DOSA DAN MAKSIAT MEMBUTAKAN PANDANGAN HATI
Oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh dosa dan maksiat akan mendatangkan
keburukan kepada pandangan hati seseorang. Imam bnul Qayyim al Jauziah berkata
: Diantara akibat buruk (dosa) dan maksiat adalah MEMBUTAKAN PANDANGAN HATI.
Memadamkan cahayanya, menutup jalan jalan ilmu serta menutupi sumber sumber
hidayah.
Beliau juga berkata : Ketika Imam Malik
bertemu dengan Imam asy Syafi’i, beliau tercengang melihat kecerdasan Imam asy
Syafi’i, lalu beliau berkata, kepada Imam asy Syafi’i : Sungguh aku melihat
bahwasanya Allah Ta’ala telah menurunkan CAHAYA KEPADAMU. Maka dari itu,
janganlah kamu memadamkan cahaya tersebut dengan kegelapan maksiat.
Beliau menambahkan bahwa jika cahaya tersebut akan terus mengecil maka
kegelapan maksiat akan bertambah kuat sehingga akhirnya menjadi seperti malam
yang gelap gulita. Kegelapan itu akan itu akan terus bertambah (tersebab
maksiat) dan menjalar dari hati ke anggota anggota badan. Dan hatipun
terselimuti warna hitam sesuai kekuatan dan bertambahnya kegelapan akibat
maksiat. (Ad Daa’ wad Dawaa’).
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah
menjelaskan tentang dosa yang menjadi titik hitam dan akhirnya menutupi hati,
sebagaimana sabda beliau :
إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ
خَطِيئَةً نُكِتَتْ فِى قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فَإِذَا هُوَ نَزَعَ
وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَا حَتَّى تَعْلُوَ
قَلْبَهُ وَهُوَ الرَّانُ الَّذِى ذَكَرَ اللَّهُ ( كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلَى
قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ)
Satu hadits yang diriwayatkan oleh
at Tirmidzi, Imam Ahmad, Ibnu Hibban dan Ibnu Majah, dari Abu Hurairah dari
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : Seorang hamba
apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik
hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya
dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam
tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan “ar raan” yang Allah
sebutkan dalam firman-Nya :
كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى
قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Sekali-kali tidak (demikian),
sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka. (Q.S al
Mutaffifin 14).
Ketahuilah bahwa ketika hati seseorang telah
buta maka sangatlah sulit baginya membedakan mana yang haq mana yang bathil.
Mana yang halal dan mana yang haram. Oleh karena itu orang orang beriman akan
selalu berusaha menjauhi dosa dan maksiat yang bisa menutup atau membutakan hati.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (1.580)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar