BERTAUBATLAH SEGERA WAHAI PARA MUNAFIK
Oleh : Azwir B. Chaniago
Sangatlah banyak manusia di zaman ini yang
tanpa malu menunjukkan sikap munafiknya
di hadapan orang banyak. Diantara pata munafik ini ada juga yang berilmu bahkan
bergelar doktor bahkan profesor. Cuma saja ternyata ilmunya belum diamalkan
untuk dirinya.
Penyebabnya paling utama adalah kecintaan
terhadap pangkat, jabatan dan harta secara berlebihan. Bahkan ada pula yang
menjadi munafik agar aman dari hukuman penguasa
di dunia tersebab telah melakukan kesalahan atau kecurangan.
Sungguh Allah Ta’ala Maha Pengampun, Maha
Penerima Taubat. Oleh sebab itu pilihan terbaik bagi orang orang munafik yang
saat ini berkeliaran adalah segera memohon ampun, bertaubat lalu meninggalkan sifat munafiknya.
Insya Allah akan mendatangkan keselamatan.
Allah Ta’ala berfirman :
قُلْ
يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ
رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ
الْغَفُورُ الرَّحِيمُ وَأَنِيبُوا إِلَى
رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا
تُنْصَرُونَ
Katakanlah : Wahai hamba-hamba-Ku yang
malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari
rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya
Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada
Rabbmu dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang adzab kepadamu kemudian
kamu tidak dapat ditolong (lagi). (Q.S az Zumar 53-54).
Jangan menunda nunda taubat. Ketika kalian
para munafik menunda nunda taubat, bisa jadi Allah Ta’ala tak lagi memberi hidayah untuk
memohon ampun dan bertaubat kepada-Nya. Ini tentu mendatangkan kerugian bahkan penyesalan
yang berkepanjangan. Bukankah kematian
bisa datang kapan saja dan dimana saja dan tidak bisa ditunda barang
sejenakpun.
Allah Ta’ala berfirman :
وَلَنْ يُؤَخِّرَ الَّهُ نَفْسًا إِذَا
جَاءَ أَجَلُهَا ۚوَالَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Dan Allah (sekali kali) tidak akan menunda
(kematian) seseorang apabila waktu kematiannya telah datang. Dan Allah
Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (Q.S al Munaafiqun 11).
Ingatlah wahai para munafik. Sungguh Allah
Ta’ala sangat murka kepada kalian. Allah telah menjanjikan hukuman yang berat
bagi para munafik bahkan lebih buruk dari hukuman untuk para kafir. Allah
Ta’ala berfirman :
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ
الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا
Sungguh orang munafik itu (ditempatkan) pada
tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang
penolongpun bagi mereka. (Q.S an Nisa’ 145)
Perhatikanlah satu kisah berikut ini tentang
seseorang mau bertaubat tapi ditunda setahun lagi. Dalam Kitab as Sirah an Nabawiyyah,
Ibnu Hisyam menulis : Bahwa al A’sya, seorang penyair yang terkenal di
zamannya, menulis untaian untaian bait syair dengan memuji Nabi dan bertekad
untuk menemui beliau untuk masuk Islam.
Pada satu kali dia melakukan perjalanan ke
Makkah. Sesampainya di Makkah atau telah mendekati Makkah, salah seorang
musyrikin Quraisy mencegatnya lalu menanyakan keperluannya. Al A’sya
memberitahukan bahwa dia datang untuk menemui Rasulullah Salallahu ‘alaihi
wasallam guna bersaksi untuk memeluk Islam.
Lalu orang Quraisy itu berkata : Wahai Abu
Bashir sesungguhnya Muhammad mengharamkan zina. Al A’sya berkata : Sungguh zina
itu perkara yang tidak aku minati.
Orang Quraisy itu berkata lagi : Wahai Abu Bashir,
sesungguhnya Muhammad juga mengharamkan khamer. Al A’sya berkata : Adapun ini
(minum khamer), sesungguhnya ada keterpautan dengannya di dalam jiwaku.
Kalau begitu aku akan kembali saja (tidak jadi menemui Rasulullah untuk masuk
Islam saat ini, pen). Aku akan memuaskan diriku dengan khamer setahun ini.
Setelah itu aku akan menemui beliau lalu memeluk Islam. Kemudian dia kembali
(kekampung halamannya). Lalu dia meninggal di tahun itu dan tidak sempat
kembali kepada Rasulullah (dia mati dalam keadaan kafir, pen.).
Semoga kisah ini menjadi pelajaran agar
seseorang tidak menunda nunda waktu untuk memohon ampun dan bertubat.
Bersegeralah. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam.
(1.572).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar