram, maka bagaimana doanya akan dikabulkan ?. (H.R Imam Muslim)
Nah, ketika doa
doa kita tak dikabulkan Allah Ta’ala lalu kemana kita memohon petunjuk dan
pertolongan agar selamat di dunia dan di akhirat. Camkanlah !.
Kedua : Amalnya
tak diterima 40 hari.
Rasulullah Salalllahu ‘alahi Wasallam bersabda : “Ketahuilah bahwa suapan haram jika masuk ke dalam perut salah seorang
dari kalian, maka amalannya tidak diterima selama 40 hari.” (H.R
at-Thabrani).
Lalu ketika amal kita ditolak apa yang akan
kita jadikan bekal menuju negeri akhirat ?. Sungguh bekal kita menuju negeri
akhirat adalah IMAN DAN AMAL SHALIH. Allah Ta’ala berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ جَنَّاتٌ
تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْكَبِيرُ
Sungguh orang
orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih mereka akan mendapat surga yang
mengalir di bawahnya sungai sungai. Itulah kemenangan yang agung. (Q.S al Buruj
10).
Ketahuilah bahwa ada satu kisah tentang Abu Bakar ash Shiddiq
ketika pada suatu kali beliau tanpa sengaja memakan sesuatu yang haram. Kisah
ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Kitab Shahihnya.
Diriwayatkan dari putri Abu Bakar ash Shiddiq
radliallahu ‘anhu yaitu ‘Aisyah radhiallahu’anha, menceritakan bahwa Abu Bakar
ash Shiddiq memiliki seorang budak yang setiap hari memberi setoran berupa
harta atau makanan. Setoran tersebut beliau gunakan untuk makan sehari-harinya.
Suatu hari, budak tersebut membawa makanan dan Abu Bakar memakannya seperti biasa.
Berkatalah si budak : Apakah anda mengetahui
apa yang anda makan ini ?. Beliaupun balik bertanya : Makanan ini dari mana ?.
Lalu budak itu menceritakan bahwa makanan itu
ia dapatkan sebagai hadiah dari seseorang yang dia tipu saat melakukan praktik
perdukunan di zaman Jahiliyah. Setelah mendengar pengakuan budaknya itu Abu
Bakar segera memasukkan jari tangan beliau ke dalam mulut, lalu beliau
memuntahkan semua makanan dalam perut beliau.
Begitulah keadaan
Abu Bakar ash Shiddiq ketika berhadapan dengan makanan haram. Sungguh beliau
sangat takut jika makanan haram masuk
kedalam tubuh dan pasti akan mendatangkan berbagai keburukan.
Sungguh sangatlah
berbeda dengan keadaan sebagian manusia
di zaman ini yang tidak peduli halal dan haram. Semua diambil, yang penting banyak
dapat. Sungguh Rasulullah Salallahu Salallahu ‘alaihi Wasallam telah
mengingatkan dalam sabda beliau :
لَيَأْتِيَنَّ عَلَى
النَّاسِ زَمَانٌ لَا يُبَالِي الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ أَمِنْ حَلَالٍ
أَمْ مِنْ حَرَامٍ
Akan datang suatu masa pada umat
manusia, mereka tidak lagi peduli dengan cara untuk mendapatkan harta, apakah
melalui cara yang halal ataukah dengan cara yang haram. (H.R Imam Bukhari, dari
Abu Hurairah).
Insya Allah ada
manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.579)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar